Part 50- End

1.2K 63 6
                                    

Beberapa hari telah berlalu Irwan begitu tampak murung dan tidak masuk kerja beberapa hari belakangan Ini, Irwan duduk di depan Rumahnya sambil memikirkan Rara, terdengar suara hpnya diatas meja, Irwan melihat itu adalah panggilan dari Lena.

"Halo, ada apa len?" Nada suara Irwan agak terdengar Malas.

"Wan, kamu baik* saja?" Lena khawatir.

"Gue baik* aja, emang kenapa?" Tanya Irwan.

"Wan, gue pengen ketemu loe, aku tunggu kamu ditempat biasa kita jam 2 siang ini!" Pinta Lena sambil menutup telponnya.

"Len, halo..." Irwan tak sempat menjawab tetapi Lena telah menutup hpnya.

Dengan Rasa malas Irwan terpaksa harus datang, Irwan masuk kerumahnya untuk bersiap siap.

🔛Bandara Soekarno Hatta.

Selfi, Arwan dan Mama Selfi telah kembali ke indonesia setelah sekian lama berada di Amerika, mereka akan melanjutkan bisnisnya dengan perusahaan GIC yang dipimpin oleh Rara.

"Arwan, siang nantik kita ada janji temu dengan Direktur GIC di Tempat yang telah dijadwalkan" Ucap Mama Selfi.

Siangya tepat jam 2 Rara menuju Cafe untuk menemui rekan bisnisnya, sebenarnya Rara tau bahwa rekan bisnisnya itu adalah Arwan dan ibunya selfi tetapi Rara seakan tidqk peduli dan biasa saja.

Rara menunggu rekan bisnisnya agak lama hingga Rara harus ketoilet dulu, setelah keluar dari toiler Rara malah melihat Irwan dan Lena sedang berbincang, Rara bersembunyi agar tidak terlihat oleh mereka berdua.

"Wan, sykurlah kamu mau datang" Lena Lega.

"Ada apa Lena? Tumben kamu ngajak ketemuan?" tanya Irwan.

"Wan, aku pengen kamu jujur apakah kamu memiliki perasaan ke Rara?" Pertanyaan lena membuat Irwan terdiam sejenak.

Irwan akhirnya menjawab pertanyaan Lena.

"Kenapa kamu tanyakan itu?" Irwan sedikit emosional.

"Kamu tau, kita telah bersama semenjak kita masih kecil, aku tau sifatmu, kepribadianmu, Irwan sebenarnya Aku suka sama kamu" Lena merasa lega ketika ia mengucapkan kata tersebut.

"Lena, apa katamu? Itu tidak mungkin, kita ini sahabat Len, aku menganggapmu seperti adikku dan tidak lebih dari itu" Tegas Irwan.

Seketika Lena menangis, begitupun Rara, mendengar pembicaraan mereka membuat Rara terdiam dan tidak bisa berkata apapun.

"Wan, jadi kamu beneran suka sama Rara, aku sudah menduganya, Lihat aku wan,! Apakah kamu benar* menyukainya?" Lena menggenggam tangan Irwan tetapi Irwan. memalingkan pandangannya

"Aku akan jawab, Iya benar aku menyukainya" Irwan begitu emosional.

Rara begitu bingung karna ia tidak tau harus melakukan apa.

"Irwan, kenapa kamu menyukaiku?" Rara manangis.

"Wan, sadarlah, dengarkan aku! Apakah dia menyukaimu juga Ha? Loe liat apa yang dia lakukan ke Loe, Loe sadar wan, dia tidak peduli dengan perasaan loe, Wan, aku ngga mau kamu terluka karna gadis itu, tolong dengarkan aku!" Pinta Lena sambil menangis.

"Yang kami ucapkan itu tidak benar!" Irwan pergi meninggalkan Lena.

"Maafkan Aku Irwan, aku melakukan ini demi kebaikanmu" Ucap Rara dalam Hati.

Arwan dan Mama selfi melihat Irwan keluar dai cafe dengan terburu buru saat mereka akan memasuki Cafe.

"Ma, Itu kk Irwan, kenapa dia pergi terburu buru begitu?" Tanya Arwan.

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang