Part 48

848 60 2
                                    

Paginya Rara masih tertidur karna menunggu Brie untuk sadar dari pingsannya, Rara akhirnya terbangun dan melihat Brie masih belum sadarkan diri juga.

Rara memandang ke arah jendela dan melihat begitu indahnya kota New York di pagi hari, tanpa ia sadari bahwa Brie telah tersdar dari Pingsannya.

Brie menghampiri Rara yang sedari tadi melamun di depan jendela.

"Morning Ra.." ucap brie yang membuat rara sedikit terkejut dan panik.

"Morning juga... Haaa?" rara merangkul bahu Brie dan membawanya ke atas kasur tetapi Brie menolaknya.

"Ra, tidak usah aku baik* saja!" tegas Brie.

"Baiklah, sebaiknya kita duduk saja!" saran Rara.

Mereka duduk di Sofa ruangan inapVVIP rumah sakit tersebutdan mulai berbincang bincang.

"Ra, gimna keadaan ayahmu?" tanya Brie.

"Mungkin dia sudah baikan, bgaimna dgn kmu?" Terka Rara.

"Aku merasa udh mendingan, ohh ya dimna john?" Brie mrlihat keadaan sekitar.

"Tuan john, sedang mengurus masalah ini dan juga para awak media" jawab Rara.

"All Right, Ra hri ini apakah aku boleh pulang?" tanya Brie.

"Kata Dokter kk hrs disini dua hari lgi!" Ucap Rara.

"Aku bosan disini, alangkah baiknya kita segera keluar dri sini!" Saran Brie.

"Jika begitu nntik akn Rara urus segalanya!" Rara memeluk Brie.

"Tidak usah Ra, biarkan john yg melakukan itu!" Perintah Brie.

"Baiklah, ehh kk mau jalan* ketaman?" Tawar Rara.

"Of Course, Lets go" Brie begitu semangat.

Suasana di taman Rumah Sakit begitu Asri dan tenang, Rara berkeliling bersama Brie, akan tetapi mereka di cegat oleh Irwan, Rick dan Lena.

"Haii mrs. Brie" sapa Irwan.

"How are you Mrs. Brie?" Tanya Lena.

"I'm good," jawab Brie.

Rara hanya diam saja.

"Ra, thats your friends right?" tanya Brie.

"Kk kita hrs balik kekamar!" Ajak Rara.

Rara segera membawa pergi Brie akan tetapi Irwan menghalanginya.

"Ra, kenapa?" Irwan kesal.

"Aku lagi tidak ingin bicara sekarang!" jawab rara dengan Santai.

"Ra, apa yg kmu lakukan?" tanya Brie.

"Baiklah, ada apa cepat katakan?" Rara sedikit cuek.

"Ra, aa...aku...??" Irwan gugup membuat Rara geram dan pergi meninggalkan Irwan.

"Apa? Lama bgt, ayuk kk kita pergi" Ucap Rara sambil menggandeng tangan Brie.

"Ra, tunggu...!" teriak irwan.

"Apa lagi ha , udhlh?" Rara sedikit Emosional dan pergi meninggalkan Irwan.

"Rara I Love You" Teriak Irwan.

Mendengar itu Rara membalikkan badannya dan melihat Irwan sejenak, Rara juga melihat Ekspresi kecewa di muka Lena saat Irwan mengatakan itu.

"Aku harus apa?" Rara terdiam dan tidak berkata apapun, Irwan menunggu jawaban dari Rara tetapi Rara malah pergi.

"Kk ayo kita balik!" Ajak Rara.

"Ra, apa yang kamu lakulan?" Ucap brie sambil berjalan bersama Rara.

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang