Bab 16

9.2K 1.2K 560
                                    

A/n
Maaf banget kalau updatenya lama, aku lagi ada di mode males nulis ㅠㅠㅠ, ngomong-ngomong komentarnya jangan lupa ya biar aku semangat nulisnya.

Eh, kalau kita adain ask.fm kayak di cerita Bullying, mau gak?




So what? Enjoy!

Suara musik terdengar memenuhi ruangan. Hampir semua berlalu lalang sambil membawa minuman di tangan mereka, berhinggap dari meja satu ke meja lainnya. Pesta Ulangtahun Guanlin memang selalu meriah, tak heran jika Pria Tiongkok itu sampai menyewa gedung mahal untuk merayakan hari kelahirannya. Apalagi pesta kali ini dirayakan bersamaan dengan pesta adik sepupunya yanga masih duduk dibangku SMP.

Saeron berjalan membelah lautan teman-teman SMA-nya dulu. Mencari keberadaan tokoh utama dalam pesta ini. Kakinya melangkah, mendekati Guanlin yang terlihat murung lantas mendudukkan diri disampingnya.

"Happy birthday." Ujar Saeron membuyarkan ketidakfokusan Pria di sampingnya. Guanlin menoleh, terkejut dengan keberadaan Saeron yang menurutnya tiba-tiba.

"Thanks."

"Kamu keliatan gak seneng, kenapa?"

Guanlin menghela napas pelan, "Pertama, Bomin lagi ada acara keluarga. Kedua," Ia menunjuk meja yang terdapat banyak kado dari teman-temannya, seperti Gucci, Nike, Chanel, dan sejenisnya. "Kadonya kayak gitu, gue juga bisa beli, malah udah ada banyak di lemari."

Saeron hanya tersenyum mendengar alasan dari Guanlin.

"Gue harap lo gak salah paham." Lanjut Guanlin.

Saeron menggeleng, "Aku belum ngasih kado ke kamu." Saeron menyerahkan kotak kado yang tadi ia bawa.

"Kenapa gak ditaruh di meja aja?" Guanlin mengambil kotak itu, "Boleh dibuka gak?"

"Buka aja, " Saeron melihat Guanlin yang sedang membuka kotak itu dengan penasaran, "Maaf kalau kamu gak suka sama hadiahnya." Ujar Saeron yang melihat ekspresi diam dari Pria Jangkung itu.

Guanlin menoleh, "Lo bercanda ngasih gue ginian?"

Saeron membuka mulutnya, ingin meminta maaf lagi jika hadiahnya sama sekali tidak bagus, tetapi niatnya langsung lenyap ketika senyuman Guanlin terlukis diwajahnya.

"Gila! Gue tu emang lagi ngoleksi Dinosaurus Fingerlings, dan kurang yang warna oranye! Gue nyari dimana-mana gak ketemu terus kebetulan lo ngado ini, gokil! Parah!" Heboh Guanlin mengguncang bahu Saeron. Guanlin mengambil satu benda lagi yang masih berada di dalam kotak. Bingkai foto.

"Ini... buat sendiri?"

Saeron mengangguk, "Aku kira kamu butuh tempat buat nyimpen momen yang paling kamu suka. Dan karena kalau beli, kamu pasti bisa beli juga -mungkin sekaligus sama tokonya... jadi aku buat sendiri. Maaf kalau jelek,"

Gunalin menggeleng, "Ini bagus anjir, Sae! Gini aja deh, lo kalau udah selesai kuliah jadi istri kedua gue aja, gue lebih kaya dari Renjun."

Saeron hanya tertawa kecil, ia sengaja tidak membelikan Guanlin barang-barang mahal, ia pikir Guanlin butuh sesuatu yang sederhana. Dan ternyata perkiraannya benar.

"Ayo! Gue udah mood buat potong kue!"

"Duluan,"

Guanlin mengangguk kemudian berlari menyusul sepupunya yang daritadi sudah menunggu untuk acara pemotongan kue.

"Guanlin kenapa?"

"Jangan ngagetin!" Protes Saeron memandang pria yang tiba-tiba datang dengan tatapan kesal, Na Jaemin.

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang