Bab 33

8.4K 1.1K 346
                                    

Happy reading fellas!









Sudah seminggu semenjak kejadian diluar dugaan dan kini hampir semuanya berjalan dengan sangat tidak baik-baik saja.

Nakyung sudah mendapatkan Yejun kembali walaupun setelah itu ada desas-desus jika Sangyeob dikeluarkan dari universitas. Bicara soal Nakyung, wanita itu belum bertemu dengan Jaemin semenjak pria Na itu membantunya untuk mendapat Yejun kembali. Ini seperti mereka berdua saling menjauh entah karena alasan apa, tapi wanita Lee itu tak mau membebani pikirannya. Toh bagus kalau Jaemin juga menjauh, ia jadi bisa membuang perasaannya secara perlahan. Yang harus ia pikirkan sekarang adalah sidang yang akan ia laksanakan hari ini.

Sejauh ini Somi masih menginap di tempat Haechan, wanita Jeon itu terlihat sangat kacau karena selama seminggu ia hanya memikirkan tentang ia yang bersikap tidak tahu diri kepada tuan Jeon. Padahal ia selalu bersikap baik terhadap kedua orangtuanya, tidak meminta uang saku karena ia sudah mempunyai usaha sendiri dan tidak bergantung pada kekayaan orangtua. Yah, namanya juga manusia, terkadang melupakan hal positif yang secara tidak sadar telah ia lakukan. Perihal pertunangan Haechan semakin berjalan sampai-sampai pria Lee itu rasanya ingin menghilang dari bumi ini agar tunangan tidak bisa berlanjut. Ah, ini semua karena Lee sialan Felix yang tak mau diajak bekerjasama dan juga Nancy yang mudah menyerah.

Siyeon sudah kembali menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswi, di jemarinya sudah tak ada lagi cincin dan rasanya sangat aneh. Ia belum bertemu dengan Jeno, itu karena ia selalu menolak jika Pria Lee itu ingin menemuinya. Ah, sepertinya niat untuk menghapus semua tentang Lee Jeno sudah ia mantapkan. Dan sekarang yang selalu menemaninya untuk pergi ataupun mengerjakan tugas adalah Hwang Hyunjin.

Sedangkan Saeron belum memulai menjalankan profesi sebagai model karena ia meminta manager untuk mengosongkan jadwalnya selama 2 minggu. Wanita Kim itu benar-benar terlihat seperti seseorang yang kurang memiliki semangat hidup walau ia tetap memberikan senyum untuk orang di sekitarnya. Senyum paksaan itu terlihat sangat jelas. Renjun pun tak jauh berbeda dengan Saeron, bedanya pria Huang itu sama sekali tidak tersenyum. Ia selalu menunjukkan aura jika jangan ada yang mengganggu karena emosinya sedang tak stabil. Bahkan Renjun sudah memecat 6 pekerja selama seminggu ini.

Renjun menatap cairan merah yang mengisi gelas cantik ini, ditariknya dari kantor agar sedikit longgar dan meneguk cairan itu. Tugasnya untuk mencari kesalahan dalam kantor sudah ia selesaikan 3 hari yang lalu dan dari 3 hari yang lalu juga hidupnya makin berjalan kacau. Ia tidak pulang ke apartemen, tidak berbicara dengan Ningning sejak kejadian Mark yang datang dan memberikannya hadiah berupa tinjuan, kalau tidak salah itu terjadi 6 hari yang lalu. Dan Ningning pun juga tak berusaha untuk berbicara dengan Renjun, sebenarnya buka tak berusaha, wanita Yi itu lebih ke... takut karena emosi Renjun sangat tidak stabil.

Pintu kantor terbuka dengan kasar. "Huang Renjun! 6 pekerja kamu nonjob tanpa ngasih tau ke papa?!" Seru Jackson dikuasai amarah.

Renjun hanya menatap pria itu tanpa ada niatan untuk membalas semprotan itu. Ia memilih untuk menyandarkan tubuh pada sofa dan memejamkan matanya.

"Renjun, papa ngomong sama kamu!" Bentak Jackson tak habis pikir dengan sifat Renjun.

"Pa!" Tegur mama yang baru saja masuk ke kantor. Iya, keduanya langsung pergi ke seoul setelah mendapat kabar dari bawahan Jackson.

Jackson menarik napas dalam-dalam, mengatur emosinya, saat melihat botol wine, vodka dan sejenisnya tersusun berantakan di meja Renjun. "Papa harap kamu nggak ngambil keputusan dengan alasan yang nggak ada hubungannya dengan urusan kantor." Gumamnya karena keadaan ruangan ini sangat menunjukkan jika sanga anak sedang kacau.

Renjun hanya tersenyum meremehkan, masih dengan mata yang tertutup karena ia samasekali tak mau menambah pikirannya dengan melihat wajah geram Jackson. Ia juga memecat karena 6 pekerja itu penyebab dari masalah yang terjadi di kantor. Hey! Renjun akan profesional jika menyangkut pekerjaannya di kantor.

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang