Siyeon menghela nafas pelan lantas menggandeng lengan Jeno. Pertemuan bisnis lagi dan harus bersikap baik dengan Jeno lagi. Siyeon sangat tidak suka dengan acara seperti ini, membosankan. Ditambah melihat anak seumurannya yang juga terikat —seperti dia dan Jeno— melakukan adegan romantis di depannya.
"Ayo deh, ke sana aja, tempat Eric sama Yujin." Siyeon menarik Jeno menuju meja mereka dan duduk tepat di hadapan mereka.
"Wuidih, udah daritadi?" Eric berhighfive dengan Jeno.
"Barusan."
Yujin terkekeh, "Jangan cuek-cuek dong, No. Tambah ganteng." Celetuknya menggoda Siyeon.
Siyeon berdecak, "Apanya yang tambah ganteng?" Tanyanya heran.
"Cemburu nih gue bilang Jeno ganteng?"
"Ngapain cemburu?"
Eric meneguk minumnya, "Dia cemburunya kalau kamu bilang Hyunjin ganteng."
"Oh iya, baru inget kalau Siyeon ceweknya Hyunjin." Ujar Yujin dengan nada bercanda.
Jeno hanya menggeleng heran sambil tertawa kecilsebagai tanggapan. Pria Lee itu sama sekali tidak peduli dengan omongan orang disekitar dan meraih cairan berwarna merah di depannya.
"Jeno..."
Yang dipanggil langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Siyeon, "Sekaliiii aja ya? Dua minggu ini gak minum. Serius gaboong!" Bisiknya.
Siyeon berdecih dan mengangguk mengiyakan.
"Acaranya kapan selesai sih?"
Yujin tersedak minumnya, "Gila lo! Baru sampe aja udah nanyain kapan selesainya."
"Bodo, bosen. Cuma ketemu kayakgini, makan, ngeliat permainan yang gak gue ikutin. Mending di rumah." Balas Siyeon cuek.
"Sebenernya gue juga setuju sama elo sih." Gumam Yujin, ia melanjutkan, "Tapi yaudah lah, jalanin aja. Paling jam sembilan udah selesai."
Pria dengan setelan jas hitam dengan pria berbaju putih mendekat ke mereka, "Permisi, waktunya makan malam." Ujarnya sesopan mungkin.
Mereka berempat berdiri sebentar dan membungkuk sopan. Pria itu langsung pergi setelah menyuruh pria berbaju putih menaruh makanan di meja mereka dan setelah mereka berempat berterima kasih.
Siyeon menatap makanan di depannya. Menghela nafas pelan dan menyicipinya.
Sialan, ini enak.
Wanita Park itu menatap menu di depannya dengan tatapan senang campur sedih. Oh, tolong, ia sedang ada dalam masa pengurusan badan.
Ulang. Pengurursan. Bukan diet. Siyeon tidak suka dengan kata-kata diet.
"Kenapa sih lo?" Heran Eric melihat tingkah membingungkan milik Siyeon.
Siyeon memanyunkan bibirnya, "Enak," keluhnya.
"Ya dimakan lah kalau enak!" Suruh Eric.
"Kapan gue kurusnya?!"
"Gak usah kurus Jeno tetep suka kok Yeon," Sahut Yujin yang memang sangat senang menggoda Wanita Park itu.
Jeno yang tersedak dengan makannya pun langsung meraih air putih dan meneguknya.
"Kapan gue bilang, gue suka sama Siyeon?!" Protesnya.
Eric merotasikan matanya, "Gengsi lo kebesaran. Pantesan Siyeon diambil sama Hyunjin."
Keempatnya lanjut menikmati makan malam mereka dengan sedikit candaan dan Jeno yang mati-matian menahan kerecehannya. Ah, kalau hal seperti ini diketahui oleh orang tua mereka, mereka sudah bisa memastikan jika mereka akan mendapat ocehan karena tidak menghargai makanan. Meja mereka berubah sedikit sunyi saat Eric dan Yujin mulai melakukan skinship kecil yang bisa dilakukan saat sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔
Fanfiction[Sequel of Bullying Renjun] [COMPLETED] Ini bukan sebuah cinta segitiga, jauh dari itu, melibatkan lebih dari 5 perasaan dan 3 posisi yang tidak ditempati sesuai aturan. "Tolong jangan mencipta tali yang lebih rumit lagi, Huang Renjun." #strawberric...