Bab 30 (bagian 2)

8.2K 1.1K 542
                                    

Terimakasih kepada kalian yang udah berpartisipasi di chapter sebelumnya. Hati-hati ya ini panjang banget. Happy Reading✨

-

Haechan menatap curiga sang papa saat mobil mereka berhenti disebuah restoran mewah, setaunya pertemuan perusahaan dilakukan di gedung sewaan yang terdapat banyak hidangan serta teman-temannya yang saling menyapa para orangtua.

"Nggak. Ini bukan acara pertemuan keluarga." Ujar Haechan disertai gelengan.

Tuan Lee menyeringai, "Papa nggak nyangka kamu bisa sadar secepat ini."

Haechan menyandarkan punggung pada bangku mobil, "Papa mau ngebuat Echan jadi kayak Jeno sama Renjun?" Tebaknya membaca situasi.

"Oke kamu udah tau tujuannya, jadi nunggu apa lagi? Ayo turun!" Ajak Tuan Lee yang langsung dibalas gelengan oleh Haechan.

"Echan gak mau, papa sama mama aja yang turun, Echan nunggu di mobil." Tolaknya mentah-mentah.

"Chan..." Panggil mama dan Haechan hanya membalas gelengan.

"Pa, Echan ini masih proses penyembuhan, papa malah asal kayakgini. Seenggaknya biarin Echan bener-bener selesai ngehilangin semuanya dulu." Jelas Haechan merasa kecewa.

"Terapi kamu tetap terus berjalan, beriringan sama perjodohan. Siapa tau cewek pilihan papa bisa ambil peran di terapi kamu." Keukeuh Tuan Lee pada pendiriannya.

"Kalau mau bantu Echan biar cepet sembuh, caranya nggak kayakgitu. Papa cukup menghargai keinginan Echan yang udah mau nerusin prosesnya." Ia mendengus tak suka, "Yaudah terserah papa. Echan juga nggak mau nerima tunangannya."

"Dan papa nggak mau nerima penolakan dari mulut kamu." Tegas Tuan Lee menatap pantulan isterinya cari kaca depan, "Ayo keluar! Ajak Echan juga." Ujarnya lantas membuka pintu dan berjalan memasuki restoran.

"Echan, ayo turun—"

"Ma..." Rengek Haechan dengan raut kekesalan yang terlukis jelas di parasnya.

Mama tersenyum, mengusap kepala Haechan pelan, "Udah turun aja. Kalau Echan nggak mau nanti ngobrol baik-baik ke ceweknya."

"Kalau ceweknya nggak mau dan ngadu ke orangtuanya?"

"Berarti kamu harus cari cara lain biar untuk ngegagalin kemauan papa."

Haechan diam untuk beberapa saat, "Mama ngebela Echan?"

"Mama percaya sama Echan." Balas Nyonya Lee dengan anggukan mantap.

Haechan tersenyum sampai deretan giginya terlihat, "Ayo turun!" Ajaknya lantas membuka pintu, "Padahal udah ada cewek lain yang ngebuat Echan mau berubah." Gumamnya sangat pelan tapi masih bisa didengar oleh mama.




Haechan mencari posisi duduk ternyaman, Pria Lee itu berkali-kali mengumpat dalam hati, rasanya ia ingin kabur dari tempat ini. Baginya perjodohan adalah sebuah kutukan —memang terdengar sedikit berlebihan tetapi memang baginya seperti itu.

Memakai cincin yang sama, dimintai tolong, dan parahnya lagi kalau si wanita sampai mengadu jika ia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemauannya —adalah gambaran terburuk yang sekarang memenuhi pikirannya.

"Ck, nggak dateng-dateng. Udah ini mah batal. Ayok pulang!" Haechan yang hendak beranjak pun mengurungkan niatnya karena Papa memberikan tatapan tajamnya.

"Kalau kamu pulang sekarang, besok kamu harus nyerahin surat pengunduran diri, jadi pengangguran aja sana. Atau ngegembel di lampu merah, yang jelas jangan kerja di tempat papa."

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang