Makanya guys budayakan literasi. Jangan kayak aku, disuru literasi 15 menit, malah tidur.
Happy Reading
"Selamat siang, Saeron sayang—eeeh, ada Kokoh. Hehe, kapan sampenya?"
Jaemin menghampiri Renjun yang tak mengindahkan pertanyaannya dan memilih untuk memijiti benda pipih di tangannya. Pria Na itu berdecak lantas duduk di paha Renjun dan juga Haechan yang memang duduk bersebelahan.
"Aduh, berat bego! Pergi sana!" Haechan mendorong-dorong lengan Jaemin, tetapi sang pemilik lengan tetap tak mau beranjak dari duduknya.
"Temennya mau duduk aja di usir, gak manusiawi lo!"
"Lo itu berat, Na Jaemin. Kalau cungkring kayak Renjun ya gue kagak protes-Auw! Sakit!" Haechan mengelus kepalanya yang terkena toyoran dari Renjun, menatap Pria Jilin itu kesal.
"Jae, duduk."
"Ini udah duduk—"
"Yang bener."
Jaemin berdecak, "Geser dong, geseeerr. Mau duduk nih!" Ia mendorong Renjun dan juga Haechan agar menyisakan tempat diantara mereka.
'Lo yakin yang kutip itu haechan? Kok gue ngerasa yang kutip itu Jaemin?' Bisik wanita dengan surai sebahu, Nakyung, pada Somi. Somi mengangguk, 'dia yang bilang sendiri ke gue, tapi kok gue sekarang ragu ke Jaemin ya?'
"Heh, bisik-bisik apa lo berdua?!" Tanya Siyeon yang mampu memberhentikan percakapan Somi dan juga Nakyung. Keduanya kompak menggeleng dengan cengiran mereka.
"Loh ada Som—Haiiiiii, Nakuuuuu!"
Yang disapa oleh Jaemin langsung berdecak mendengar nama panggilan itu lantas mengangguk singkat, menimbulkan kerutan didahi 4 orang yang ada di ruangan. Dan keterkejutan dari Somi.
"Naku?" Heran Siyeon, "Bukannya Nakyung, ya?"
"Ya terserah gue mau manggil apa, kan yang manggil gue."
"Yang punya nama gue."
"Yang punya mulut gue."
"Yang-"
"Udah dong, jangan ribut. Ganggu yang lain tau!"
Siyeon menahan senyumnya begitu mendengar teguran dari Saeron. Ah, didikannya berhasil, sepertinya dia harus membuka kursus daripada melanjuti kuliahnya. Wanita Park itu langsung menaruh handphonenya begitu mengingat sesuatu. Pertanyaan yang dari kemarin lupa ia tanyakan.
"Istri Kak Eunwoo... cantik gak?"
Saeron mengalihkan pandangan dari layar handphone, menatap keempat temannya yang sedang menunggu jawaban darinya sebentar lantas menjawab.
"Cantik, kalian gak ada apa-apanya."
Ketiga wanita yang berada di ruangan itu membuka mulut mereka tak percaya. Sepertinya yang barusan, lepas dari pengawasan Park Siyeon. Begitu juga dengan Jaemin, Haechan, dan juga Jeno yang tak kalah terkejut. Ketiga pria itu kompak menoleh ke arah Renjun yang tengah menjulurkan lidah, mengejek Siyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔
Fanfiction[Sequel of Bullying Renjun] [COMPLETED] Ini bukan sebuah cinta segitiga, jauh dari itu, melibatkan lebih dari 5 perasaan dan 3 posisi yang tidak ditempati sesuai aturan. "Tolong jangan mencipta tali yang lebih rumit lagi, Huang Renjun." #strawberric...