" Isshh gaje tingkat dewa luh. Udah gih ini punya gue. Dan lo. Nama lo Kesie kan? "
" Hmm. Dan lo? "
" Cewek sekarang cepet modus yah. Tapi okelah. Nama gue.... " cowok itu mengulurkan tangannya.
" Nara.. "
" Nara? Oh Nara salam kenal. Itu bukunya buat Kesie aja yah kan kita udah kenalan. " Kesie memasang puppy eyes -nya. Nara terlihat tersenyum jahil.
" Ohh boleh.. " Kesie sudah tersenyum cerah. " Tapi lo cium gue dulu. " senyum Kesie mendadak luntur.
" Nggak. Kesie nggak mau. "
" Oh ok. Jadi ini bukunya buat gue aja. "
" Isshh iya deh... " Kesie mendekat. Mendekat. Jarak mereka 20 cm. Dan..
" Ngapain lo? Mau apa sama nih cowok? " suara dingin Riel mengintrupsi. Kesie jadi kembali ke tempatnya semula. Nara? Cowok itu tersenyum kaku.
" Oh ini tadi Nara ambil buku yang ini. Kesie yang duluan liat. Tapi Nara yang keduluan ambil jadi Kesie minta. Dan Nara bilang kalo Kesie cium dia nanti di kasih bukunya. " layaknya anak kecil yang mengadu pada ayahnya beginilah Kesie. Sepertinya karakter Kesie yang terlalu polos ini membuat Riel kesal.
" Lo bego apa? Itu namanya dia modus. Yakali cium dulu baru dikasih. Lo pikir ciuman di tempat umum itu bagus. Nggak ngerti gue cara pikir lo. Udah tau juga orang yang baru dikenal malah mau ciuman. " Riel kesal.
" Oh sorry. Ini salah gue kok. Lo pacarnya yah. Sorry gue pikir dia nggak punya pacar. " Nara tersenyum kikuk. Riel menatap Nara tajam.
" Jadi kalo Kesie belum punya pacar lo mau ciuman sana dia gitu? Dan gue bukan pacarnya gue sahabatnya. Kalo lo mau ciuman sama dia siapin surat wasiat biar gue bunuh lo sekalian. " Nara terlihat terpancing emosi.
" Maksud lo apa? Gue kan udah minta maaf lagipula seharusnya lo salahin nih cewek. Begonya minta ampun. Gue bukan orang jahat tapi nanti kalo dia ketemu sama orang jahat terus lakuin yang lebih dari ini gimana? Lo jadi cewek ngotak juga. " Nara menatap Kesie dengan pandangan sinisnya.
" Maaf. Udah nggak usah berantem. Kesie minta maaf lain kali Kesie lebih hati - hati. " lalu cewek itu tersenyum cerah.
" Ya udah lain kali jangan kek gini lagi. Gue juga minta maaf karna udah ngumpat sama lo. Lain kali lebih hati - hati. Dan ini.. Bukunya buat lo. Hitung - hitung tanda perkenalan kita. Gue duluan Kes. " lalu Nara pergi.
" Lah katanya tadi buat Kesie kenapa nggak dibayarin. Ini mah sama aja Kesie yang beli. "
[][][][]
Tik.. Tik..
Suara air yang menetes mendominasi di seluruh ruangan. Ruangan ini hanya di terangi oleh sebuah lampu yang bahkan mulai redup. Samar - samar tampak dua orang pemuda yang sedang berdiri berhadapan. Salah satu diantaranya terlihat menyeringai.
" Gue udah mulai. " ujar cowok dengan seringai itu pada lawan bicaranya. Lawan bicaranya terlihat tersenyum sinis.
" Jalanin. Tahap kedua. Kerja lo bagus. Terus deketin dia. Usahain terlihat alami dan jangan buat mereka curiga. Bayaran lo. " lawan bicaranya itu melemparkan setumpuk uang yang dimasukkan ke dalam amplop coklat.
" Thanks. Tahap kedua akan segera berjalan besok. Dan bilang sama tu bos cewek. Gue akan beresin semuanya. Gue akan balas semuanya. Dan jangan lupa bilang sama tu cewek dia harus ikut gue ke balapan ntar malam. Bilang sama Licia baju untuk balapan tentu spesial. Dan dendam Licia akan gue balas termasuk dendam masa lalu. " lawan bicaranya itu lalu pergi entah kemana. Punggung itu menghilang di kegelapan. Sementara pemuda yang sudah memegang setumpuk uang itu menyeringai.
" Tunggu gue cantik. Lo bego sih jadi cewek. "
[][][][]
Tap.. Tap...
Deru langkah kaki mendominasi seluruh koridor SMA RAJAWALI. Bolak - balik dari satu tempat ke tempat yang lain menampakkan jelas kesibukan yang meliputi SMA RAJAWALI. Besok adalah hari H bazar buku yang akan dilaksanakan. Semua persiapan hampir meliputi kata sempurna.
Beberapa stand makanan dan minuman sudah berdiri tegak di sekitar lapangan. Minie stage sudah berdiri kokoh di tengah lapangan. Kesie, Dirga, Riel, Rachel dan Angga. Kelima orang itu bukan larut sibuk seperti yang dilakukan oleh sebagian besar murid, mereka berlima sedang duduk santai di halaman belakang sekolah tepatnya di bawah pohon mangga.
" Ga, ayo gih kita bantuin mereka aja. Nggak enak kalo kita berlima cuma duduk santai di sini. " Kesie terus merengek dan menggoyangkan tangan Dirga. Dirga tak menjawab hanya mengacak rambut Kesie. Kesie menghadap para Riel yang duduk santai berbaring di atas rerumputan halaman sekolah.
" Ri, ayok ke depan. Nggak enak kalo kita duduk disini aja. "
Cowok dengan muka datar itu mengukir senyum tipis " Udah sini aja dulu. Capek kan? Lagipula semua persiapan juga udah hampir selesai nanti kalo kita nimbrung aja entar jadi rusak bisa - bisa semua persiapannya. "
" Oh gitu yah.. Ya udah deh, disini aja kita. "
" Nah gitu dong. Btw kalian liat tu murid baru aneh itu nggak? " Rachel membuka suara.
" Nggak tuh. Mungkin udah malu kali dia nampakin wajahnya yang penuh dosa. " celetuk Angga.
" Ussh jangan ngomong kayak gitu cukup dia aja yang penuh kepalsuan dan keseombongan lo jangan. " Rachel menatap sinis Angga.
" Ehh iya jangan marah. Kan cuma bercanda. " terjadilah aksi rayu - rayuan Angga yang membujuk Rachel. Semenjak pacaran dengan Angga gadia itu selalu posesif dan mudah marah dengan hal - hal kecil.
" Ga, kok kamu dari kemarin banyak diem mulu. Biasanya paling cerewet. Nah ini diem mulu. Kamu sakit? " Kesie memusatkan pandangan pada Dirga. Benar sedari kemarin cowok itu tidak banyak bicara dan terlihat lemah.
" Nggak. Lo jangan khawatir. Gue nggak pa - pa. Cuma lagi nggak enak badan. " Dirga tersenyum menenangkan.
" Ga, gue mau anak buah private kita dikeluarin. Ada orang yang ingin gue selidiki. Gerak - geriknya mencurigakan. Satu hari ketemu aja udah ngelakuin hal yang aneh. " Riel yang sedang berbaring membuka suara menarik perhatian keempat orang disitu.
" Tumben. Biasanya nggak sampe dikeluarin anak buah privat. Ini pasti agak sulit. " Angga membalas.
" Lo bener. Ini emang sedikit sulit. Gue takut Kesie kenapa - napa. Dan gue curiga ada hubungannya dengan orang itu. Pasti dendam masa lalu. " Riel mengubah posisinya menjadi duduk.
" Dendam masa lalu? Dan apa hubungannya sama Kesie? " Rachel bertanya dengan kening berkerut.
" JRS. Dendam masa lalu. "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...