"Gimana Bin?" Tanya Bambam setibanya di rumah Hanbin, "Dapet?"
Hanbin menggeleng, "Uda seminggu ini Jimin masih belum datang,"
Bambam melepaskan jaketnya, lantas duduk di seberang Hanbin.
"Lo tau nggak siapa atasannya Jimin?" Tanya Lisa.
"Nggak tau, selama ini kerja dia rapih, nggak ada celah," Hanbin menjelaskan, "Dari rekaman kemaren juga nggak ketahuan,"
Siang ini sudah ada tiga orang yang sedang berkumpul di kediaman Hanbin. Mereka sedang membahas mengenai kelanjutan kasus yang ingin mereka ungkap.
"Bam, kalo misal kita langsung tangkap si Jimin gimana?" Terlihat Lisa memiliki usulan, "Kita amanin dulu Jimin, kita keluarin bukti-bukti dia selama transaksi, trus kita tanya siapa atasan dia,"
"Boleh juga ide lo," Jawab Bambam, "Nanti gue sampein ke Jackson,"
"Kalo dia kekeh nggak buka kartu?" Tanya Hanbin.
"Ya berarti berhenti di dia," Jawab Lisa, "Nggak bakal lah dia mau di penjara sendiri, pasti dia nyeret orang yang kerja sama dia,"
Hanbin mengangguk-angguk paham, "Okay, sambil kita pikir juga barang kali ada jalan lain,"
••••
"Makasih ya Jis, udah mau nemenin tante belanja," Ucap perempuan dengan rambut sebahu itu, "Kamu ada yang mau dibeli nggak? Mumpung kita belum pulang,"
Jisoo menggeleng, "Nggak ada tante,"
Drrrrttt drrrrtttt
"Hallo?"
"Sekarang?"
"Okay kirim alamatnya, gue meluncur sekarang,"
Sambungan telepon terputus.
"Ikut tante bentar ya, tante ada urusan," Ucap Manoban, lantas ia memberhentikan taksi yang lewat dan segera naik.
Jisoo hanya diam dan mengikuti ibu tirinya itu.
Beberapa menit kemudian taksi yang mereka tumpangi sudah berhenti di sebuah tempat.
Ada sebuah mobil sedan hitam yang sedang menunggu.
"Kamu tunggu sebentar disini ya Jis, tante ada urusan bentar," Ucapnya lalu segera turun dari taksi.
Sementara Jisoo masih diam duduk di kursi belakang.
Ada seorang laki-laki yang turun dari mobil sedan hitam itu, lalu membuka sebuah pintu mobil dan mempersilahkan Manoban untuk masuk.
Pencahayaan di lokasi itu memang tidak begitu terang, namun setidaknya apa saja yang ada di lokasi itu masih bisa terlihat.
Samar-samar dapat dilihat siapa yang sedang berada di dalam mobil itu. Seorang laki-laki dengan tuksedo hitam dan rambut yang disisir rapi. Usianya diperkirakan sekitar tiga puluh tahunan.
Jisoo penasaran, siapa sebenarnya laki-laki yang sedang ditemui oleh Manoban.
Dan satu lagi yang sebenernya ingin Jisoo ketahui, apa yang sebenarnya dilakukan Manoban selama ini? Pekerjaan bejat apa yang dia kerjakan dengan menghalalkan segala cara.
Cuman dia satu-satunya orang yang dibenci Jisoo seumur hidupnya.
Tak butuh lama, perempuan yang berada di dalam mobil itupun akhirnya keluar.
Dia berdiri disisi mobil itu dan mempersilahkan lewat. Bisa dilihat dari raut wajahnya yang sumringah.
"Apa lagi yang bakal lo lakukan Manoban?!"
Setelah mobil itu pergi, ia segera berjalan dan masuk ke dalam taksi.
"Maaf ya tante lama,"
Jisoo hanya tersenyum.
Taksi itu kembali melaju menuju rumah.
🖤🖤🖤🖤
Gw pikir jisoo selama ini pro Manoban.
Pasti itu yang ada di pikiran kalian. Ya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET [BLACKPINK]
FanfictionSibling Season 2 - Titik terendah bukanlah akhir segalanya. ©️2020 Souliteee