Dua Puluh Satu~

21 1 0
                                    

Masih memegang hp dengan layar miring. Fey memainkan game kesukaannya. Aldy pun melihat Fey, seperti teringat sesuatu. " Oh iya, nama kamu... Fey kan? Hmm kalo boleh... " katanya menggantung. " Iya, gue Fey. Napa? " tanya Fey santai. " Hmm, gini. Kan aku belom bisa bahasa sini. Ajarin dong. " mohon Aldy. " Gak. " jawab Fey dingin.

Aldy masih berusaha merayunya. " Ayolah, ajarin aku. Nanti ku kasih hadiah. Gimana? " tambah Aldy sambil menaik turunkan alis. " Enggak. " jawab Fey tetap dengan pendiriannya. " Aku beliin makan deh, 1 kali ngajarin, 1 kali makan. Gimana? " Aldy masih berusaha. Tapi yang namanya Fey. Ia konsekuen. " Gue bilang enggak ya enggak. " katanya menaikkan nada suaranya.

" Gue beliin game yang lo pengen deh, playstation atau yg lain? Maks 3 game. " kata Aldy terakhir. Jika ini tak mempan, Aldy menyerah. " Hmm, gue pertimbangin. " kata Fey mengangguk-angguk. " Oke, latihan mulai Senin ya! " kata Aldy semangat.

Ia memberikan hpnya pada Fey. " ID Line? Instagram? Whatsapp? Nomer telefon juga gapapa. " kata Aldy santai. " Buat apa? " Fey terbingung. " Biar kalo belajar ga pas ketemu aja. Online kan juga bisa hehe. " kata Aldy sambil tersenyum lebar.
" Cari sendiri. Gue laper mau kekantin, minggir! " kata Fey dingin macam es batu.

Saat ingin keluar kelas, Aldy menarik Fey. " Tunggu! Aku juga ikut ke kantin dong. " katanya memohon. " Terserah. " jawab Fey sambil terus berjalan.

" Dasar cuek. " gumam Aldy sambil berjalan.

Ia memutari pandangannya. Fey melengos. " Telat dikit udah penuh, ish. " gumamnya kesal. " Udah lah, aku cariin tempat duduk ya. " kata Aldy manis. Fey hanya meliriknya dan berkata, " Gue-elo. Bukan aku-kamu. " kata Fey dengan kalimat yang ditekan. " Oke, ggue kesana dulu ya. " kata Aldy masiu gagap. " Gue cari makan, bye. " kata Fey melambaikan tangan.

" Permisi. Ggue,  boleh pake tempatnya ga? Kalian kan udah selesai. Aku, eh. Gue berdua sama temen gue. " Aldy menyapa 2 perempuan. Mereka Dena dan Rena. Rena yang terkaget, merasa melihat malaikat turun dari surga. Ia mengerjapkan matanya, " Iii.. Iya, boleh kok. Juga kita udah selesai. " kata Rena sambil sedikit menarik Dena pergi agar Aldy bisa duduk disana. " Makasih. " kata Aldy sambil tersenyum.

Ia pun menduduki kursinya. Rena dan Dena juga sudah pergi. " Cepet banget dapet kursi " sambut Fey dari belakangnya. " Iya dong, aku punya jurus haha " bangganya sambil menaruh tangan dipinggang. " Aku mau cari makan juga deh. Tungguin ya. " kata Aldy sambil berdiri, beranjak untuk pergi. Fey hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

Sementara itu..

" Fey mana sih, dikelasnya kok gaada.. " gumam Rey sambil menoleh kekanan kiri, berharap melihat Fey.

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang