macaroon

418 45 0
                                    

   Perlahan Somi melepaskan pelukanya dari Daniel, dan menatap Sendu laki-laki yang kini tengah berdiri di sampingnya itu.

   "gue kuat, gue tegar, gue gapapa" kata Somi sembari menghapus air matanya. "ingus di lap juga, cantik-cantik gak jaim banget si luh" kata Daniel sembari mengambilkan tissue untuk Somi dari atas meja yang tak jauh dari jangkauan tangan Daniel.

    Somi menerimanya dan membersihkan noda di mukanya sebersih mungkin. "itu apa?" kata Somi sembari matanya yang mengarah kepada kotak di tangan Daniel.

   "makanan aja cepet loe, ni" kata Daniel sembari memberikan kotak tersebut kepada Somi. Somi menerimanya dengan antusias. membukanya dengan perlahan "aaaa ucul banget uwuuuuu" ucap Somi dengan mata berbinarnya setelah membuka kotak tersebut.

    ya macaroon, seperti apa yang di janjikan Daniel tempo hari, Daniel tersenyum mendapati ekspresi Somi yang langsung jauh berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    ya macaroon, seperti apa yang di janjikan Daniel tempo hari, Daniel tersenyum mendapati ekspresi Somi yang langsung jauh berubah.

   Nyatanya sesimple ini menyenangkan Somi, dan hal itu pun menyadarkan Daniel, sekecil apapun itu juga akan membuat luka untuk somi saat ia tidak nyaman, semuanya terlalu mudah untuk Somi.

   "Seneng?" tanya Daniel, Somi mengangguk antusias, sembari melihat macaroonya yang berwarna-warni itu. "di makan jangan di liatin doang" kata Daniel.

   "aaa gak tega, lucu gini" ucap Somi sembari masih menatap macaroon di tanganya "eh busyet, dasar cewek, itu roti doang ya ealah, pake acara gak tega segala" ucap Daniel heran,

   Tidak mengerti sisi tidak teganya memakan macaroon itu ada dimananya, yang ada kalo itu milik Daniel pasti sudah lenyap dalam 3 x suapan.

    "ih ini lucu begini, gimana mau makanya" ucap Somi "ayo turun" ucap Somi tiba-tiba sembari mengajak Daniel untuk turun ke bawah. "eh, udah sehatan emang? bisa jalan sendiri?" tanya Daniel khawatir.

    "loe pikir gue lumpuh? demam doang ellah, alay loe" ucap Somi yang langsung bergegas menuruni tangga di ikuti Daniel di belakangnya.

    Somi dan Daniel menemukan Mrs.Jeon yang tengah membuat minum dan Mr.Jeon yang juga tengah berjalan menuju ke tempat mereka berada.

    "duduk sini dulu" kata Somi kepada Daniel sembari meletakan kotak macaroonya di atas meja lalu bergegas entah kemana. "Rajin banget jenguk Somi kamu niel, gak bosen emang denger dia berkicau?" tukas Mr.Jeo  yang membuat Mrs.Jeon dan Daniel tertawa tapi tidak oleh Somi yang langsung menekuk muka malasnya.

   "haha, gak tau juga Om, belum bosen aja, gak tau kalo besok?" jawab Daniel, "dia ngebosenin orangnya, manja crewet banyak maunya lagi, gak ngerti juga kenapa bisa punya anak kaya gitu" Cletuk Mr.Jeon "ayah ihhh terus aja terus nistain Somi, gak ada harga di......AYAAAAAHHH JANGAN" ucap Somi menjerit yang membuat semua orang kaget. Sementara Mr.Jeon menghentikan tanganya yang sebntar lagi berhasil menggigit macaroon dari kotak di atas meja tersebut.

    "jangan di makan ayah ih, baru juga di tinggal bentar buat ganti tempat malah di comot, siniin ihh, ini punya Somi" ucap Somi sebal, lalu merampas paksa macaroon tersebut dari tangan sang ayah. "lah kenapa jangan, satu doang Dek, pelit amat kamu?" protes sang ayah yang masih berusaha mengambil kembali macaroon. namun gagal karena Somi menahanya dan kini merebut macaroon tersebut.

