Part 22

1.1K 76 14
                                    

Langkah rara terhenti di depan bioskop tadi, timbullah rasa ingin lagi menonton film yang ia sukai itu, rara masuk ke bioskop itu untuk menonton film kesukaannya sendirian tanpa ditemani siapapun.

"Lebih baik aku nonton sendiri deh!" pikir rara dlm hati.

Kebetulan randa dan putri juga menonton film tersebut, rara berjumpa dengan mereka berdua di dalam studio pemutaran film.

"Ehhh, randa, Putri kalian nonton juga?" Kaget rara.

"Ehhh rara, iya nih kami nonton juga sambil jl* gitu." jawab putri.

"Yuk, bareng nontonnya kebetulan aku duduk disamping Putri." Ucap Rara.

"Ok, Tumben loe sendirian ra? Biasanya loe sma selfi kan?" tanya randa.

"Ngga, gue lagi pingin jl* sendirian aja, ehhh tu film nya udh mulai!" Tegas rara.

Film telah diputar, rara begitu fokus menonton film kesayangannya itu. Hp rara berdering terlihat panggilan dari selfi, tetapi rara menghiraukannya.

Sementara....

"Gimana sel? Diangket sma rara?" tanya arwan.

"Ngga wan," jawab selfi.

"Mungkin dia dlm perjalanan pulang kerumah kali?" Ucap Arwan.

"Iya juga sih, yuk kita balik wan!" Selfi.

Arwan dan selfi segera pulang karena mereka pikir rara sudah pulang kerumahnya juga.

Film telah selesai diputar, mereka bertiga keluar dari bioskop.

"Ehhh kalian berdua mau temenin gue ngga?" Ajak rara.

"Kemana ra?" Putri bingung.

"Ayuk, ikut aja tpi katanya mau jl*?!" perintah rara.

"Yaudah deh put, kita ikut aja!" Ajak randa.

Rara membawa mereka jl* mengelilingi mall, rara memasuki sebuah toko mainan action figure membuat randa dan putri kebingungan dan ikut memasuki toko tersebut.

"Ra, ngapain kita kesini?" tanya randa.

"(Sambil memilih mainan) Gue mau beli mainan soalnya gue suka mengkoleksi action figure gitu!" ucap rara.

"Ohhh gitu yahhh,... Berarti udh banyak koleksi loe ra?" tanya putri.

"Lumayan sihh.., ehh loe berdua mau mainan juga ngga, biar gue yg traktir dehhh, pilih yg mna yg loe suka!" Tawar rara.

"Idihhh beneran nih ra?" randa kaget.

"Iya, silahkan, loe juga put!" ucap rara.

"Oke, yuk rand kita cari mainannya!" ajak putri ke randa.

Setelah selesai merekapun ingin pulang ke rumahnya masing*.

🔜Parkiran Mall.

"Ra, makasih ya... Kami pulang dulu!" pamit randa dan putri.

"Iya, sama* gue juga mau balik!" ucap rara.

Rara pulang menuju rumahnya, 🔜sesampainya di rumah...

"Assalamulaikum!" ucap rara sambil membuka pintu.

"Walaikumsalam,," jawab bik lia.

"Bik, mama mna?" tanya rara.

"Nyonya lagi istirahat non, soalnya baru pulang" ucap bik lia.

"Okelh bik, bik rara ke kmar dulu yahh, ohhh ya buatkan rara nasigoreng bik, antar ke kamar!" perintah rara.

"Iya non" jawab bik lia.

Rara memasuki kamarnya dan duduk bersilang merakit mainan yang baru ia beli tadi di balkon teras kamarnya.
Tanpa rara sadari hidungnya mengeluarkan darah lagi, karena merasa ada yang aneh di hidungnya rara memegang hidungnya dan kaget bahwasannya darahnya keluar dari hidungnya, terdengar suara ketukan pintu dari bik lia, dengan sigap rara segera menghapus darah tersebut.

"Masuk bik!" perintah rara.

"Non, nasigorengnya udh siap nih!" ucap bik lia.

"Taruh di atas meja belajar bik!, ohh ya... Obat rara ada di lemarikan?" ucap rara sambil memegang kepalanya.

"Iya non, non rara baik* aja kan?" tanya bik lia khawatir.

"Ngga papa kok bik!" ucap rara.

"Baiklah, non klau perlu apa* bisa panggil bibik!" pinta bik lia.

Bik lia meninggalkan kamarnya rara.
Rara masih sibuk dengan mainannya, hari mulai menunjukkan pukul 10 malam, rara mengambil hp nya dan melihat ada beberapa panggilan telpon dari selfi.

"Telpon balik ngga yahh, mungkin kk selfi udh tidur jam segini?" pikir rara.

Rara merasa ingin menelpon selfi, tetapi ia ragu, rara menuju meja belajarnya untuk memakan nasigoreng yg dibuat tadi. Setelah selesai rara merapikan kamarnya dan segera tidur karena esok ia harus sekolah lagi kembali.

Next komen👇

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang