ChApTeR 64

3.8K 128 5
                                    

Ini hanya sebuah pertanyaan kecil.
Kamu suka mendengarkan? Atau didengarkan?

¶°°°°¶

Alrogi dan Revika sedang asik dengan makanannya masing-masing. Ditempat keramaian begini,Revika makan dengan lahap,tak peduli apa kata orang. Ia makan Sampai-sampai kaca matanya selalu saja melorot kebawah.

"Kamu gak bisa lepas kaca mata?"

Revika tersedak dan langsung menarik gelas yang berupa air putih dan meneguknya setengah.

"Uhkkk..iya gak bisa. Udah burem banget soalnya kak!"jelas Revika dan melanjutkan makannya lagi.

"Terus bakal terus pake kaca?"Revika hanya mengangguk.

"Gak ada niatan pake softlens gitu?"Revika menggeleng mantap.
"No! Aku gak suka kek gituan!"

"Tapi kamu bakal pasti pake!",Revika berpikir sejenak disela makannya.

"Iya juga sih. Paling pas pernikahan aku doang sama jodoh aku"ucap Revika setelah berpikir sejanak.
"Iya nanti sama aku!"datar Alrogi. Revika tersedak.

"Pede banget. Siapa tahu jodoh aku bukan kakak!"gerutu Revika.

"Tapi kayaknya kita jodoh!"ucap Alrogi sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Ish,gini ya! Aku aja masih sekolah!"kesal Revika. Alrogi hanya tersenyum kecil sangat kecil.

"Aku juga masih kuliah kok!"kekeuh Alrogi membela dirinya. Revika mendengar Alrogi dengan kekeuhnya, mayanya menatap tajam Alrogi.

"Kakak mau jelasin yang tadi!"ucap Alrogi datar. Revika hanya mengangguk mempersilahkan Alrogi untuk menjelaskannya.

"Bela. Dia itu kemarin-kemarin pacar pura-pura ku dimalang Vik."

"Uhkkk!"Revika tersedak ia segera minum untuk meredakan tenggorokannya yang sakit karena tersedak.
"Ehemm lanjut!"ucap Revika sambil memegang tenggorokan yang masih terasa sakit.

"Terus...emm"Alrogi jadi ragu melanjutkannya. Apalagi setelah Revika tersedak ketika baru saja mendengar sedikit cerita dan penjelasannya.
"Emm terus....gak jadi!"putus Alrogi ia tidak kuat dipaksa untuk menceritakannya. Ia takut Revika jadi marah, benci ,dan kecewa. Arggh Alrogi tak mau itu terjadi.

"Kenapa gak jadi?"tanya Revika santai.

"Gak jadi. Aku gak mau kamu jadi benci apalagi sampai jauhin aku!"jujur Alrogi dari hatinya yang paling dasar.

"Justru kalau kakak gak lanjutin aku jadi kecewa dan salah faham gak jelas sama Kaka!"ucap tenang Revika,meski dalam hatinya ia merasa sedikit sesak mendengar Alrogi yang tak disangka punya pacar pura-pura,tapi kenapa pura-pura? Gak sekalian beneran aja. Gerutu Revika dalam hatinya.

"Emm iya kakak lanjut.emm Terus...emmm"

"Kalau kakak gak mau jelasin gapapa. Aku gak bakal percaya sama kakak lagi!"marah Revika. "Loh kok?"

"Karena aku itu udah kasih Kaka kepercayaan buat hubungan jarak jauh. Tapi kakak ternyata pacaran sama orang lain disana!"kesal Revika dengan maksud membujuk Alrogi agar mau bercerita dan menjelaskan nya. Kalau tidak ia benar-benar akan salah faham.

"Gak gitu ,kan tapi itu cuma pura-pura Vik?"

"Kenapa gak sekalian beneran aja kak? Kenapa pura-pura coba? Kalau emang bener pura-pura kenapa? Jelasin!"cerocos Revika mengeluarkan unek-uneknya.

Alrogi berpikir "yaudah kakak lanjut........"

Alrogi mencoba menjelaskannya dengan rinci dan jelas,dari mulai ia pertama bertemu sampai sekarang. Ia sangat hati-hati dalam bicaranya. Ia juga takut Revika jadi salah faham karena ucapannya sendiri.

"Yaudah gapapa. Itung-itung ngebantu juga kan. Asal kakak jangan kebawa hati. Tapi terserah sih!"

"Tuh kan!"raut muka kecewa Alrogi terpancar.
"Apa?"tanya Revika.

"Kamu marah kan?"tanya Alrogi tanpa basa-basi.

"Ngga kok!"jawab Revika bingung sendiri.

"Tapi tadi kamu ngomong terserah. Kalau cewek ngomong terserah itu tandanya dia marah atau lagi kecewa!"cerocos Alrogi. Alrogi ini kadang bawel kadang datar. Aneh sekali.

"Tapi aku ngga marah. Cuman buat kakak bingung aja sama kata terserah!"acuh Revika.

"Nah kan Kalau cewek marah itu suka bikin bingung!"ucap Alrogi yang memang sedikit ada benarnya.

"Yaudah gak usah dibikin bingung!"cuek Revika tak mau ambil pusing.

"Tapi kan suka kepikiran!"curah Alrogi.

"Yaudah gak usah dipikirin!"

"Terserah deh!"

"Kok jadi kakak yang marah?"

"Gak marah. Cuman kesel!"

"Yaudah. Udahan keselnya!"
Alrogi tak menjawab ia diam.
"Kak?"masih tak ada jawaban.
"Kak! Jangan marah dong!"bujuk Revika.

"Iya sayang aku gak marah kok!"tiba-tiba Alrogi berucap manis. Revika dibuat bingung skarang oleh Alrogi.

"Gimana bingungkan kamu?"lontaran pertanyaan Alrogi membuat Revika sadar.

"Ngga kok biasa aja!"ucap Revika berusaha menetralkan ekspresinya.
Alrogi hanya tersenyum kecil,Revika ini sudah jelas ia terlihat bingung tapi tetap saja mengelak.

"Eh kak. Jenguk kak Bela yuk!"ajak Revika antusias.

"Boleh. Pamit dulu sama Steven dan Raisa ya!"titah Alrogi Revika mengangguk mantap.
"Pastinya!"

Alrogi dan Revika pergi ke depan Peliminan menghampiri keduan pengantin itu.

Alrogi menghampiri Steven dan berbisik singkat mengenai kejadian tadi. Steven mengangguk dan tersenyum tulus. Revika dan Raisa asik ketawa-ketiwi.

"Yuk sayang!"ajak Alrogi sambil menarik lembut tangan Revika.

"Mao kemana Lo?"tanya Raisa saat Revika sudah berjalan turun dari panggung pelaminan.

"Jenguk orang!"ucap Revika berusaha mengecilkan volumenya agar tidak mengundang tatapan banyak orang.
Padahal tanpa disadari Revika dan Alrogi sudah jadi bahan tontonan dari tadi.

"Balik lagi Lo kesini!"teriak Raisa keras. Semuanya hanya menahan tawanya. Pengantin. Bisa-bisanya teriak-teriak diacaranya sendiri. Tapi Raisa acuh tak acuh. Dan Steven hanya menatap datar pada tamunya.
Dalam hatinya ia ingin sekali ikut tertawa tapi itu tidak mungkin. Imagenya sebagai pengganti sekaligus CEO hilang sudah.

________
Maap  gaje gaje gitu wkwkw. Vote Coment ya makasih. Maaf masih banyak typo. Gak di revisi ni.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang