11

7.3K 946 66
                                    

"Strawberry frappucino satu oreo cheese cake dua, ada lagi?" Jennie yang sedang berdiri di depan kasir menyebutkan kembali menu yang dipesan pengunjung, "Baik tidak ada tambahan, silahkan ditunggu,"

"Sel-,"

"Jen, ada telepon," Ucap Sowon saat Jennie ingin melayani pengunjung selanjutnya.

"Nanti aja Kak, ini masih banyak antrian,"

"Penting, dari rumah sakit,"

Mendengar siapa yang menelepon membuat perempuan dengan rambut terurai itu bergegas menyahut ponselnya, "Kak tolong gantiin bentar,"

Jennie berjalan menuju ruang ganti karyawan, "Hallo?"

Ada sekitar dua menit berbicara ditelepon, matanya mendadak tergenang air.

Kakinya dengan cepat melangkah menuju loker, melepas apron yang dikenakan dan mengambil ranselnya.

"Chan gue mau ke rumah sakit, tolong gantiin gue dulu," Kata Jennie dengan tergesa-gesa.

Tak menunggu jawaban dari Chanwoo, perempuan itu sudah terlebih dahulu berlari keluar.

"Jen mau kemana?!" Teriak Sowon.

"Ke rumah sakit," Sahut Chanwoo dari belakang, arah dapur.

"Jisoo?"

"Kayanya,"

"Jisoo kenapa Chan?"

"Mana gue tau, belum juga ngomong apa-apa udah langsung lari gitu aja," Jawab Chanwoo dengan memanggang daging di dapur, "Nangis sih tadi dia,"

"Nangis?" Sowon seketika cemas, "Ya Tuhan, semoga Jisoo nggak kenapa-kenapa,"

••••

Perempuan dengan kemeja kotak-kotak itu berlari melewati lorong rumah sakit, pintu kamar inap yang berada di ujung lorong itu terbuka.

Ia berhenti sejenak, meneguhkan jiwanya terlebih dahulu, sebelum akhirnya berjalan lebih dekat.

Berdebar jantungnya disetiap langkah.

Apapun yang terjadi ia harus siap, tak ada yang perlu ditakutkan, apalagi dikhawatirkan.

Tuhan lebih tau apa yang terbaik untuk kakak dan juga keluarganya. Bahkan untuk orang-orang yang menyayanginya.

Langkah kakinya memasuki ruang yang setiap hari selalu dikunjunginya, tempat yang menjadi saksi bisu bahwa Jennie bukan lagi Jennie yang dulu. Ditempat inilah ia mengabdi untuk merawat kakaknya.

Sudah ada dua temannya disana, Bobby dan Hanbin, serta adiknya, Rose.

Ada satu dokter yang sedang berdiri dengan stetoskop yang sedang digunakannya, satu perawat sedang melepas ventilator yang selama ini dikenakan Jisoo, satu perawat lagi sedang mencatat apa yang dokter katakan.

Dua orang teman dan adiknya itu berdiri tak jauh dari tempat Jisoo. Mereka menatap dengan penuh harap.

"Kak Jen," Panggil Rose.

Melihat kedatangan Jennie, Rose sontak memeluk kakaknya.

"Gimana Kak Jisoo?"

🖤🖤🖤🖤

Yahhh :(

RESET [BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang