Part 29 - KESIE

2.1K 89 5
                                    

Kesie keluar dari kamar Riel setelah selesai bersiap. Kamar Riel ibarat punya dua kepribadian. Bisa menjadi kamar cool untuk cowok dan kamar feminim yang penuh barang perempuan untuk Kesie. Skincare dan baju Kesie saja ada di kamar Riel.

Kesie menuruni tangga rumah Riel. Gadis itu memakai baju lengan panjang putih dan celana jeans panjang yang digulung keluar bagian kakinya. Dan jangan lupa sepatu putih converse.

Baru saja turun dari tangga Kesie langsung disambut hangat oleh tante Rissa mama Riel. Tante Rissa memberikan pelukan singkat lalu merangkul Kesie menunu meja makan.

Ada om Rendy dan Riel juga di meja makan sedang makan sarapan dengan setelan jas biru gelap.

" Dek makan yang banyak. Pasti semalem kamu belum makan kan? Tante juga buatin kamu susu coklat. Diminum yah? "

Kesie mengangguk sebagai jawaban. Riel juga menikmati sarapannya tepat di depan Kesie. Memang Rissa dan Rendy sudah menganggap Kesie sebagai anak mereka.

Rissa sangat menginginkan anak perempuan itu. Setelah Riel lahir Rissa hamil lagi. Tapi naas, Rissa keguguran dan calon adik Riel yang berkelamin perempuan itu meninggal akibat keguguran.

Waktu itu Rissa depresi dan alhasil sempat masuk rumah sakit jiwa selama seminggu. Depresi Rissa membaik setelah Karina mengunjunginya ke RSJ membawa Kesie yang masih bayi. Dari situ Karina dan Rissa merawat Kesie dan Riel bersama alhasil seperti inilah mereka.

Seperti keluarga.

" Dek minggu depan kita sekeluarga bakal ke gunung. Camping. Adek ikut yah. " Rendy berdiri dari kursinya.

Kesie memgangguk, " Iya. Kesie ikut. Tapi nggak pa - pa Kesie ikut? "

Rendy terkekeh kecil, " Nggak pa - pa lah kamu anak papa juga kan? " Rissa membelai lembut rambut Kesie.

" Iya Pa. " lalu Kesie tersenyum tulus. Riel yang ada di depan Kesie meminum air yang ada di gelasnya. Pemandangan seperti ini sudah biasa.

Riel tak cemburu ataupun risih. Riel bahagia kalau keluarganya bahagia.

" Yaudah papa pergi dulu. " Rendy keliar dari ruang makan diikuti Rissa. Riel berdiri.

" Kita pergi sekarang? "

Kesie mendongak menatap Riel, " Sekarang? "

" Hmm. " Riel tersenyum tulus. Cowok itu menggenggam tangan Kesie. Kesie tersenyum kecil.

Riel mencubit pipi Kesie.

" Senyum. Biar tambah imut. "

****

Sakti merengut manja pada Ratu.

" Ma.. Masa Dirganya dibawain itu. Saktinya kok enggak. Mama nggak adil. " Sakti protes sambil menunjuk - nunjuk bungkusan ayam pop yang dibawa Ratu.

Dirga tanpa rasa bersalah memakan makanan pemberian Ratu dengan perlahan.

" Enak banget sumpah. Hmmm... "

" Maaa.. " Sakti semakin merengut.

Semenjak Dirga sadar sejam yang lalu Ratu jadi overprotective. Membawa makanan ini. Membawa makanan itu. Minum ini. Minum itu.

Bahkan Dirga sampai dipijat - pijat. Tentu saja Sakti iri. Sangat sangat iri.

" Ck. Sakti kamu udah gede masih aja kayak anak kecil. "

" Dirga juga kan udah gede ma. "

" Tapi Dirga sakit. Kamunya sehat. "

Delvin keluar dari kamar mandi. Pria itu duduk di sebelah Sakti anaknya.

KESIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang