33

3.3K 400 4
                                    

"Jen, pulang dari sini kita jalan-jalan yuk," Ucap Jisoo usai mengambil beberapa kantung plastik belanjaan.

"Mau kemana?"

"Terserah kamu, kakak ikut aja,"

"Hmm, kemana ya?" Jennie sejenak berpikir, ia mengambil sebagian kantung plastik dari tangan Jisoo, "Kak Jisoo request deh maunya kemana,"

"Ya udah kita ke tempat yang sering kita kunjungin bareng,"

Jennie menoleh lantas menaikkan alisnya sebelah, seolah bertanya 'maksudnya?'

"Iya, ke tempat kita sering jalan-jalan gitu,"

Jennie terdiam.

Bukannya tidak tau, masalahnya mereka hampir tidak pernah keluar bersama. Terakhirpun itu saat masa kecil mereka, paling-paling ya ke taman bermain dekat komplek rumah.

Mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing untuk bisa keluar bersama, selain itu hubungan mereka bukanlah sebaik yang mereka rasakan saat ini.

"Kenapa Jen?"

Jennie menggeleng, "Yuk,"

••••

Sebuah ayunan dengan besi tua itu mengayun lamban, suara gesekan besi yang sudah mulai berkarat itu terdengar jelas di telinga.

Matahari yang sudah hampir tenggelam mulai tergantikan dengan lampu-lampu jalanan yang tidak begitu terang.

"Seberapa sering Jen kita kesini?" Tanya Jisoo, ia tersenyum menatap jalanan yang tersorot lampu.

"Maaf ya kak," Malah kata maaf yang terdengar dari mulut Jennie.

"Kok maaf?" Perempuan dengan kucir kuda itu menoleh.

Jennie menunduk, menatap sepasang sepatunya yang ikut mengayun.

"Jen, kita nggak sedeket ini ya?"

Pertanyaan yang terlontar dari mulut Jisoo benar-benar menohok.

Jennie sampai tak sanggup untuk mendongak dan menatap kakaknya.

"Maaf ya,"

Perempuan dengan rambut terurai itu menoleh, melihat sebuah senyuman yang terlukis dibibir kakaknya.

"Maaf kalau udah bikin kamu nggak nyaman di dekat kakak,"

"Enggak gitu kak," Jennie menggeleng, bahkan ia memberhentikan ayunannya dan menghadap kakaknya, "Aku nggak sama sekali ngerasain hal kaya gitu selama sama Kak Jisoo,"

Jisoo tersenyum.

"Aku cuma," Kata Jennie, "Cuma," Ia terlihat bingung harus menjawab apa, "Cuma,"

"Udah, nggak perlu dijelasin," Jisoo menepuk pundak adiknya, "Nggak perlu dijelasin kalau itu malah bikin kamu keinget masa lalu,"

"Maaf ya Kak,"

Jisoo mengangguk.

"Eh dulu kecilnya kita seberapa sering main kesini?" Tanya Jisoo, ia segera mengalihkan pembicaraan.

"Setiap hari,"

Jisoo kembali mempercepat ayunan yang didudukinya, "Wahh pasti asyik ya tiap hari main disini,"

RESET [BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang