Bab 4

15.5K 2K 993
                                    

kalo banyak komennya,
update lagi secepatnya 🤗🤗

Jadi,

Happy Reading!

***

Pria ini mengetikkan beberapa pesan dan menaruh handohonenya ke dashboard, ia membuka kunci mobil ketika melihat perempuan yang dari tadi ia tunggu menghampirinya.

"Maaf lama," perempuan itu memakai safety belt dan memangku tasnya.

Pria yang duduk di kursi pengemudi berdehem dan mulai memutar balikkan mobilnya. "Langsung ke sekolah 'kan?"

"Iya," balasnya lalu hening sampai beberapa menit.

"Haechan," panggilnya.

Yang dipanggil hanya berdehem, tidak terlalu memedulikan panggilan dari perempuan di sampingnya, Saeron.

"Ayo baikan! Aku minta maaf karena udah buat kamu marah kayak sekarang."

Haechan menatap Saeron sekilas, Saeron memang tidak berhak untuk ia salahkan, bahkan ia yakin 100% jika Saeron meminta maaf tanpa tau apa kesalahan yang membuat dirinya menjadi mendadak tidak mood jika berurusan dengannya.

Sebenarnya Haechan tau jika Saeron tak punya salah kepadanya, tapi ia tetap kesal dengan perempuan ini. Haechan menarik nafasnya,

"Kita baikan" ia memberi jeda, "Kalau Renjun udah balik ke sini," lanjut Haechan.

Saeron menatap pria ini bingung, kemudian menyenderkan tubuhnya di kursi yang ia duduki, mendengus pelan.

Harapan Saeron tentang baliknya Renjun ke negara ini saja kian hari kian mengecil, sementara Haechan ingin pertemanan mereka kembali membaik jika Renjun kembali ke sini?

"Aku gak yakin."

"Gue kenal Renjun, dia bakal ngelakuin apapun buat orang yang dia sayang." Jelas Haechan, ada penekanan pada kata sayang.

Saeron tersenyum kecut, dia bukan salah satu dari orang-orang yang Renjun sayang, pikirnya.

"Ayo turun!" Ajak Haechan sesudah memarkirkan mobilnya. Mereka berdua keluar dari mobil dan menatap kesekeliling mereka.

Ah, Haechan jadi rindu masa-masa senior high school. Begitu juga dengan Saeron, ia tersenyum menatap ke sekelilingnya. Lumayan banyak yang berubah, fasilitas di sini semakin meningkat.

Haechan menoleh ke Saeron, "Buruan temuin kepsek terus ke kampus!" Titahnya lalu berjalan mendahului Saeron.

"Kamu mau kemana?" Tanya Saeron sedikit berteriak.

"Kantin! Susul gue di kantin aja!" Balas Haechan tanpa membalikkan tubuhnya.

Saeron mengangguk, padahal ia tau jika Haechan tidak akan melihat anggukkannya.

Saeron menelusuri jalan menuju gedung sekolahnya, ia menajamkan matanya begitu melihat seseorang yang sepertinya ia kenal sedang berdiri di tengah lapangan dengan seragam yang berantakan.

Saeron berjalan ke tengah lapangan.

"Gegara lo gue jadi di hukum kan!"

"Kok nyalahin gue!? Kan lo yang mulai duluan!"

"Lo yang mulai duluan! Bukan gue!"

"Jiheon? Jisung?" Panggil Saeron, mereka berdua kompak menoleh ke asal suara.

"Kak Saeron?" "Unni kok bisa ada di sini?"

Saeron terkekeh, "Ada urusan. Kalian kok bisa di hukum?" Tanyanya.

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang