Bab 25

7.6K 1.1K 275
                                    

"Pelan-pelan ya, mbak." Ujar pria karena mbak yang sedang melayaninya sedikit menjambak rambut indahnya itu.

Nakyung yang tadinya sedang memainkan persegi pipih ditangannya langsung menoleh karena suara itu tidak asing untuk rungunya.

"Jeno?" Panggil Nakyung agak tidak yakin.

Si pemilik nama langsung menoleh dan mbak pelayan segera pergi karena sudah selesai melayani Jeno.

Jeno memerhatikan surai pendek Nakyung, "Ganti warna rambut juga?"

Nakyung mengangguk, "Pusing gue sama tugas kuliah." Keluh Wanita Lee itu.

Kedua alis Jeno menukik, "Hubungannya sama ganti warna?"

"Siapa tau gak pusing lagi. Capek gue, pingin nikah aja." Balasnya random.

Pria Lee itu terkekeh pelan, "Nikah aja sana. Kan udah ada Jaemin."

"Loh? Anda siapa tau-tau nyebut nama orang yang gak saya kenal?" Tanya Nakyung menatap Jeno tajam.

Jeno mengangkat bahu tak acuh, "ngomong-ngomong Jaemin mana?"

"Au, lagi sama Minju, mungkin." Balas Nakyung cuek lantas memainkan handphonenya.

"Lo suka Jaemin." Kata Jeno tiba-tiba lantas menghidupkan handphonenya.

Nakyung yang mendengar perkataan Jeno langsung menolehkan kepalanya, menatap Jeno dengan tatapan judging-you-so-hard, "Nggak tuh. Random banget, sumpah."

"Itu pernyataan, bukan pertanyaan." Kedua mata Jeno masih terpaku pada layar handphone.

"Gak usah sok jadi cenayang. Pernyataan lo salah."

"Gak usah sok ngelak. Lo udah ketawan." Balas Jeno tak mau kalah.

"Ck, terserah lo, deh."

Wajah Jeno memasang ekspresi terkejut begitu membaca berita yang baru saja diunggah. Ekspresi terkejut itu tidak bertahan lama di wajahnya karena wajahnya kembali melukiskan ekspresi tanpa emosi.

"Kalau suka sama Jaemin harus kuat. Dia tipe yang ngeliat cewek cantik dikit langsung bilang kalo dia suka sama cewek itu. Sampe-sampe dia sendiri gak bisa bedain rasa suka yang karena terbiasa, rasa suka cuma karena nafsu mata, dan mana rasa suka yang dia bener-bener suka."

"Lee Jeno. Gue.gak.suka.sama.nana."

Jeno menatap Nakyung heran. Nana? Wow, setau dia, hanya orang-orang tertentu yang dibolehkan oleh Jaemin untuk memanggilnya dengan nama itu.

Keduanya kembali diam saat rambut mereka dibilas dan dikeringkan oleh pekerja di salon ini. Sampai akhirnya suara asing milik perempuan, yang tak Nakyung kenal, menyebut nama Pria Blonde di sampingnya.

"Kak Jeno!" Panggil suara itu, "Udah selesai?" Tanyanya melanjutkan. Itu Lami.

"Udah, kamu? Udah selesai juga?" Jeno menatap pantulan Lami di cermin. Ia bisa melihat anggukan dari wanita polos disana.

"Aku nyari yang ramnya besar, susah banget, tadi aja tinggal satu. Untung aku cepet-cepet beli." Keluh Lami, manik cokelat wanita itu melirik Nakyung yang juga memperhatikannya dari cermin.

"Oh! Nakyung Unni!" Pekik Lami yang baru sadar akan keberadaan Wanita Lee itu.

Nakyung hanya memberikan anggukan singkat dan sebuah senyuman sebagai balasan. Dalam hati bertanya, bagaimana Lami bisa tahu namanya?

"Yaudah sana, kamu tunggu di mobil." Titah Jeno pada Lami dan Lami langsung melaksanakannya tanpa protes.

"Kamu~" Goda Nakyung.

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang