Dirga yang tidak peduli dengan perasaan cewek. Dirga yang mempermainkan Kesie. Dirga yang dengan bodohnya akan berjalan dan melepaskan berlian. Berlian itu yang nantinya akan di perebutkan oleh banyak orang. Tapi Dirga belum menyadarinya karena Dirga sementara dalam jalan melepaskan berlian itu.
[][][][]
Pagi pun datang menyapa. Matahari mulai terbit dari timur. Hawa yang semula dingin berubah hangat. Sinar matahari mengusik seorang gadis yang sedang tidur nyenyak dengan posisi duduk itu. Matanya nampak sembab. Rambutnya berantakkan. Kedua tangannya memeluk dirinya sendiri. Merasa terusik Kesie membuka matanya wajahnya tampak pucat. Kesie berdiri dari sofa. Kesie ingat semalam dirinya menangis dan karena lelah dia tertidur. Kesie memijat pelan tengkuknya rasanya pijakannya seperti berputar. Kesie pun berjalan pelan masuk ke kamarnya. Kesie melirik nakas jam baru menunjukan pukul 06 : 20 itu artinya masih pagi dan masih banyak waktu untuk bersiap ke sekolah. Kesie keluar kamar dan menuruni tangga menuju dapur. Di dapur ada bi Inah tapi Kesie tidak menemukan mamanya.
" Bi mama mana? " Kesie bertanya dengan suara parau. Bi Inah berbalik dan..
" Aduh non kenapa mukanya pucat. Non sakit? Ayok non duduk dulu sini. " bi Inah menarik kursi meja makan dan Kesie duduk di kursi itu. Bi Inah terlihat sangat khawatir.
" Nggak Bi. Kesie cuma agak pusing dikit sebentar pasti baikan. "
" Yaudah bibi ambilin obat dulu yah. "
" Mama kemana bi kok nggak ada? " Kesie bertanya lagi.
" Nyonya tadi pergi ke rumah sakit katanya ada pasien darurat. Tuan sudah dari tadi pagi pergi ke kantor katanya sih mau ngurus berkas. " Bi Inah mengisi air putih di sebuah gelas. Lalu bi Inah memberikan Kesie sebuah piring yang berisikan roti tawar. Kesie memakannya sampai habis. Setelah habis bi Inah memberikan Kesie obat sakit kepala. Dan Kesie meminum obatnya.
" Non Kesie jangan ke sekolah hari ini. Non keliatan pucet. " dengan cepat Kesie menggeleng.
" Nggak usah bi. Kesie baik - baik aja kok. " Kesie berdiri dari kursinya dan melangkah menuju kamarnya yang ada di lantai atas. Kesie berjalan sempoyongan. Dalam hati Kesie merutuki kebodohannya ' Ini yang namanya baik - baik aja '. Kesie memijat kepalanya pelan.
" Ahh nih pala kok pening banget yah. Kayak mau pecah aja. Istirahat dikit kali yah. " Kesie sudah sampai di kamarnya Kesie menutup pintu kamarnya. Jam masih menunjukkan pukul 06 : 45. Kesie mendengus dirinya tidak bisa istirahat sekarang karena jika iya maka Kesie akan terlambat ke sekolah. Kesie bergegas ke kamar mandi setelah mengambil handuk putih yang ada di kamarnya. Kesie membersihkan tubuhnya selama 15 menit. Karena Kesie sedikit kesusahan dengan rasa sakit yang melanda kepalanya. Kesie ingin absen hari ini tapi mengingat sebentar lagi akan ujian maka pasti Kesie tak mau melewatkan pelajaran. Lagipula Kesie masih bisa bertahan. Mungkin.
[][][][]
Jam menunjukkan pukul 07 : 00. Artinya 30 menit lagi bel sekolah SMA Rajawali akan berbunyi. Masih banyak waktu untuk bersiap. Kesie keluar dari kamarnya dengan dengan seragam lengkap dan tas yang sudah tersampir di bahunya dengan sepatu yang sudah terpasang di kakinya dan tak lupa dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Tadi saat setelah mandi Kesie merasa tenggorokkannya gatal dan mungkin tandanya Kesie akan batuk jadi untuk menghindari supaya teman - temannya tidak terjangkit Kesie memakai masker. Kesie berjalan pelan menuruni tangga. Kesie merasa sedikit baikan. Kesie langsung ke arah pintu utama untuk brrangkat sekolah karena tadi Kesie sudah sarapan sebelum minum obat.
" Bi Inah Kesie berangkat dulu. Selamat pagi. " Kesie pun keluar dari rumah dan pergi ke depan gerbang rumah setelah menutup pintu rumah. Kesie akan berangkat sendiri karena sudah pasti supirnya itu mengantar mamanya dan belum pulang. Kesie menunggu taksi untuk ke sekolah. Tak lama menunggu sebuah taksi lewat, Kesie langsung menghentikannya. Saat taksi berhenti Kesie langsung naik. Tanpa sadar Kesie lupa membawa ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...