Akhirnya mereka semua sampai di tempat pertandingan futsal. Saat turun dari motor di area parkir, tiba-tiba ada beberapa lelaki melewatinya, beberapa tersenyum padanya, ada juga yang menyapa seperti " Hai " atau semacamnya. Membuat Fey sedikit risih. Ia melanjutkan perjalanannya masuk ke area pertandingan ada lagi seorang lelaki yang mendekatinya. Sedikit berlari ingin menghadap langsung padanya.
Fey tak melihatnya, ia tetap terus berjalan. Sementara Rey, ia mengetahui itu. Dengan sigap ia langsung mendekati Fey lalu memegang bahunya. " Sama gue aja. Ga aman disini. " kata nya dingin sambil menyejajarkan langkahnya dengan Fey. Fey hanya memutar bola mata, tak mendengar kata Rey tadi.
Tak disangka, cowok tersebut tetap mendekat. Ia berdiri tegap didepan Fey. Tingginya mungkin 162cm, tidak sampai 165cm. Tanpa mengenalkan diri, ia langsung memberikan hpnya pada Fey. " Kamu cantik, bagi ID Line dong hehe " katanya sedikit cengengesan. Rey langsung menarik Fey mundur. " Cantik-cantik, bukan film dilan! Seenak mulut minta ID Line. Pergi sana lo! " bela Rey menaikkan nada bicaranya. Lelaki itu pun berbalik sambil sedikit bergumam, " Gila! Ngeri banget pacarnya. Hiihhh. " ia sedikit menggoyangkan pundaknya. " Gue denger! Kalo cowok ngomong didepan! " jawab Rey karna mendengar gumam lelaki tadi.
Lelaki itupun sedikit menoleh karna kaget lalu ia berlari cepat menuju teman-temannya. Fey hanya terdiam, bingung ingin mengucap apa pada Rey sampai akhirnya Rey menoleh pada Fey. " Makasih kek apa gitu ish. " katanya sambol melipat tangan kedepan dada. Fey melengos " Makasih. " katanya singkat lalu berjalan pergi meninggalkan Rey.
Sesaat sampai ditempat tribun, Fey memilih tempat duduk didepan bawah. Fikirnya sih karna ia pendek, jika dibelakang walau atas tetap saja terlalu jauh untuk melihat teman-temannya bermain. Pertandingan masih belum di mulai, tapi sekolah Fey sudah bersiap-siap. Setelah semua siap, beberapa anak futsal menuju lokasi tribun. Rey dan Aldy juga ada disana. Semua perempuan berteriak histeris melihat kedatangan Rey dan Aldy, begitupun Dena dan Rena yang juga ikut menonton, tapi dibagian atas, dibelakang. Semua perempuan berharap Aldy atau Rey mendatangi mereka.
Tapi nyatanya, mereka berdua mendekati Fey dengan cepat. Posisi seperti biasa, Fey dijepit oleh kedua makhluk berbadan besar itu. " Fey, doain ya. Pertama kali aku lomba nihh. Hattrick kan? Siap! " omel Aldy ketika sampai, hormat kepada Fey saat menyampaikan kata terakhirnya. Sementara Rey duduk sambil sesekali membenarkan kaos kaki dan sepatunya. " Gue kapten nih. Pokoknya lo harus neriakin nama gue pas hattrick nanti. Harus! " Rey ikutan mengomel. Ia mengepalkan tangannya kedepan sangat yakin. Fey hanya menarik nafas berat.
Setelah berbincang agak lama, Coach mereka memanggil Aldy dan Rey untuk bersiap ke lapangan. Mereka pun berpamitan lalu turun ke lapangan. Tiba-tiba, beberapa sindiran pun keluar dari mulut para perempuan. Dari mulai, " Sok-sok deketin Rey sama Aldy ew. " atau " Jijik banget, sok cantik ish. " sampai " wagelaseh, sok cantik alay kek gitu berani deket-deket Aldy sama Rey. Cabe banget hahah. " but, you know Fey. Dia ga peduli, hanya sedikit mendengus kesal dan memerhatikan lapangan.
Seketika Belva muncul lalu merangkul Fey. " Udah lah, gausah peduli orang gitu. Tonjok aja kelar hahaha " katanya tanpa beban, membuat Fey sedikit terhibur.
Permainan dimulai, semua tertuju pada permain futsal dilapangan. Tim futsal Rey memulai kick off nya. Permainan berjalan santai, tak ada sleding atau semacamnya. Semua suporter berteriak keras, begitupun pengisi suara dibagian kanan lapangan. Ia begitu cepat dan bagus menyampaikan jalannya permainan.
" Tak disangka, futsal SMA Indonesia Merdeka bermain tenang, tapi terus mengunci lawan. Beberapa tendangan dilontarkan tapi terus ditepis oleh futsal InMed. " terus bersemangat berbicara tanpa henti.
" Berikutnya, kapten Inmed bernomer 14 menggiring bola, membuat taktik epic yang membuat lawan bingung tak bisa bergerak. Sekali tendangan dannnn....belum goll sayang sekali bung. Eh tapi ternyata mereka eh aduh bagaimana ini eh GOLLLLLLLLLLLLLLGOGOGOGOGOLLLLLLL!!! " teriak pengisi suara futsal tersebut. Maklum saja, gol pertama tidak jadi karna ditepis pemain lawan, saat pengisi suara hendak menjelaskan, tiba-tiba Rey membuat gol baru dari sisi kanan gawang, membuat semua berteriak heboh termasuk Fey. " WEEE GOLL MANTAB. SEMANGAT SEMUANYAA!!! " teriak Fey kencang membuat Rey menoleh dan membuat selebrasi, tangannya dibentuk seperti hati lalu menaruh tangannya kedepan wajah menghadap ke penonton, suporter sekolah Inmed. Seketika teriakan lebih riuh, ditambah sekolah lain yang juga membulatkan mata melihat cowok ganteng sedang bermain dilapangan.
Beberapa anak juga sempat memoto selebrasi Rey tersebut, Fey tak menatap Rey tepat, ia lebih fokus pada pemain lawan yang menampakkan muka kesal karna kalah. Padahal sejujurnya, selebrasi tersebut untuk Fey. Permainan dilanjutkan. Kini pengisi suara futsal lebih heboh lagi. " Permainan dilanjut, tim lawan SMA Jayapura terus berusaha mengambil celah, taktik baru dimulai membuat JP terus bisa menggiring bola. Pemain bernomer punggung 12 mendekat pada gawang, ia mengoper bola pada nomer 9 dannn GOLLLLLL!!!!!!! JP berhasil mencetak skor dan hasilnya imbang 1-1 dimenit 12 ini. " terdengar riuh teriakan dari suporter JP, futsal Inmed tetap semangat walaupun permainan mulai terasa panas. Tiba-tiba wasit meniup peluitnya. " Gol tadi dinyatakan offside! " katanya tegas. Membuat tim futsal Inmed berteriak, sesekali kapten JP mengomel pada wasit.
Permainan dilanjut, berjalan dengan baik. Masih digiring Rey, kini ia mencetak gol kedua. Sangat riuh tribun disana. Rey memang kapten sekaligus striker, ia mengambil celah secepat mungkin lalu mencetak gol dengan epic. Aldy berada di bek kanan, ia bermain tenang dan menggiring bola dengan baik, tak sempat ia maju karna serangan terus dikeluarkan oleh tim futsal JP. Ia hanya fokus untuk menggiring.
Menit-menit terakhir futsal pun mulai terasa, skor masih 2-0 oleh tim futsal Inmed, 2 gol epic oleh nomer punggung 14, Reynaldi Azam. Tersisa 2 menit terakhir, salah satu pemain JP membuat pelanggaran, ia menyeleding keras kaki kiri Rey, membuat Rey jatuh dan berteriak kesakitan. Setelah di sleding pun pemain lawan masih menendang kaki kiri Rey karna dekat juga dengan bola. Fey berteriak kesakitan, ia merasa sedang dikerjai pemain lawan. Wasit menghentikan permainan lalu tim medis pun mendekat. Rey diobati tim medis, walaupun rasa sakitnya masih terasa, ia merasa masih bisa melanjutkan permainan.
Penalty pun diberikan pada tim futsal Inmed. Rey berharap ini bisa menjadi gol ketiganya, ia sudah berjanji akan mempersembahkan hattrick ini pada Fey. Awalnya Patput ingin menendang, tapi Rey menghalanginya, membuat semua pemain membulatkan mata. Mereka takut Rey masih sakit karna sledingan tadi. Rey mengangguk pelan. " Biar gue aja. " katanya dengan senyum mempesona. Ia pun menarik nafas panjang, bersiap untuk menendang. Semua deg-deg an termasuk Fey. Ia mengepalkan tangannya berharap akan gol. Tendangan lurus dilakukan oleh Rey, dan gol ketiganya pun tercipta. Suasana yang awalnya hening pun menjadi riuh seketika. " GOLLLLLLL!!!!!! GUOGGUOGUOGUOGUOOGUOOLLLLL!!!! Tim futsal Inmed, tepatnya kapten bernomer 14, menghasilkan gol ketiganya!!! sangat cantik sekali bung!! " semua berteriak ramai, sampai suara sound dari pengisi suara futsal hampir tak terdengar. Semuanya berpelukan, berloncat ria, sambil menyanyikan yel-yel kemenangan. Fey sangat bahagia sampai tak memerhatikan lapangan, ia bertos ria dan berteriak bersama temannya ditribun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Novela JuvenilFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...