Panjang banget gaboong. Bagi 2 aja, separo baca malem, separonya lagi besok, 6k word mon maap ya kalo typo :) Happy reading 🍃🥀
Kedua manik Jeno terpaku pada layar handphone -yang menampilkan e-mail dari Papa- sementara punggungnya tersandar pada kepala kasur. Pria Lee itu menghela napas pelan sembari memijat pelipis karena sekarang ia benar-benar pusing. Bagaimana bisa informasi perusahaan akhir-akhir ini sering bocor ke perusahaan lawan? Dan mengapa yang selalu bocor adalah informasi yang selalu ia pegang?
Fokus maniknya teralihkan saat pintu closet terbuka, menampilkan siyeon yang terbalut sweater berwarna merah dan celana hitam.
"Udah?" Tanya Jeno yang langsung dibalas anggukan oleh Wanita Park itu.
"IHHHH SEPATUNYA JANGAN NAIK KE KASUR!" Pekik Siyeon galak, ia berlari mendekat pada kasur kesayangannya dan memukul Kaki Jeno agar turun.
"Maaf,"
Siyeon mengernyit bingung, sejak lapan Jeno menjadi pribadi yang mudah untuk mengatakan kata maaf?
"Kenapa?"
"Nggak," Jeno meraih pergelangan Siyeon, "Ayo pergi." Ajaknya kemudian keluar dari Kamar Siyeon.
"Memangnya mau kemana?"
"Mau pergi."
Siyeon berdecak malas, "Iya gue tau kalau mau pergi. Tapi, pergi kemana, Lee Jeno?" Tanyanya malas.
Jeno mengangkat bahu tak peduli, "Gak tau. Renjun yang ngajak."
Siyeon memberhentikan langkahnya dan membuat Pria Lee di depannya itu berbalik menatapnya bingung. Jeno bertanya kenapa Siyeon berhenti.melalui bahasa matanya.
"Gak mau, nanti Renjun ngajak Saeron." Balas Siyeon yang paham dengan isyarat Jeno.
"Kata siapa?"
"Ya biasanya kan gitu."
"Siapa tau sekarang Renjun ngajak Ningning."
"Tambah gak mau!" Tolak Siyeon cepat.
"Kenapa?"
"Gak suka sama Ningning. Nggak bisa ngontrol ekspresi gak suka. Nanti kasian Ningningnya yang sadar kalau gue gak suka sama dia."
"Bagus dong nggak suka? Berarti lo normal."
"Ck, bukan gitu!" Siyeon melepaskan tangan Jeno dan mendudukkan diri pada sofa merah di dekatnya. "Gak suka dalam artian cewek ke cewek. Kesel aja karena dia terlalu egois, mana Renjun juga egois. Gue jadi kasian ke Saeron karena terlalu baik."
"Ssttt... udah-udah nggak usah ngurusin masalah orang lain." Tegur Jeno menggelengkan kepala.
Siyeon menatap Jeno kesal, "Tapi kan Saeron sahabat gue." Belanya.
Jeno menghela napas pelan, "Bukan berarti Siyeon bisa ikut campur ke kehidupannya Saeron, kan?" Tanyanya perhatian.
Oh, tolong. Jeno sudah terlalu pusing dan lelah jika harus menanggapi Siyeon dengan urat.
"Iya si, tapi kan...."
"Cepet berdiri, nanti kena marah Renjun karena kelamaan." Jeno mengulurkan tangannya pada Wanita Park itu.
"Emang Renjun bisa marah?" Tanya Siyeon meraih uluran tangan Jeno dan berdiri tepat di depan Pria Lee itu.
"Belum pernah kena marahnya Renjun, ya?"
Siyeon menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Jangan sampe kalau gitu. Tapi kalau kena, ngomong ke gue aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔
Fanfiction[Sequel of Bullying Renjun] [COMPLETED] Ini bukan sebuah cinta segitiga, jauh dari itu, melibatkan lebih dari 5 perasaan dan 3 posisi yang tidak ditempati sesuai aturan. "Tolong jangan mencipta tali yang lebih rumit lagi, Huang Renjun." #strawberric...