Part 42

896 59 6
                                    

Pesawat sudah mendarat di salah satu bandara yang ada di kota new york, brie membangunkan rara dari tidurnya karna mereka telah sampai.

"Ra, weak up kita sudah samapai!" brie menyenderkan badannya ke bahu rara.

Merekapun segera beranjak dari dalam pesawat dan berjalan menuju area penjemputan, ternyata sudah banyak wartawan dan para peenggemar brie yang sudah menunggu kedatangannya, brie segera dikawal begitupun rara dan mereka segera memasuki mobil alpard penjemputan untuk segera pergi ke hotel.

Diperjalanan menuju hotel mereka sibuk berbincang*, dan bercanda.

"Kk, aku kagum padamu, aku tidak menyangka bisa bertemu superstar sepertimu!" kagum rara.

"Kamu sangat beruntung rara" puji john.

"Thanks rara, aku juga kagum bisa berjumpa dgn mu juga!" ucap brie sambil menggenggam tangan rara.

"Brie, aku akan atasi para wartawan dan fansmu yg telah yang akn menyerangmu di hotel nntik, kalian berdua hrs berada didalam pengawalan ini!" john membaca runtutan acara gala priemire brie.

"Ada* saja kmu john" brie meledek john.

"Brie..." john kesal.

Rara hanya tertawa sembari melihat* area pemandangan kota new york yg nan megah itu.

"Ra, apa kmu suka dgn kota ini?" tanya brie.

"Yeahh, i like tihs city" rara melihat* gedung* nan tinggi menjulang.

Tak berapa lama kemudian mereka telah sampai di hotel penginapan mereka, lagi* para wartawan dan fans telah berkumpul menanti kedatangan sang bitang yaitu brie.

Brie dan rara segera keluar dari mobil dan buru* masuk ke hotel melewati desak desakan, mereka berhasil melewati itu dgn pengawalan 10 body guard sementara john yang mengurus wartawan dan para fans.

Rara dan brie menaiki lift untuk menuju kamar hotel mereka setelah sampai dilantai teratas merekapun keluar dari lif, kebetulan rizki dan lesti akan memasuki lift disebelah lif naik, alangkah terkejutnya mereka melihat rara ketika akan memasuki lift.

"Ki,... Iiiitu bukannya rara?" lesti terbata bata ketakutan dan syok.

Rizki yang pada saat itu telah memasuki liftpun terkejut.

"Haaaa, apa yg kmu bicarakan les?" rizki bingung.

Lesti menarik rizko dan segera mengejar rara.

Rara bersama brie dan para pengawal berjalan melewati lorong dgn berbelok ke kanan, dan semakin jelas penglihatan rizki dan lesti yang sedari tadi mengikuti rara bahwa itu adalah rara.

"Ki, benerkan tu rara?" lesti menggigil ketakutan.

"Iya sih, tapi rara kan udh meninggal bagaimna mngkin?" rizki juga ikut*an ketakutan.

"Hahahahhh..... Sumpah deh ki, aku gak percaya?" lesti syok terbelongo.

"Tapi ada yg aneh deh, aku liat begitu banyak pengawal yang menjaganya, dan juga si artis hollywood bersamanya, mungkin dia bukan rara kali?" ucap rizki.

"Iya juga sih, yaudalah kita cari tau lain kali aja!" ucap lesti sambil menarik rizki untuk pergi dari hotel.

Kebetulan juga lesti dan rizki tengah berlibur setelah pernikahan mereka satu minggu yang lalu di kota tersebut, lesti semakin penasaran dengan apa yang mereka lihat tadi.

Rara dan brie telah sampai di kamar hotel mereka.

"Heii guyss, you all wait here!" ucap brie memerintahkan para pengawal untuk berjaga di depan pintu kamar hotel.

"Kk, kasian mereka!" simpatis rara.

"Itu sudah tugas mereka ra!" ucap brue dgn menutup pintu kamar.

"Kk, barang* kita udh nyampe?" tanya rara sambil duduk diatas kasur.

"Ohhh God, itu urusan john, biar dia tangani, kita tunggu saja!" ucap brie sambil duduk disamping rara.

Rara seperti akan mau curhat dengan brie tetapi rara tidak tau hrs memulainya dari mana, malah brie yang memulai duluan.

"Ra, ada apa?" brie penasaran dgn raut muka rara yg sedikit kebingungan.

"Kk, sejujurnya aku iri padamu, you have a job, you got love for your friends dan your fans, and you have what do you want!" Ucap rara.

"Ra, aku tdk seperti apa yg kamu ucapkan tadi, kita berdua memiliki kehidupan yang hampir sama, aku telah banyak belajar tentang kehidupan dari kamu semenjak kamu dirawat samapi sekarang, yang aku tau kamu itu luar biasa lebih dari aku!" brie memuji sambil memeluknya.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa, aku berterimakasih padamu kk!" rara begitu terharu.

"Sudahlah, sekarng kita terima apa yg kita sudah dapatkan selama ini!" brie masih memeluk rara.

Tiba* john memasuki kamar hotel tanpa memberi tahu dan membuat rara dan brie terkejut.

"Ohhhh, maaf aku mengganggu!" john akan menutup pintu kembali.

"Its ok john, come on!" brie melepaskan pelukannya.

"John, apa barang* kami sdh dibawa semua?" tanya brie.

"Yeahh, aku juga sudah bawakan barang* kalian termasuk mainan anak itu!" john tersengal sengal.

"How about it?" tanya brie.

"Its ok, i was handling it" ucap john.

"John, apa kau punya sesuatu untuk dimakan?" tanya brie yang sedikit kelaparan.

"I have, but we must go to roof this hotel!" john mengemas barang*.

"Ra, ayo kita beres*!" ajak brie.

Merekapun segera bersiap sipa untuk pergi kerestoran diatas hotel tersebut, jam sudah menunjukkan pukul 11 siang waktu setempat, mereka telah bersiap, dan memaiki lift menuju roof top, lagi* lesti melihat rara bersama beberapa pengawal dan seorang artis memasuki lift, lesti segera mengejar mereka tetapi dia sedikit terlambat karna pintu liftnya sudah tertutup terlebih dahulu.

Next komen👇

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang