Part 21

1.2K 72 17
                                    

Pagi hari mulai menjelma, dimana rara tengah duduk berjemur sinar matahari pagi yang sangat sehat di taman depan rumahnya, seketika rara batuk terbahak- bahak, rara menutup mulutnya dengan tangannya, alangkah terkejutnya rara melihat bahwa tangannya berlumurasn darah dari mulutnya.

"Astaga, kondisiku semakin parah, apa yang harus aku lakukan?" Tanya rara dalam hati.

Melihat anak nya murung sendirian di taman, mama langsung memanggil rara dari kejauhan.

"Rara... Apa kamu baik* aja?" teriak mama.

Mendengar itu rara langsung menyembunyikan tangannya.

"Iya ma, rara baik* aja kok" jawab rara.

Rara segera menuju keran air yang tak jauh dari tempat duduknya dan mencuci tangannya agar hal tersebut tidak diketahui oleh mamanya.

🔜Bandara International Soekarno-Hatta.

"Selamat pagi kapten irwan!" ucap staff bandara.

"Selamat pagi wizi" jawab irwan.

Di lobby keberangkatan irwan bertemu dengan partner nya yaitu dio.

"kapten irwan, ayo kita berangkat!" ajak dio.

"Oke,.." jawab irwan santai.

Irwan melaksanakan tugas terbang keluar kota untuk 3 hari kedepan.

🔜Rumah Irwan, Alias ARWAN.

"Ma, kk irwan bilang papa sedang sakit" ucap arwan sambil nonton tv.

"Sudah mama bilang berkali kali, Jangan hiraukan mereka irwan!" tegas mama irwan.

"Tapi ma, setidaknya kita harus jenguk papa, jgn gitu donk ma!" khawatir Arwan.

"Dengar mama ngga mau ngurusin mereka lagi, ingat itu!" perintah mama.

"Kenapa sih mama benci bgt dengan papa dan kk irwan ha?, apa kesalahan mereka ma, segitunya mama benci dgn mereka? Jujur ya... Arwan kecewa dengan mama!" kesal Arwan sambil pergi keluar.

"Irwan kamu mau kemana?" teriak mama.

"Mama, jgn panggil aku irwan karna itu bukanlah namaku yg sebenarnya!" tegas Arwan.

"Irwaaaannnn" teriak mama.

Irwan pergi dengan mobilnya, sejenak irwan termenung sambil menyetir mobilnya.

"Maafkan Arwan ma, karna arwan sedikit kasar dan tegas ke mama, arwan lakukan ini semua demi kebaikan keluarga kita!" pikir irwan dalam hati.

🔜Rumah Rara.

Rara segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri, setelahnya rara meminum obatnya kembali.

"Semakin hari kondisiku semakin memburuk? Aki tidak tau lagi harus berbuat apa!?" pikir rara sambil termenung didepan jendela.

Seketika rara teringat akan mainan yang ia beli bersama dengan selfi, rara mengambil mainan tersebut, akan tetapi hp rara berdering membuat rara harus meletakkan kembali mainannya lagi.

"Tumben kk selfi telpon?" pikir rara sambil mengangkat telpon nya.

"Assalamualaikum dek" ucap selfi.

"Walaikumsalam, ada apa kk?" tanya rara.

"Dek, sore ini kita keluar yuk!" ajak selfi.

"Boleh tu kk, kita ke mol yuk kk sambil nonton film, rara liat ada film Marvel terbaru!" saran rara.

"Oke, ohh ya siap* yahh ntar kk jemput kmu!" ucap selfi.

"Ngga usah kk, rara naik motor aja kesana, nntik rara sharelock yahh!" jawab rara.

"Okedeh, kk tunggu yahh, bye!" ucap selfi menutup telponnya.

Rara segera bersiap* karena akan pergi keluar bersama selfi.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, dimana rara telah bergegas brrabgkat dengan menggunakan si Hitam motor kesayangannya.

Sesampainya di MAll di bioskop rara kebetulan bertemu dengan Irwan alias Arwan.

"Lohhh kok kmu ada di sini irwan?" tanya rara heran.

"Kamu juga ngapain disini?" tanya balik Arwan.

"Kok loe nanya balik ke gue sih?" Rara kesel.

Tiba* selfi datang menghampiri mereka berdua.

"Haiii, sorry gue agak telat!" Ucap selfi tersengal- sengal.

"Ini dia, gue udh lama nunggu loe disini sel?" Ucap Arwan.

"Jadi, si Irwan kk ajak juga jln* bareng kita?" tanya rara kebingungan.

"Iya, emng kenapa ra?" tanya selfi.

"Ngga ada apa* kok kk" jawab rara cuek.

"Yaudah, yuk kita masuk, aku udh pesan 3 tiket online untuk kita tadi!" ucap selfi.

Mereka pun menonton filn bersama sama, di bangku bioskop selfi duduk di tengah antara rara dan Arwan, film sudah di putar Arwan sibuk menonton film sambil merangkul di bahunya selfi, begitupun dengan selfi.

Melihat hal tersebut rara merasa minder dan sedikit cemburu, karena ia mulai menyukai si Arwan.

"Mereka berdua begitu bahagia, Apa aku harus melupakan perasaanku pada irwan?," pikir rara dlm hati.

"Ra, keren bgt film nya!" ucap selfi.

"Iya kk, kk rara pamit ke toilet dulu yahh!" jawab rara cuek.

"Jgn lama*, ntar lgi film nya habis!" ucap selfi.

Rara bukannya pergi ketoilet malah rara duduk di sebuah restoran sendirian sambil memakan makanan yang ia pesan, sementara di bioskop...

"(keluar dari bioskop) Akhirnya, udh selesai film nya, pengen liat kelanjuyannya lagi nih!" ucap selfi menggandeng tangan arwan.

"Iya, kita tunggu aja kelanjutannya,... Ohhh ya dmna rara sel?" tanya Arwan kebingungan.

"Astaga... Katanya dia ke toilet kok lama bgt yahh?" pikir selfi.

"Mungkin dia udh pulang kali sel?" jawab Arwan.

"kok anak tu ngga ngasih tau klau mau pulang duluan!" ucap selfi.

"Dia ada urusan mendadak kali, makannya dia pulang duluan" terka Arwan.

"Yaudah deh... Wan, aku laperrr nih yuk kita makan!" ajak selfi.

"Oke,..." Arwan.

Selfi dasn Arwan pergi ke restoran yang dimana rara sedang berada di restoran itu juga, rara melihat selfi dan Irwan alias Arwan tengah menesan makan di kasir, dengan sigap rara pergi dari restoran itu dengan balutan jaket yang menutupi kepalanya.

Rara segera pergi untuk pulang kerumahnya, akan tetapi langkah rara kembali terhenti.

Next komen👇



Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang