Jam 16.00 final pertandingan futsal dilaksanakan. Keriuhan tetap terdengar, kali ini SMA Inmed berhadapan dengan SMA Cahaya. Menit pertama berjalan santai, beberapa kali tim lawan menyeleding pemain Inmed tapi tak terjadi pelanggaran. Mereka melakukan dengan perlahan tapi terus menerus, seperti itulah taktik mereka menumbangkan pemain lawan. Aldy mulai bergerak, ia menjadi striker dan bisa terus menggiring bola walau sesekali tim lawan menyerangnya, membuat bola diambil oleh Brights (julukan SMA Cahaya).
Terus menerus Aldy menghadang bolanya, sekali dua kali bola ditendang menuju gawang. Pertama meleset, yang kedua dihadang oleh kiper. Sungguh kuat pertahanan Brights. Dibangku tribun, Fey dan kawan-kawannya sudah sibuk berteriak menyemangati pemain Inmed, tak jarang mereka memanggil nama beberapa pemain. Tapi Fey, ia hanya memberi semangat seperti, " Inmed Inmed! " atau, " Semangat temen-temen!!! " tak ada nama spesial yang disebutnya.
Menit ke 17, kapten futsal Brights tak sengaja menendang bola keluar pojok lapangan, membuat Inmed mendapat peluang untuk membuat gol. Patput menendang dari sudut, Aldy mendapat bola tersebut, ia menggiring bola cepat mendekati gawang melihat situasi gawang sedang sepi karna beberapa pemain maju mendekati Patput, mengira ia akan menendang ke teman yang ada didekatnya.
Tiba-tiba, tim cadangan futsal Inmed berteriak, membuat semuanya tertuju pada lokasi gawang. " Kapten tim yang berubah menjadi nomer 4 berhasil mencetak gol! Inmed mendapat satu poin! Selamat atas golnyaaaa!!! " teriak seorang dari balik kaca. Yap, pengisi suara futsal. Seketika tribun Inmed menjadi riuh, semua bertepuk tangan dan berteriak gol, tak kalah Fey berteriak dengan suara yang lantang.
Rey hanya tersenyum melihat gol yang dicetak oleh Aldy. Rey tak banyak bergerak mengingat kondisi tubuhnya saat ini. Semua berbahagia.
Selanjutnya, Brights mulai bermain kasar, sesekali saat bola melambung keatas kepala, pemain Brights asal menendang membuat kepala pemain Inmed terkena kaki mereka. Termasuk Aldy, sudah hampir tiga kali kepalanya ditendang oleh pemain-pemain Brights. " Ihh, kejem banget sih! Pacar gue ish! " omel Rena karna kesal melihat kelakuan pemain lawan.
Babak pertama selesai, dua gol diciptakan pemain Inmed. Skor sementara 2-1 dipimpin oleh Inmed. Pemain yang mencetak gol tak lain adalah Aldy. Ia sangat senang bisa bermain bagus seperti tadi walau sesekali kekerasan fisik terjadi. " Fey, satu gol lagi. Doain aku. " batinnya sambil tersenyum menghadap tribun. Seketika teriakan perempuan fans Aldy pun terdengar kencang, " Aaaa!! Aldy ngeliatin gue astaga. " kurang lebih seperti itu. Padahal, senyum tersebut diberikan untuk Fey (yang sedang sibuk bercanda ria dengan Rey). Terasa sesak, tapi Aldy tak punya hal. Untuk apa marah karna Fey dan Rey juga tak bersalah. Mungkin itu yang Aldy rasakan saat ini.
Babak kedua dilanjutkan, sesama tim saling mempertahankan gawangnya, tim Inmed lebih fokus menjaga gawang daripada mencetak gol. Sedangkan Brights, mereka berusaha menyakiti lawannya satu persatu agar mereka cepat tumbang sebelum menit terakhir, agar mereka dapat peluang untuk mencetak gol dengan mudah. Tetap saja bukan itu jati diri sepak bola, bermain fair adalah kuncinya.
Tersisa lima menit terakhir, masing-masing tim masih mempertahankan, tak ada yang memberanikan diri untuk mencetak gol.
Sampai akhirnya, salah satu pemain Brights sengaja menendang keras kepala Aldy karna bola tepat berada didekat kepalanya saat melambung. Alhasil Aldy jatuh kesakitan, kepalanya mengeluarkan darah. Tim medis mendekat, memeriksa keadaannya. Otomatis pemain dengan nomer punggung 6 itu pun diberi kartu merah oleh wasit, dikeluarkan dari pertandingan.
Tribun Inmed kembali riuh. Ada yang memaki-maki tim lawan karna tak terima, ada yang merasaa kasihan pada Aldy, adapun yang hanya diam melihat tanpa berkomentar, seperti Fey.
Tim medis berkata sebaiknya Aldy diganti oleh pemain lain, takut kondisi kepalanya semakin parah. Tapi ia menolak, tersisa beberapa menit untuk mencetak satu gol, membuat ia bisa hattrick seperti yang diinginkan Fey. Wasit pun memberikan penalti pada tim Inmed. Awalnya Patput ingin maju menendang penalti, tapi Aldy menariknya. " Udah bang, gue aja. " katanya tenang sambil memegang bahu Patput. Awalnya Patput takut menyerahkan penaltinya pada Aldy karna tahu kepalanya sudah berdarah seperti itu.
Tapi setelah Aldy meyakinkan, Patput pun memberikan bola tersebut pada Aldy. Aldy menatap lurus kearah gawang, menarik nafas panjang dan dihembuskan secara perlahan. Sebelum menendang Aldy juga sempat melihat Fey ditribun, entah itu hanya imajinasi Aldy atau emang benar, Fey meneriakinya. " Hattrick lo Aldy!! Semangat! " katanya menatap lurus mata Aldy. Membuatnya tersenyum dan langsung kembali menatap gawang lawan.
Fey dilokasi tribun hanya bisa berdoa, semoga teriakannya tadi didengar oleh Aldy, mengingat lokasi pertandingan yang sangat ramai.
Wasit meniupkan peluit, Aldy membuang nafasnya, ia berlari kecil lalu menendang lurus menuju gawang. " Gollllll!!! Woi gol woii woii!!!! " teriak teman-temannya secara bersamaan. Semua berteriak heboh, sangat senang bisa mencetak gol lagi. Apalagi Aldy, ia sangat senang bisa mencetak gol ketiganya untuk Fey.
Tiba-tiba kepala Aldy merasa pusing, tak tahu bagaimana ia merasa matanya tertutup lalu tak sadarkan diri. Seketika semuanya melihat Aldy yang terjatuh, semua mendekat padanya. Dio lebih dulu sampai kedepan Aldy, ia menggoyang-goyangkan tubuh Aldy perlahan. " Dy, bangun Dy! Maksud lo apaan? Selebrasi ga gini-gini juga kali anjir! " omelnya sesekali mengumpat. Aldy yang setengah sadar pun memegang bahu Dio lemah, " D.... Di... O.. Fey, Fey! " katanya lirih lalu memejamkan mata, seketika Aldy pingsan. Tim medis pun mendekat dan segera memberi bantuan. Wasit juga sudah meniupkan peluit tiga kali tanda permainan usai. Tak ada yang bersorak bahagia, mereka semua khawatir pada kondisi Aldy saat ini.
Dio yang merasa mengerti kata Aldy tadi langsung berlari keluar lapangan. Ia menuju lokasi tribun dan meneriaki nama Fey berkali-kali. Fey yang merasa terpanggil pun langsung menoleh. " Eh kenapa? " tanya Fey saat Dio sudah tiba. Dio terengah-engah, ia berusaha menyetabilkan nafasnya. Setelah itu ia memegang bahu Fey dengan kuat. " Aldy, tadi kan dia pingsan, pas gue duluan dateng dia sempet manggil nama gue sama nama lo. Dia manggil nama lo dua kali Fey! " jelas Dio menggebu-gebu. Fey hanya terdiam. Bingung berbuat apa.
Fey merasa bersalah, Aldy sangat berusaha untuk hattrick tersebut sampai jatuh pingsan. Ia pun bertanya pada Dio dimana tempat Aldy dirawat. Dio bilang semua yang cedera atau semacamnya akan dibawa ke ruang perawatan. Fey berterima kasih lalu berlari secepat mungkin menuju ruang perawatan. Ia membuka pintu ruang tersebut dan melihat Aldy terbaring pingsan disana. Terlihat rasa sakit dari raut wajahnya.
Fey mendekat, semua teman-temannya hanya menatap Fey datar, tak bisa berkomentar hanya berharap yang terbaik untuk Aldy. Belum lama Fey didalam, tiba-tiba Rena sudah datang keruang perawatan, membuat ruangan bersuara keras karna Rena membanting pintunya. Rena pun masuk kedalam, mendekati Aldy dan menyuruh semua teman-temannya keluar. Mereka menurut saja, semua keluar ruangan kecuali Fey.
Rena menatap tajam pada Fey, memberi kode untuk menyuruhnya keluar. Fey sedikit tergagap, " Ehm.. Gue baru sampe kak, masa udah keluar? " tanyanya menatap Rena. " Gue ga peduli lo baru sampe atau gimana, sana keluar! Atau Aldy bakal.... " katanya menggantung kata-katanya.
Mengingat ancaman Dena dan Rena dulu, Fey pun menunduk lalu berjalan menuju pintu keluar.
Tapi, Fey menunggu Aldy didepan ruangan tersebut, Rey pun datang dan duduk dilantai sebelah Fey. Keduanya terdiam, tak bisa mengucap kata apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Teen FictionFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...