   "beli sendiri sana, jangan recokin punya Somi" ucap Somi lalu memasukan satu persatu macaroonya kedalam wadah dan menyimpan nya.

    "anak siapa begitu banget kelakuanya?" ucap Mr.Jeon "anak ayah sama Bunda lah, masak anak nenek kan jadinya ayah" ucap Somi "Mohon maaf, anak saya gak ada yang bentuknya kaya gini" Mr.Jeon kembali menjawab perkataan Somi.

    "Bundaaaaa" rengek Somi "udah-udah, ayah tu seneng banget ngisengin Somi" ucap Mrs.Jeon yang hanya mendapat cengengesan dari sang suami "kamu juga, gak malu apa ada temenya di sini ngrengek kaya anak kecil gitu, udah gede kamu itu"  kali ini Somi yang mendapat omelan.

   "halah udah biasa tan, dia emang kaya gitu orangnya ternyata" Daniel kini ikut menimpali "enak aja, gak ya" Somi tidak terima "maklumin dikit ya niel, anak tunggal dari kecil di manjain sama ayahnya sama neneknya, hampir semua tu selalu nurutin apa mau Somi jadi ya gedenya kaya gini"

    "kok jadi Somi yang di hujat si, masih sakit juga" Somi kesal "dih crewet begini kok sakit? sakit jiwa kayaknya kamu dek" ucap Mr.Jeon sembari menyentuh dahi Somi "ihhh ayah, tega banget ngomong gitu" Somi memanyunkan bibirnya.

    "udah-udah jangan di godain mulu, ini di minum niel sekalian ini di icip-icip" Mrs.Jeon memberikan teh hangat dan beberapa cemilan ringan di hadapan Daniel, sementara Daniel hanya mengangguk dan tersenyum sembari mengucapkan terimakasih.

****

    Daniel dan Somi duduk di taman blakang rumah Somi, Keduanya duduk di kursi ayunan yang ada di sana, sembari sesekali menatap langit dan menikmati waktu malam.

   "udah mendingan?" tanya Daniel kepada Somi, Somi mengangguk sebagai jawaban. "hatinya udah sembuh?" tanya Daniel kembali, Somi terdiam untuk beberapa saat "makasih buat macaroonya, seenggaknya mood gue jadi lebih baik setelah liat itu" jawab Somi.

   "udah malem, istirahat, biar cepet sembuh" ucap Daniel pada gadis di sampingnya itu "gue masih heran sama loe?" ucap Somi sembari berkerut "heran kenapa? karna gue ganteng? gak usah heran, dari lahir gue nangis aja emang udah ganteng" ucap Daniel sembari tersenyum bangga.

   "dih, mulai" Somi membuang muka seolah muak "hahaha yaudah heran kenapa?"
"heran aja, kadang loe tu keliatan baik perhatian banget, tapi sering ngeselin sering nyebelin buat naik darah" ucap Somi

"ya kan gue paham situasi si Som, masa iya ada orang lagi sakit gue becandain kan gak lucu, yang ada kena tendang guenya"  jawab Daniel.

   Somi terdiam memandangi wajah Daniel setelah mendengar jawaban laki-laki yang kini tengah duduk di samping nya itu. "kenapa liatin gitu? naksir?" tanya Daniel pd.

"loe gak serius kan ngomong sayang sama gue?" pertanyaan itu sepontan langsung keluar dari bibir Somi yang kini masih menatap Daniel tanpa berkedip. "ya menurut loe aja gimana?" kata Daniel "sejak kapan loe sayang sama gue?" Somi pun mulai menyelidiki "sejak kita sering acara bareng gue gak tau pastinya kapan, tapi gue seneng aja liatin loe dari jauh pas ngoceh bareng temen-temen loe" ucap Daniel.

    Somi mencoba mencari kebohongan dari ucapan Daniel, namun sepertinya perkataan Daniel tulus dan jujur,"gih tidur sana istirahat, udah malem juga, gue mesti pulang juga, skripsi udah di akhir doa in ya acc terus sidang" kata Daniel yang di angguki oleh Somi.

.
.
.
.
.
#tbc
   

boyfriend {Jung jaehyun X Jeon Somi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang