Part 47

832 60 8
                                    

Irwan, Lena, dan Rick bersembunyi di balik beberapa box kayu yang ada di pelabuhan tersebut, mereka melihat rara dibawa ke kapal pesiar besar dan mengikat rara diujung kapal tersebut.

"Heii lepaskan aku!" teriak rara.

"Ohh no... Mereka ingin membunuh rara!" Rick.

"Aku harus menyelamatkan rara!" tegas irwan sambil berlari menuju kapal tersebut.

"Irwaann jgn....!" cegat Lena.

Irwan menyelonong berlari menuju kapal tersebut, tetapi para penjaga telah mengepung irwan, Lena dan Rick berusaha sembunyi dan akhirnya mereka ketahuan dan tertangkap.

Mereka di ikat dan didudukkan dihadapan rara. Helikopter Galih telah tiba di landasan kapal pesiar dan segera menghampiri rara anaknya.

"Heii rara, kmu juga membawa teman temanmu ya?" ucap galih sambil mengelilingi Irwan, Rick dan Lena.

"Aku mohon lepaskan mereka!" pinta rara.

"Hmmm... Mengapa aku hrs melepaskannya?" Galih memegang dagu rara.

"Kmu bukannya org yg aku lihat waktu itu di depan rumahku?" rara sedikit bingung.

"Yap, akhirnya kmu tau juga" jawab galih.

"Tuan, tolong jgn sakiti rara!" pinta Irwan.

"Diaaaammm!!!" perintah galih yg mulai sedikit geram.

"Lepaskan tgnmu dri ku!" ucap rara.

"Kmu dgr, aku kira sangat sulit menemukanmu, tapi dgn begitu mudah aku mendapatkanmu dari Erie ibumu" ucap galih.

"Dari mna kmu tau ibuku?" tegas rara yang sedikit kesal dan geram.

"Kmu tau, 20 tahun yg lalu aku bercerai dgn ibumu, saat ibumu masih mengandung dirimu, dan juga asal kamu tau kamu itu adalah anakku!" tegas galih sambil duduk menikmati secangkir wyne.

"Tidak mungkin, ibuku bilang ayahku sudah meninggal 20 thn yg lalu, kmu bukan ayahku!!" tegas rara.

"Kamu tau ibumu meninggalkanku demi pria bodoh yg kaya raya itu, karna aku saat itu tidak mempunyai apa*, dan sekarang lihatlah aku sudah kaya raya, aku memiliki segalanya termasuk dirimu!" galih begitu angkuh.

"Jika kamu memang ayahku, dari mana aja kamu selama ini, 7 tahun aku melawan rasa sakit dikepalaku tanpa dirimu, ibuku merawatku dengan sepenuh hatinya dan lihatlah usahanya aku bisa sembuh karnanya" rara menangis dengan nada yang marah serta geram.

Mendengar itu Galih terdiam, dan tidak bicara sedikitpun, keadaan menjadi kacau Irwan, Lena dan Rick ikut juga terdiam. Galih beranjak dari kursinya dan mulai berbicara sedikit demi sedikit.

"Rara, aku tau, aku juga menderita karna penyakit itu juga, aku juga tau bagaimana raranya, tetapi aku sudah terlambat, hidupku hanya tinggal beberapa minggu lagi, aku senang kamu bisa sembuh, aku begitu bahagia mendengarnya, Rara ayah mohon jgn melawan turuti permintaan ayah untuk terakhir kalinya!" Galih menangis menceritakan keadaannya kepada rara.

Rara mulai terbawa suasana, dan terdiam untuk sejenak, keadaan begitu hening, terdengar suara hp Galih diatas mejanya, panggilan tersebut berasal dari rekan bisnisnya galih.

"Halo, kami sudah sampai!" ucap org tersebut.

"Baiklah" jawab galih.

Rombongan partnernya Galih telah tiba, terlihar Seorang Pria Paruh baya dengan seorang Pemuda tampan orang Amerika bersama di dalam rombongan tersebut.

"Tuan galih anak anda begitu cantik!" ucap Leonard anaknya tio.

"Bagaimna?" tanya tio ke galih.

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang