Mereka mencari dengan teliti. Sampai 10 menit mereka mencari tak menemukan Kesie sama sekali. Riel frustasi. Riel menjambak rambutnya sendiri. Sampai matanya menangkap seperti sebuah tangan yang berusaha menggapai air. Riel tersadar.
" KESIE.... " Riel langsung berenang ke arah tangan itu. Karena teriakan Riel yang kuat semua orang berlari ke arah Riel. Dirga pun turut mengikuti. Riel berenang dengan cepat. Riel semakin panik saat tangan tersebut menghilang. Dengan cepat Riel menyelam ke dalam air. Anak - anak GBK terutama Dirga khawatir menunggu Riel muncul kembali. Tapi 5 menit berlalu Riel belum muncul dari dalam air membuat semuanya panik.
" Aduh boss gimana nih kok sih Riel belum keliatan juga? "
" Iya bos. Jangan - jangan ikut kelelep juga. "
" Bego kok dipelihara. Yakali Riel kelelep. "
" Yah kan bisa aja. "
" Ribut aja luh ehh ehh itu ada rambut ngambang. Ehh.. " dan dari kejauhan tampak seorang cowok yang tak lain adalah Riel sendiri. Bak sinetron Riel mengendong Kesie yang sudah tidak sadarkan diri dengan gaya bridal syle. Riel membawa Kesie ke pinggir pantai. Layaknya seperti semut mereka semua mengerubuni Kesie dan Riel. Riel menekan - nekan dada Kesie. Berulang kali dia lakukan agar Kesie dapat sadar. Tak kunjung berhasil Riel mendekatkan wajahnya berniat memberikan nafas buatan untuk Kesie.
Dengan bodohnya Dirga mendorong kepala Riel sehingga Riel tak jadi memberikan nafas buatan untuk Kesie.
" Apaan sih lo Ga. Ngapain lo dorong - dorong kepala gue? "
" Lo yang apa - apaan. Mau ngapain lo? "
" Yah mau ngasih nafas buatan lah. "
" Woii lo berdua jangan kebanyakan berantemnya. Keburu mati anak orang. " Dirga menatap tajam anak GBK yang mengatakan kalimat barusan. Dengan gerakan cepat Riel menarik nafas panjang dan menyalurkannya pada Kesie melalui mulut Kesie. Semua orang yang ada disitu menatap Riel tidak percaya. Dirga pun menatapnya dengan wajah masam.
Riel tak mempedulikannya. Riel terus melakukan hal yang sama memberikan nafas buatan dan menekan - nekan dada Kesie. Dirga sudah berjongkok disampingnya sambil mengelus - ngelus tangan Kesie yang terasa dingin itu. Dirga mulai panik bagaimana jika Kesie meninggal? Nanti dia akan jadi duda. Aishh disaat seperti ini Dirga memikirkan hal yang aneh saja. Riel masih memberikan nafas buatan untuk Kesie dan menekan - nekan dadanya. Semua orang menunggu dengan khawatir.
" Uhukk.. Uhukk.... " air keluar dari mulut Kesie. Kesie terbatuk - batuk. Syukurlah Kesie sadar. Riel menghembuskan nafas lega. Kesie masih terbatuk. Dan saat batuknya mereda dirinya menatap semua orang yang terlihat khawatir padanya.
" Lo nggak papa kan? " Riel mengusap sisa air pantai yang ada di dahi Kesie. Dirga yang melihatnya kesal.
" Kita kerumah sakit sekarang aja yah?. " Dirga ikut bertanya. Kesie menggeleng.
" Nggak usah. Kesie udah baik - baik aja kok. " Riel tidak percaya.
" Yakin? "
" Iya. Evin. "
" Lah siapa Evin? " Dirga bingung.
" Manusialah. "
" Isshh Evin itu nama kecil Riel. " mereka mengangguk.
" Dan untuk lo siapa yang nyuruh lo main jauh - jauh. Untung lo masih bisa diselamatin. Tadi kan gue udah bilang nggak usah main jauh - jauh nanti lo kelelep. Emang kepala batu banget lo. Sekarang kan lo kelelep. " Dirga mengomelinya.
" Iya maaf. Kesie nggak akan main jauh - jauh lagi deh. "
" Makanya kalo dibilangin didengerin. Kan jadi gini udah ayok. Lo bilas dan kita bentar lagi pulang. " Riel berdiri. Anak - anak GBK mendesah kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESIE ✔
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] Pacaran dengan cowok ganteng, anak pemilik sekolah dan diidolakan banyak perempuan, sampai - sampai menjadi rebutan karena kegantengannya pasti cewek - cewek mau. Begitupun dengan Kesie cewek lugu nan polos. Ditembak oleh Dirga cowo...