Part 30 - KESIE

2.1K 70 1
                                    

Seminggu telah berlalu dengan cepat. Semua orang kembali ke aktivitasnya masing - masing. Belajar. Istirahat. Belajar lagi. Istirahat lagi. Belajar lagi lalu bel pulang sekolah.

Rutinitas anak sekolahan dilalui Kesie, Dirga, Riel, Rachel dan Angga. 3 hari yang lalu Angga siuman dan menceritakan segalanya mengenai Nara yang dia tau.

Alhasil Nara dan para antek - anteknya kini menjadi buronan polisi setelah masalah Dirga dilaporkan Ratu dan Delvin ke pihak berwajib.

Dan kini mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Yang berbeda hanya Dirga dan Kesie yang semakin lengket setiap harinya. Seperti sekarang jam kosong di kelas keduanya membuat Dirga menjelajah ke kelas Kesie bersama Angga.

Jangan tanya Riel ke mana. Anak itu pasti ke perpustakaan. Tipikal cowok pinter yang haus akan pengetahuan itulah Riel.

Kelas Kesie yang free dimanfaatkan para cowok melakukan kegiatan unfaedah sekedar menunggu waktu pulang sekolah.

Julio. Marvy. Rizky. Eli.

Keempat cowok teman sekelas Kesie itu berdiri di berbagai arah sambil melempar - lempar kotak pensil milik Maya yang sedang tiduran di atas mejanya.

Julio melempar ke Marvy. Marvy ke Rizky lalu Rizky ke Eli. Mereka asik melempar. Kesie sedang duduk bersama Rachel yang sama - sama sedang mencatat tugas prakarya.

" KESIE!!! "

Buakkk!!???....

Tempat pensil yang dilempar Marvy mendarat sempurna di kepala Kesie. Kesie mengelus - elus kepalanya sementara kelas jadi heboh sendiri.

" KES YANG LEMPAR SI MARVY ITU.. "

" RASAIN LO MARV, DILABRAK DIRGA LO BENTAR. "

" SIAP - SIAP LO MARV KENA TONJOK. "

Kelas riuh. Sementara Rachel sibuk mengomeli Marvy yang memasang wajah polos tak bersalah.

Keriuhan kelas menjadi hening setelah sosok Dirga masuk. Kesie yang belum sadar kedatangan Dirga malah menulis lagi sambil mengelus pelan kepalanya.

Malas marah pada Marvy. Malas bersuara karena capek.

.
.

Tak lama tangan Dirga terulur mengelus kepala Kesie. Suasana kelas yang semula hening terdengar bisikan - bisikan iri.

Kesie menoleh. Tepat di sebelah Kesie. Dirga duduk di tempat Rachel tadi sambil mengelus kepala gadis itu.

" Masih sakit? " Dirga tersenyum. Kesie menggelengkan kepalanya lalu membalas senyuman Dirga.

Dirga menurunkan tangannya lalu beralih memeluk Kesie erat.

" Gue kangen. "

" Unnnnchh... " beberapa gadis kelas Kesie malah semakin iri.

Dirga melepaskan pelukannya. Kesie melanjutkan menulis. Dirga yang kesal segera merebut buku catatan Kesie.

" Lebih enak natep kertas yang penuh tulisan daripada muka gue yah? "

" .... " Kesie masih saja cuek.

" Cuek amat dah. Gue pergi aja kalo gitu. " Dirga mengembalikan buku Kesie lalu berdiri berlagak ngambek.

" Yakin mau pergi? " Dirga merenggut. Jelas Kesie tau Dirga tak ada serius pergi. " Duduk gih. "

Dirga duduk kembali. Cowok itu melepaskan ikatan rambut Kesie. Kesie kembali fokus mencatat.

" Chel, gimana nih ngepangnya? " Dirga mengacak - acak rambut Kesie.

Rachel malah menjitak cowok itu, " Mau buka salon lo? "

KESIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang