ChApTeR 59

3.7K 114 8
                                    

Entahlah,aku bingung sendiri dibuatnya.

¶°°°°¶

Alrogi bangun pagi sekali. Iasedang terdiam melamun dibalkon apartemennya,sambil menghisap sebatang rokok menikmatinya senikmat mungkin,dan menatap sunrise yang sedikit demi sedikit terlihat.

Handphonenya terus sedari berdering. Alrogi tak peduli akan hal itu,entah siapapun yang menelponnya Alrogi tak peduli,ia tak ingin diganggu sebentar.

"Kok gue liat sunrise jadi inget Vika ya?"tanya Alrogi pada dirinya sendiri.

"Gue keinget pipinya hemm"gerutu Alrogi.

"Gue inget kaca matanya."ucap Alrogi sambil terus menguap-nguapkan asap rokoknya.

"Mata buletnya,"ucapnya lagi sambil menghisap rokoknya dengan hayati.

"Badan kecilnya"Alrogi mengeluarkan asapnya sambil terpejam dan membayangkan Revika.

"Cara jalannya,"

"Muka polosnya,"

"bibir nya juga! Eh.."Alrogi melotot merutuki dirinya. pagi-pagi gini ngelantur,mungkin masih mengantuk.

Alrogi bingung kenapa dirinya begini,ia kenapa jadi begini pada kekasihnya. Alrogi lagi-lagi merutuki dirinya,apa yang terjadi semalam. Sampai jadi begini. Alrogi segera mengambil dan mengecek handphonenya.

Isinya hanya pesan-pesan dan panggilan yang tak Alrogi Jawab.

Alrogi yang merasa bersalah,segera menelpon balik Revika. Sialnya,handphone Revika tidak aktif.

Alrogi baru menyesal sekarang. Apa yang ia lakukan. Alrogi mematikan rokoknya,dan memegang kepalanya erat-erat. "Apa yang Lo lakuin gi.."ucap Alrogi frustasi.

Ia bangkit dari duduknya dengan perasaan kesal dan pergi kelantai bawah untuk membeli makanan. Mungkin dengan perut kenyang, semuanya akan tenang.pikir Alrogi.

¶°°°°¶

Revika dengan kesal mematikan handphonenya. Kenapa? Kenapa? Kenapa Alrogi jadi begini. Arrggg.. pagi-pagi begini Revika kesal sekali. Sampai-samapi ia berpikir ingin guling-guling dilantai. Absurd emang_-

"Revika.."

*Ceklek

"Kamu udah bangun,ayok turun,sarapan dulu,kak Revin udah nunggu!"ucap lembut alysa,Revika tersenyum manis. Dan bangkit dari tidurnya kemudian berdiri,dan pergi kebawah beriringan dengan Alysa.

Mereka makan bersama,termasuk dengan Bi Ijah ia ikut makan bersama,tak ada salahnya juga toh? Bi Ijah juga yang sering menjaga Revika. Dan merapikan rumah ini.

"Oneng Raisa mau kesini?"tanya Revino disela makannya.

"Kok kamu panggil Raisa gitu? Kan namanya gak pake Oneng!"delik Alysa. Revino membelai rambut Alysa dengan sayang.

"Namanya juga adik yang suka bikin emosi. Apalagi itu tuh"sindir Revino. Raisa memang sudah dianggap adik oleh Revino semenjak dia sering kesini dan juga sahabatnya Revika.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang