"Enggak, sekali enggak tetep enggak," Kata Jennie, mengelak.
"Trus siapa lagi kak?" Tanya Rose, "Cuma aku yang disini belum ketahuan identitasnya,"
"Enggak, tetep nggak boleh," Jennie tampak kekeh dengan keputusannya.
"Jen," Panggil Lisa, "Bakal aman kok,"
"Ya tapi nggak Rose juga dong," Kata Jennie.
"Kak Jen, ini kan cuma pura-pura," Rose memutar duduknya menghadap pada Jennie, ia berusaha meyakinkan, "Kan yang lain juga pada ngawasin,"
"Ros, lo jangan mikir semua ini mudah," Jawab Jennie, "Lo masuk kesana itu dengan tittle perempuan bayaran mereka, dan untuk ngedapetin semua informasi itu lo harus melayani mereka, trus lo suruh gue buat mantau itu? Lo gila?"
Rose diam, ia hanya menatap kakaknya yang tampak geram.
"Sekali enggak tetep enggak," Jennie melengos.
Lisa, Bambam, dan Rose yang sedang duduk di sofa melingkar itu hanya saling bertatapan. Mereka bingung bagaimana mendapat izin dari Jennie untuk adiknya, Park Rosie, itu menyamar dan memata-matai pertemuan Seungri bersama rekan-rekannya.
Club tempat Hanbin bekerja itu terlihat cukup ramai, lampu remang-remang dan lampu disko menyala membuat gemerlap ruangan.
Beberapa orang tampak sibuk dengan kesenangannya masing-masing. Jennie teringat dengan masa lalunya, kerja dan terjun ke dalam dunia gelap demi mendapat uang. Ia tau bagaimana rendahnya pekerjaan itu, karena itulah dia tidak mengizinkan adiknya terjun menjadi mata-mata dengan cara penyamaran sebagai wanita penghibur.
"Guys," Sapa Hanbin, ia datang menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul, "Gimana?"
Bambam menyilangkan tangannya, tanda ia gagal.
"Ini gue bawa temen, kenalin," Di belakang Hanbin, ada seorang perempuan dengan dress minim, ia memperkenalkan perempuan itu.
"Jihyo," Perempuan itu memperkenalkan diri, lantas duduk disebelah Lisa, "Hai Jen," Ia menyapa Jennie diseberangnya.
"Lo ngapain Yo?" Tanya Jennie, ia tercengang dengan kedatangan teman lamanya itu.
Jihyo hanya tersenyum, lantas menoleh pada Hanbin.
"Jadi guys, Jihyo ini yang bakal bantu kita untuk dapetin bukti," Kata Hanbin, "Dia yang bakal masuk ke Bonjourvenue,"
Jennie melotot, kaget mendengar apa yang Hanbin ucapkan barusan.
"Kalian nggak perlu khawatir, gue udah sering masuk kesana," Kata Jihyo, "Gue udah apal,"
Jihyo merupakan teman seperdunia pekerjaan dengan Jennie. Mereka teman lama yang sudah hampir tidak pernah lagi bertemu semenjak Jennie berhenti.
"Lo serius Yo?" Tanya Jennie.
Jihyo mengangguk, "Lo tenang aja, udah pekerjaan gue untuk ketemu sama mereka," Jawab Jihyo, "Lagian lo kenapa nggak bilang dari dulu sih, tau gitu kan udah dari dulu gue kumpulin bukti-buktinya,"
"Gue juga baru dapat info soal dia baru-baru ini,"
"Seungri itu emang bukan orang sembarangan," Jihyo mulai nyaman dengan obrolannya, tangannya mengeluarkan sebatang rokok, dibakarnya, dan dihisapnya, "Gue tau gimana bagusnya permainan dia selama ini,"
Lisa, Rose, dan Bambam yang baru mengenal Jihyo hanya diam dan menyimak.
"Gue nggak nyangka dia bisa terlibat sama keluarga lo," Kata Jihyo, "Gue udah denger sebagian cerita dari Hanbin, cukup rumit, tapi gue optimis lo bisa menang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET [BLACKPINK]
FanfictionSibling Season 2 - Titik terendah bukanlah akhir segalanya. ©️2020 Souliteee