Hari ini hari yang menyenangkan. Canda tawa diiringi setiap celotehan Angga dan Dirga terdengar. Dirga, Kesie, Riel, Angga dan Rachel. Kelima orang ini duduk santai di karpet yang baru saja diletakkan di taman belakang dengan meja bundar besar yang ada di tengah - tengahnya.
" Terus... Tetangga gue makan itu kue. Krim kuenya keluar terus kena kumis tebalnya. Hahahaha. Istrinya ngelap krimnya yang ada di kumisnya pake tisue. Ehh kumisnya ikut kecabut terus nemplok di tisue. Hahahaha. " Angga tergelak diikuti oleh teman - temannya. Tak hanya Dirga, Kesie dan Rachel. Si muka datar dan dingin Riel ikut juga tertawa. Sosok hangat cowok itu muncul menggantikan sosok dinginnya.
" Ehh seru amat. Tante ganggu yah? " Ratu datang dan berdiri di pintu yang menghubungkan taman belakang dan ruang keluarga.
" Enggak kok tante. "
Ratu tersenyum, " Yaudah. Ayok makan siang dulu. Tante udah masak. Jangan malu - malu yah. Tadi tante bilang apa? "
" Anggap rumah sendiri. " Angga yang menjawab. Cowok itu berpikir sedikit. " Tante Ratu. " panggilnya membuat Ratu memusatkan pandangan pada Angga.
" Kalo saya serumah sama Dirga berarti Dirga sama saya sodaraan dong. " Ratu tersenyum geli lalu mengangguk membuat Angga menatap Dirga dengan menaik turunkan alisnya.
" Hai abang. Adekmu yang lucu nan imut ini memanggilmu. " Angga tersenyum ke arah Dirga.
" Mit amit Ngga. Mit amit. Nggak mau gue. " Dirga menatap horor Angga membuat cowok itu tergelak.
" Udah - udah ayok ke ruang makan. Ayok sayang. " Ratu mendekat ke arah Kesie membuat gadis itu berdiri lalu mengikuti Ratu sambil berbincang dengan Ratu.
" Ga. Lampu ijo tu dari nyokap lo. " Angga merangkul Rachel.
" Lampu ijo? Lo pikir nyokap gue lampu lalu lintas. Sana gih. Gue laper mau makan. Yok Riel kita barengan kesana. Pergi sama dia bisa bikin gue mendadak jadi gila. " Dirga menatap Angga kesal. Cowok itu bersama Riel berjalan masuk menuju ke arah ruang makan keluarga Pratama. Angga dan Rachel berjalan di belakang mereka.
Keempat orang itu melangkah masuk ke ruang makan. Tampak Ratu dan Kesie yang sibuk mengobrol sambil meletakkan beberapa piring berisikan makanan di atas meja.
" Ehh udah dateng. Ayok. Duduk - duduk. " Keempat orang itu duduk di kursi meja makan. Dirga, Kesie lalu Riel. Di depan mereka ada Angga dan Rachel.
" Makannya ambil sendiri yah. Dihabisin aja. Tante masaknya agak banyak. Tante ke atas dulu yah. "
" Mama nggak makan. " Dirga bertanya seraya meminum segelas air yang ada di dekatnya.
" Enggak. Kalian makan aja dulu. Makan yang banyak yah. Mama mau ke kantor papa kamu dulu sekalian kita mau ke bandara jemput abang kamu. Katanya hari ini pulang. Dan jangan lupa besok kalian dateng lagi yah. Nanti ada pesta kecil - kecilan di taman belakang. Ngerayain pulangnya Abang Dirga. Kesie jangan lupa besok yah. "
" Iya tante. Kesie nggak akan lupa. Nanti pulang sekolah Kesie langsung kesini. Kebetulan besok papa sama mama mau keluar kota. "
" Bukannya mama kamu kerja di rumah sakit yah? "
" Iya tante. Mama ambil cuti karena papa mau ke luar kota mama ikut. Soalnya seminggu papa disana. " Ratu dan Kesie sibuk dalam perbincangannya melupakan Dirga, Riel, Angga dan Rachel yang ada di dekat mereka.
" Seminggu? Seminggu kamu di rumah sendirian? "
" Enggak kok tante. Nanti Kesie nginep di rumah Riel. " Ratu tampak mengangguk. Wanita itu lalu permisi ke lantai atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...