Bab 23

7.9K 1K 499
                                    

Semester akhir itu bisa dibilang sebagai semester termemusingkan sepanjang masa, karena mereka harus merelakan waktu bermain-main mereka. Dan saat semuanya merasa pusing, Haechan yang notabenya sudah lulus pun melihat ke arah teman-temannya dengan tatapan...

Mampus-lo-semua-untung-gue-udah-lulus!

"Apaan anjing!" Umpat Jaemin karena kesal melihat tatapan songong milik Haechan.

Tenang. Pria Na itu sudah tidak ditolak oleh dosennya.

"Gak pa-pa." Balas Haechan dengan senyum mengejeknya.

Oh, iya. Sekarang mereka —Renjun, Jaemin, Jeno, Saeron, Siyeon, dan tentunya Haechan— sedang berada di café milik Saeron dan mengerjakan skripsi bersama-sama.

"Ah udah lah, capek!" Komentar Renjun lalu mematikan laptopnya.

Siyeon hanya merotasikan bola matanya melihat tingkah teman-temannya itu. Ia melirik arloji pinknya kemudian beranjak dan pergi meninggalkan ruangan guna memesan makan siang mereka.

"Arsitek-arsitek gitu skripsinya ngapain sih?" Tanya Jeno penasaran karena daritadi Saeron hanya diam tanpa melontarkan umpatan seperti apa yang dilakukan olehnya dan kedua temannya.

"Ya... gitu. Baca aja sendiri." Ujar Saeron melepas kacamatanya lalu memijit pangkal hidung.

Jeno mendekatkan wajahnya ke layar laptop, kedua mata sipitnya membulat saat otaknya tidak bisa mencerna apa yang telah Saeron ketik.

"Makanya gak usah sok-sok an!" Cibir Jaemin yang memang pernah melihat skripsi milik Nakyung yang belum jadi.

"Oke. Tutup semua laptopnya, ini waktu buat makan siang!" Kata Siyeon yang baru saja masuk ke ruang rahasia.

Jaemin dan Saeron yang malas terkena omelan milik Siyeon pun langsung menutup laptop mereka. Berbeda dengan Jeno yang memang tinggal beberapa kata lagi untuk mencapai titik.

"Jeno..."

"Bentar."

Siyeon menghela nafas pelan lantas berjalan mendekat ke Jeno dan mendudukkan diri di antara Jeno dan Haechan.

"Nanti lagi."

"10 kata lagi."

"Lee Je—

"Ck, jangan bawa rumah tangga ke sini. Gue pusing." Potong Renjun sambil membuka handphone Saeron dan memainkannya.

Jeno menatap Renjun sebentar dan melanjutkan ketikannya. Pria Lee itu langsung mengangkat kedua tangannya saat ia sudah selesai mengetik dan Siyeon langsung menyimpan serta mematikan laptop Jeno.

"Jangan buka aneh-aneh!" Ancam Saeron.

"Instagram doang, udah ada akun aku juga kan disini?" Sahut Renjun tanpa menoleh.

"Ya kamu waktu itu nge-log out akun kamu apa enggak? Soalnya aku belum buka instagram."

Renjun memberikan gelengannya.

Kalian bisa tebak siapa yang paling tidak suka dengan interaksi kedua orang itu karena siapa lagi kalau bukan Haechan, Jaemin, dan para penumpang kapal Jaemin-Saeron.

Untuk yang paling baper melihat interaksi keduanya sudah pasti Park Siyeon. Dan yang paling biasa aja adalah Lee Jeno.

Pintu ruangan terbuka kemudian para pelayan menaruh pesanan Siyeon ke meja, itu sangat banyak —menurut mereka— dan mau tidak mau, mereka harus memakan semuanya atau Siyeon akan memberikan omelannya yang supeeeerrrr panjang dan sialnya memang benar.

Keenam orang itu makan dalam diam sebelum akhirnya Jaemin dan Haechan melontarkan beberapa candaan yang akhirnya membuat Haechan tersedak makanannya sendiri.

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang