Bab 19

8.1K 1.1K 281
                                    

Cita-citaku menjadi orang kaya, ey!

eNJOYYYY!


"Waduh, serem bener yang udah lulus."

Haechan terkekeh pelan lantas memeluk ketiga sahabatnya. Iya, hari ini adalah hari kelulusan Pria berkulit tan itu setelah melewati skripsi yang sangat menyusahkan.

"Asik dong makan gratis."

Jangan tanya siapa karena sudah pasti Na Jaemin dengan mulut entengnya.

"Lo ngode, apa gimana?"

"Bukan ngode, tapi minta ditraktir." Jelas Jaemin tanpa malu.

"Yaudah ah, ayok mau makan dimana?"

Tak!

"Auw sakit tolol!" Ringis Haechan menatap Jeno tajam.

"Foto-foto bareng temen kelas elo dulu lah, anjing. Mau pisah masa gak ada kenangan, bego."

Haechan mengusap wajahnya yang terkena toyoran dari Jeno, sedangkan Renjun dan Jaemin hanya tertawa melihat temannya disiksa. Pria berkulit tan itu mengedarkan pandangan ke sekelilingnya lantas mengangkat tangannya untuk meminta tukang foto mendekat ke mereka berempat.

"Om, kalau ada yang aib bilang ya." Ujar Jaemin sebelum orang itu mengambil foto mereka berempat. Bukannya apa, hanya saja Jaemin kesal dengan siapapun yang mengambil foto secara asal.

Mau protes tapi orangnya lebih tua. Jadi serba salah.

"Hadiah buat gue mana?"

Jeno, Renjun, dan Jaemin kompak melihat langit di atas sana. Jujur, mereka sama sekali tidak kepikiran untuk membelikan Haechan hadiah.

Haechan yang paham situasipun berdecih, "Anjing bener gue punya temen." Umpatnya kesal.

"Tenang, Der. Mau gue beliin playstation gak?"

"Gak. Udah punya."

"Ayo deh gue beliin laptop gaming." Sahut Jeno.

"Gue udah punya."

"Gue beliin macbook aja ya? Masih kepake tu." Timpal Renjun.

"Udah punya juga."

"Lah, sialan. Gue beliin guci buat abu elo aja ya? Lo belum punya kan?"

"Nanti gue beliin bunga mawar putihnya."

"Nah, gue yang bayar sewa krematumnya perbulan."

"Apasi lo bertiga gak guna bener anjir, tadinya gue kira gue bakal-"

"Kak, boleh foto gak?" Potong perempuan yang sepertinya adik tingkat Haechan.

Pria berkulit tan itu menatap perempuan di depannya bingung, "O-oh iya? boleh."

Dahi Haechan berkerut saat perempuan itu menyerahkan sebucket bunga untuknya, sedangkan Norenmin sudah senyum-senyum tidak jelas, mengumpulkan kata-kata untuk mengejek temannya itu.

"Buat siapa?"

"Ya buat kakak, happy graduation kak ... " perempuan itu menggantung ucapannya, melihat ke arah jas Haechan, berharap bisa menemukan bet nama.

"... kakak siapa namanya?" Tanya perempuan itu polos.

"Lah elo gatau nama gue?!" Kaget Haechan yang dibalas gelengan tanpa dosa oleh adik tingkatnya itu.

"Terus kenapa minta foto? Kenapa ngasih bunga?" Tanya Haechan lagi.

"Gak pa-pa, yang penting ada foto sama kakak tingkat."

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang