Fey menoleh, melihat Rey yang mengomel. " Mana gue tau. " jawab Fey santai. " Ih, kan tadi udah gue bilangin. Sambil teriak pula, kurang apa? " Rey melotot pada Fey. " Gadenger. " jawab Fey tak peduli, sambil membenarkan posisi hpnya. " Sumpah ya lo, daritadi gue.. " kata Rey yang langsung dipotong Fey. " Shutt, " kata Fey menaruh telunjuk dimulutnya sendiri. " Kata kakak, gaboleh bilang sumpah. Pake yang lain aja. " Fey melanjutkan.
Rey menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan perkataan Fey.
" Lha terus? Gue harus gimana? " tanya Rey bingung. " Terserah. Sumprit juga boleh. " kata Fey menyarankan. Rey hanya tertawa, mendengar kata Fey yang tak jelas. " Ok. Sumprit ya, gue udah 3 kali muter kelas sama kantin, buat nyari lo doang. " kata Rey dengan nada sedikit dinaikkan. " Ya maaf, gatau. " kata Fey santai, sambil terus memakan mie ayamnya. " Tega banget sih. Yaudah, beliin makan dong " kata Rey tiba-tiba memelas.
Fey yang melihatnya merasa kasihan. Kemudian Fey tersenyum, " Gak. Beli sendiri. " raut wajahnya kembali dingin. " Jahat. Udah disenyumin. Bikin terbang, eh dijatuhin. S A K I T . " kata Rey dalam hati. Sambil menunduk. Melipat tangan diatas meja, menaruh kepalanya disana. Terlihat sangat lelah. " Beli makan sana loh, daripada gini. " kata Fey membuat Rey menoleh ke arahnya.
Rey menampakkan wajah memohon. Fey yang awalnya tak peduli jadi merasa miris pada Rey. " Ok, sekali aja. Mumpung baik nih. Tapi, gue yang pilih makanannya. " kata Fey sambil berdiri. Rey tersenyum, sangat bahagia mendengar kalimat Fey barusan.
Mereka pun menikmati makan bersama. Rey sangat bahagia, walau Fey tak peduli. Tapi menurut Rey, semua kekesalannya hilang seketika hanya karna Fey menemaninya makan siang.
Dena dan Rena masih terus memantau. " Ganjen banget jadi cewek. Ewh " gumam Dena. " Sabar, nanti aja digasnya. Nunggu waktu, haha. " kata Rena sambil tertawa jahat.
// chapternya masih sedikit hehe. //
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Teen FictionFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...