Bab 8

10.9K 1.5K 559
                                    

-->Happy Reading!<--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-->Happy Reading!<--

-

Renjun menekan password apartemen dan masuk. Ia mendudukkan diri dan menaruh kontak mobil di meja depannya. Memejamkan matanya dan membuang nafas secara kasar. Ia sangat lelah.

"Renjun!" Panggil seseorang.

Yang dipanggil hanya memberikan deheman. Kedua matanya terbuka begitu merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Kenapa?" Tangannya merangkul bahu perempuan ini.

"Aku kangen Mama," adunya lalu menidurkan kepalanya di bahu Renjun.

"Belum sampe satu bulan..." Renjun memberi jeda, "Kenapa tiba-tiba kangen? Kayaknya tadi pagi biasa aja." Herannya.

Ningning menoleh sebentar ke Renjun, "Tadi Yiren dijemput sama Mamanya. Aku jadi keinget sama Mama, Renjun. Seriusss gak bohonggg. Aku mau ketemu Mama." Jelasnya.

"Siapa yang bilang kalau kamu bohong, —Terus? Mau pindah lagi ke Jilin?"

"Emang kamu mau?"

"Kalau kamu mau?" Renjun tersenyum. Sepertinya pria ini sudah tertular virus Saeron.

Ningning diam, kemudian menggeleng dengan cepat. "Gak mau. Aku gak mau ke Jilin lagi. Aku mau mandiri." Renjun terkekeh.

"Tapi aku mau ke Jilin minggu depan." Lanjut Ningning.

"Mau pesen tiket dari sekarang?" Tawar Renjun yang dibalas gelengan oleh Ningning.

"Aku pesen sendiri. Cuma aku. Karena aku mau ketemu sama Mamah."

Renjun mengangguk paham, tangannya mengacak poni perempuan ini. "Yaudah, sana tidur. Udah malem besok kuliah."

Ningning mengangguk, ia berdiri dan berjalan ke kamarnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa ia tidak boleh balik ke kampung halamannya.

Setidaknya sampai ia bertemu dengan Kim Saeron.






—S T R U G G L E—

Tringggg!

Tringggg!

Tringggg!

"BERISIK BABI!"

Pria ini mematikan alaramnya, mata yang belum terbuka dengan sempurna melihat ke arah jam dinding di kamarnya.

Ia langsung duduk dan mengacak rambutnya. Pintu kamarnya diketuk. Dengan terpaksa ia berjalan mendekati pintu dengan guling dipelukannya.

"Ck. Sana mandi!" Wanita ini berkacak pinggang.

"Jeno gak sekolah ya Ma? Ngantuk." Balasnya sambil memeluk wanita di depannya.

"Gak boleh. Cepetan mandi terus sarapan. Udah ada yang nunggu kamu di bawah!"

[2] THEir STRUGGLES ; Nct 00 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang