Malam ini Riel sudah sangat rapi. Cowok dengan jaket kulit hitam itu kini melaju dengan motornya.
Entah ini pilihan yang benar atau tidak. Tapi Riel harus melakukan ini. Benar - benar melakukannya.
Motor Riel berhenti di depan sebuah cafe. Cowok itu membuka helm full facenya lalu merapikan rambutnya. Dengan langkah tegap Riel masuk ke dalam cafe.
Cowok itu mengedarkan pandangannya lalu menemukan sosok wanita di meja cafe paling ujung. Riel duduk di depan wanita itu.
" Lo beneran ternyata. " wanita itu menatap Riel aneh. " Dia sahabat lo padahal. "
" Lo harus bantu gue. " Riel mengabaikan kalimat - kalimat wanita itu.
" Kenapa harus? "
" Gue tau lo masih suka sama Dirga. "
" Bukan masih tapi emang. Ah si Felicia bego itu nggak becus kan? " wanita itu meminum jus apelnya.
" Jadi lo mau? "
" Gue sebenarnya mau. Tapi... "
" Tapi? Bayarannya mahal. " Riel menyandarkan punggungnya. " Kerja lo cuma tidurin Dirga. Setelah itu, the end! "
Wanita itu tertawa.
" Lo benci sama dia? "
" Gue nggak benci sama dia, Agatha. Gue cuma mau dia pergi dari kehidupan Kesie, calon tunangan gue. "
" Lo cowok tapi halu yah. Banyak cewek loh, yang mau sama lo. Ngapain sama tuh cewek cupu? "
" JAGA MULUT LO! "
Agatha terkekeh, " Oke. Tenang dong. Sans, kalo lo marah - marah gini nggak seru. "
" Jadi, gimana? "
" Oke, gue mau. " Agatha berdiri. " Tapi sama lo aja. Gue udah nggak tertarik sama Dirga. "
Agatha berdiri di samping Riel. Gadis itu mulai menyentuh Riel dengan gerakan sensual. " Lo keliatan lebih dari Dirga. Malam ini mau? "
Brakk..
Riel berdiri dari duduknya. Cowok itu menatap Agatha jijik, " Sayangnya gue anti pelacur. "
" Dan pelacur ini yang bakal bantu lo rebut Kesie dari Dirga. "
" Jijik gue liat lo! Perjanjian kita batal. "
" Lo nggak seru! "
" Batal! Walaupun gue bejat, tapi gue nggak rela juga sahabat gue tidur sama cewek murahan. "
Riel masih punya sisi baik ternyata.
[][][][]
Hari Dirga bahagia. Sangat - sangat bahagia. Bahkan jika bisa mungkin sudut bibirnya akan robek karena terlalu banyak tersenyum.
Cowok itu kini sedang bergelayut manja pada Kesie. Mereka berdua ada di rumah Dirga, dengan Sakti -- abang Dirga -- sedang menatap Dirga kesal.
Dirga tiduran di bahu Kesie. Cowok itu memegang tangan Kesie. Dirga tersenyum senang saat abangnya yang jomblo ngenes itu mendelik padanya.
" Yang, kepala aku sakit. "
" Perasaan tadi baik - baik aja. Modus tuh Kes! " Sakti ngedelik lagi. Cowok itu tentu tak terima karena Dirga sok - sokan menyombongkan pacarnya. " Adek kampret! "
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...