" Dia lagi. " Kesie menatap Riel. Riel bahkan tau.
" Ngapain dia? " lanjut Riel lagi. Dirga? Cowok itu menyimak pembicaraan mereka dengan kening mengerut bingung.
" Cuma chat biasa aja kok. Nanti dia datang di bazar sekolah kita. Cuma itu aja. " Riel diam.
" Nggak usah khawatir Kesie udah lupain dia kok. "
" Lupain siapa? " Dirga tiba - tiba bertanya.
" Mantan gebetan. "
" Emang ada yah mantan gebetan? "
Kesie tersenyum " Yah adalah. Mantan gebetan ada. Mantan hewan peliharaan ada. Mantan - mantan juga ada. " Dirga mengacak rambut Kesie lalu terkekeh.
" Nih minuman kalian. " Rachel menyerahkan 3 botol air mineral pada Kesie, Riel dan Dirga. Kesie mengambil botolnya lalu langsung meneguknya. Mereka kembali duduk melingkar di belakang sudut lapangan yang mereka duduki adalah sebuah taman mini depan kantor tata usaha. Taman ini ditutupi beberapa pohon kecil yang tumbuh.
Rachel meminum air mineralnya. Posisi Rachel yang menghadap Kesie membuatnya dapat melihat dengan jelas taman di sudut lapangan yang lumayan tertutup tanaman.
Uhukk.. Uhukk...
" Chel kenapa sih kok sampe kesedak gitu? " Angga mengelus - ngelus punggung Rachel. Rachel yang masih terbatuk tak dapat menjawab tangannya bergerak menunjuk taman sudut lapangan. Angga yang penasaran melihat sudut lapangan. Walaupun cukup tertutup tumbuhan tapi tampak sangat jelas pemandangan di depannya.
Dirga dan Riel yang penasaran pun ikut melihat. Kesie kembali meminum airnya. Gadis ini mencoba tidak peduli dengan sekitar tapi nyatanya dia peduli. Masih dengan air yang dia minum Kesie menghadap kebelakang.
Uhukk.. Uhuk..
Sekarang Kesie yang tersedak. Bahkan air yang dia minum mulai keluar dari hidungnya. Kesie menepuk - nepuk dadanya. Sungguh pemandangannya sangat tidak enak dilihat. Dirga dan Riel ikut menepuk punggung gadis itu.
" Nggak usah diliat lagi. Nanti otak polos lo ternodai. " Angga yang ada di depan mereka mengambil batu - batu kecil yang ada di situ dan melemparnya kearah taman.
Lemparan pertama, tidak berhasil mereka sama sekali tidak terganggu. Lemparan kedua, sama seperti yang pertama. Dan lemparan ketiga, tepat mengenai punggung si cowok yang ada di taman. Si cowok memghadap ke arah Angga, Rachel, Dirga dan Riel yang menatapnya. Sementara Kesie? Tangan Dirga dan Riel masih senantiasa di punggungnya agar cewek itu tidak berbalik.
" Ngapain lo ciuman disitu? " celetuk Angga. Si cewek wajahnya merah padam lalu mendorong bahu si cowok. Si cewek pergi. Si cowok nyengir.
" Yah gimana yah. Pengen aja. "
" Kalo sayang dijaga jangan dirusak. " Riel menatap si cowok tajam.
" Hehe maap. Janji deh nggak ngelakuin lagi. "
" Udah sana lo. Minta maaf gih sama tu cewek. Gue aja nggak berani nah elo berani amat. " Angga mengibaskan tangannya seperti mengusir. Si cowok pergi.
" Coba aja kalo lo berani. Siap dulu muka lo gur tonjok. " Rachel memasang wajah garang.
" Lepasin tangan kalian dari punggung Kesie. Kesie bukan anak kecil. Itu aja nggak bisa liat. " Dirga dan Riel melepaskan tangan mereka berdua dari punggung Kesie.
" Iya lo emang anak kecil. Cewek mana yang kalo ngambek dikasih lolipop langsung nggak ngambek lagi. " Kesie kesal dengan ucapan Riel itu. Memang benar. Tapi kan Kesie kan bukan anak kecil lagi. Lagipula untuk apa ngambek lama - lama jika masalahnya cuma kecil. Kayak anak kecil aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...