Jaehyun tengah bersama dengan Somi di dalam taxi. setelah lama bernegosiasi dengan gadis yang duduk di sampingnya ini. akhirnya Somi berbelas kasihan terhadap Jaehyun dan mendapat persetujuan dari ibu negara ini untuk menuju apartemen Jaehyun menaiki taxi.
meski bersebelahan nyatanya Somi memilih duduk di dekat pintu ketimbang berdekatan dengan Jaehyun "ya ampun dek, udah ih marahnya? gak capek apa marah sama aku mulu" kata Jaehyun kepada Somi.
Gadis itu tak merespon ucapan Jaehyun dan malah memalingkan pandangan ke arah luar. Jaehyun menghela nafas panjang, merasa pusing dengan perlakuan Somi.
***
Taxi berhenti di daerah apartemen Jaehyun "loh kok ke sini? siapa yang nyuruh ke sini, tadi kan katanya mau nganterin pualang" protes Somi yang enggan turun dari taxi itu.
"kan udah ijin sama bunda tadi, ayo turun gak enak sama pak sopirnya, jangan berantem di sini" kata Jaehyun sembari mengarah kan pandangan ke Sopir yang sedari tadi memandang aneh mereka berdua.
Jaehyun turun dari taxi lalu membuka pintu taxi yang berada di sebelah Somi. mengangkat gadis itu dan membawanya keluar taxi, Somi sempat memberontak dan mengakibatkan benturan di kepalanya dengan atas taxi itu.
"Jaehyun sakiiiit" kesal Somi. Jaehyun mendekap Somi dan mengelus kepala Somi sembari sesekali mencium kepala Somi "maaf Som maaf, gak sengaja tadi, habisnya kamu di suruh turun aja susah si"
"kok jadi nyalahin aku, kan kamu yang ngebenturin kepala ku" Somi beranjak mendahului Jaehyun memasuki Apartemen.
"katanya tadi gak mau, sekarang malah aku di tinggal masuk duluan" omel Jaehyun lalu bergegas menyusul Somi yang kini sudah menekan tombol lift menuju apartemen Jaehyun. "Somi tungguin" kata Jaehyun ketika pintu lift mulai tertutup.
Jaehyun mengusap wajahnya, "ini tuh ujian macam apa, tadi nangis gak mau berhenti gue di diemin kata nya gak mau kesini sekarang gue malah di tinggalin. untung sayang" grutu Jaehyun yang akhirnya memutuskan untuk naik menggunakan tangga.
Lantai 8 itu lumayan menguras tenaga Jaehyun yang sedari tadi sudah menggendong somi bermeter-meter dan sekarang puluhan anak tangga ia daki.
Jaehyun mengatur nafasnya setelah sampai di depan apartemen nya, menoleh ke sana kemari namun tidak menemukan Somi. mungkin sudah masuk ke dalam duluan. pikir Jaehyun.
Jaehyun masuk ke dalam apartemen nya setelah menekan tombol pin nya. namun nampak aneh. Suasana sepi menyelimuti apartemenya. tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Jaehyun berjalan ke sana kemari mencari Somi, di dapur ruang tamu, Jaehyun tidak menemukan keberadaan Somi. "Somi kemana? salah masuk apaetemen atau lupa ,atau kemana si" Kata Jaehyun yang sudah mulai panik sembari berjalan ke arah Kamarnya.
Dan hasilnya lagi-lagi nihil "Somi... Som... kamu di sini?" panggil Jaehyun di sekitar kamarnya. laki-laki itu hampir saja keluar dari kamarnya dan berlari mencari keberadaan Somi. hingga terdengar suara percikan air dari dalam kamar mandinya.
"Somi... dek... kamu di dalem?" tanya Jaehyun dari luar sembari mengetuk-ngetuk pintu tersebut. namun tidak ada jawaban dari dalam. "dek... buka pintu nya dekk..." triak Jaehyun yang mulai khawatir. namun lagi-lagi nihil jawaban. "kalo gak mau jawab? gak mau bukain pintu kakak dobrak pintunya loh ya" Kata Jaehyun lalu memberi aba-aba.
"satu.." hening "dua" dan masih kembali hening "ti..." Jaehyun menghentikan langkahnya ketika pintu terbuka. dan menampakan sosok Somi menggunakan baju Jaehyun dan handuk di kepalanya sembari menyikat giginya. "sumpah ya Jay, kamu tuh kenapa si? rusuh banget, orang belum selsai juga ribut mulu" kata Somi kesal lalu beranjak kembali masuk ke dalam kamar mandi menyelsaikan kegiatan menggosok giginya.
Jaehyun mengikuti langkah kaki Somi memasuki kamar mandi. "ya kamu si, di cariin dari tadi gak ada terus di kamar mandi di triak-triakin gak ngejawab. ya aku pikir kamu kenapa-kenapa si" omel Jaehyun sembari Somi membersihkan busa di mulutnya dengan berkumur air.
Somi menghembuskan nafasnya lalu berbalik ke arah Jaehyun yang berada di belakangnya. Jaehyun seketika berhenti berbicara, dan seakan mengatakan bahwa dia akan diam. "udah ngomel-ngomelnya?" tanya Somi dengan wajah juteknya. Jaehyun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"duduk" Somi menyuruh Jaehyun duduk di atas meja dekat wastafel. Jaehyun yang bingung itu pun segera menurutinya. Somi mengambil shaving cream yang berada di samping Jaehyun. dengan perlahan Somi mengoleskan cream tersebut di area sekitar mulut Jaehyun.
"Kamu tadi lama, badanku juga gerah lengket banget, lari-lari an nyari kamu, ya udah aku langsung mandi" kata Somi sembari masih mengoleskan cream di wajah Jaehyun. "maaf udah...." perkataan Jaehyun terhenti seketika saat Somi memelototinya. "aku yang harusnya minta maaf, aku terlalu egois, sampai aku gak mikirin kamu, gak mikirin hubungan yang udah hampir 4 tahun ini kita bangun bareng-bareng" kata Somi yang kini sibuk mencukur kumis tipis Jaehyun.
Jaehyun seperti mendapatkan cahaya dalam kegelapan. Hidupnya seperti terisi kembali oleh energi. perlahan tangan Jaehyun melingkar di pinggang Somi yang kini berdiri di hadapanya. "kamu salah, aku salah, kita sama-sama salah, kata maaf juga udah gak ada gunanya Jay, bener kata kamu, kamu salah kalo kamu minta aku buat mulai lagi semuanya dari awal, aku gak bakalan bisa. tapi kalo kamu minta aku buat nglanjutin lagi semuanya ayo, kita berjuang lagi bareng-bareng" Ucapan Somi terhenti bersama dengan Somi yang menyelsaikan pekerjaanya. mengambil handuk dan membersihkan wajah Jaehyun.
Jaehyun memperhatikan Somi yang tengah membersihkan wajahnya itu dengan seksama. hingga selsai apa yang Somi kerjakan. Jaehyun mendaratkan bibirnya ke bibir Somi.
cup, sekilas namun membuat Jaehyun bahagia. sementara Somi kini mendengus kesal. "heh! main cium-cium bibir orang, di sekolah di ajarin etika gak si?" tanya Somi kesal. "ya biarin, cium pacar sendiri masa gak boleh" kata Jaehyun cengar-cengir.
"kata siapa aku pacar kamu, inget! kita udah PUTUS" somi menekankan kalimat terakhir yang ia ucapkan. Wajah Jaehyun yang semula cerah ceria itu seketika luntur, mendung menghinggapi wajahnya kembali.
"kok gitu, tadi kan udah bilang mau buat lanjutin cerita kita" Rengek Jaehyun. "maaf mas, saya bukan penulis cerita" elak Somi yang lantas berlalu keluar meninggalkan Jaehyun yang masih duduk dengan wajah cemberutnya.
***
Somi rebahkan tubuhnya di atas kasur empuk milik Jaehyun setelah menikmati makan malamnya bersama Jaehyun.
"Som, harusnya kakak masih marah ya sama kamu tapi kok malah kamu yang masih cuekin aku?" tanya Jaehyun yang kini duduk di atas kasur yang sama dengan Somi.
Somi menutup matanya dan menyamankan posisinya "bodoamat juga kalo mau marah, marah aja, temen bukan pacar juga bukan, jadi kalo marah ya marah aja" jawab Somi dengan mata tertutup.
gemas dengan perkataan Somi, Jaehyun kini mencubit kedua pipi Somi hingga membuat gadis yang berniat untuk tertidur itu kini menjerit kesakitan dan meronta melepaskan tangan Jaehyun dari pipinya.
"makanya, kalo ngomong yang bener" kata Jaehyun setelah melepaskan cubitanya. Somi tak menanggapi dan masih mengelus-elus pipinya yang masih terasa sakit.
"lagian kalo bukan temen bukan pacar, ngapain kesini mandi di sini makan di sini tidur di sini. terus ini make baju siapa juga?" kata Jaehyun sembari menenteng lengan baju yang tengah Somi kenakan, karena baju itu baju milik Jaehyun yang begitu saja di ambil oleh Somi tanpa permisi.
"dih, yang ngajak kesini tadi juga siapa? yaudah kalo gak boleh tidur di sini aku pulang aja ni" ancam Somi sembari berpura-pura untuk bangkit dan keluar dari apartemen Jaehyun.
"eh eh iya iya boleh kok" Kata Jaehyun menahan Somi. "tau gini mending sakit aja tadi di rumah sakit biar di cariin kaya tadi" gerutu Jaehyun dengan lirih namun terdengar oleh Somi.
Somi bangkit dari tempat tidur tanpa mempedulikan Jaehyun lagi. amarahnya kembali muncul kala mendengar perkataan tidak mengenakan dari Jaehyun tadi.
.
.
.
.
.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend {Jung jaehyun X Jeon Somi}
Teen FictionCowonya boyfriend able cewenya girlfriend able.😍