Part 64

576 44 3
                                    

Amnesianya Rara membuat semua orang berusaha untuk mengembalikan ingatannya, tetapi hasilnya nihil, semua orang takut kalau Rara Akan mengalami Amnesia permanen, berbagai cara telah dilakukan, Rara hanya dapat mengingat kenangan masalalunya pada saat masa masa sekolah membuat Rara beranggapan lain dari masalalunya.

Rara mengingat sedikit memori dimana ia tenggelam dan terbawa arus sungai kala menyelamatkan Selfi, disitulah Rara mulai beranggapan lain dimana emosi Rara sedikit memuncak karna melihat hal tersebut.

" Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa hanyut disungai?" Rara berusaha untuk mengingat kembali.

Brie melihat Rara tengah mengerang kesakitan di kepalanya dan segera menanganinya.

" Ahhhggggghhhh...." Teriak Rara.

" Ra, ada apa? Coba tenanglah!" Brie memapah Rara untuk kembali ke kasurnya.

" Apa yang terjadi padaku Dok?" Rara masih merintih kesakitan.

" Tenanglah! Ayo berbaring, coba ceritakan apa yang kamu ingat!" Brie.

" Aku tidak tau, tapi aku mengingat bahwa tanganku terlepas dari wanita itu lalu aku tenggelam" Rara.

" Wanita itu, siapa dia, apa kau ingat?" tanya Brie.

" Aku tidak tau" Rara memegang kepalanya yang diperban.

" Baiklah, kamu istirahatlah dulu!" Perintah Brie.

Rara kembali beristirahat sejenak, malamnya Leo datang keruangan Rara dengan membawakan obat untuk Rara, Rara terbangun dari tidurnya.

" Hai" Leo sambil menuangkan obatnya.

" Siapa kamu?" Tanya Rara.

" Aku adalah orang yang akan menjagamu dan memberikan obat ini setiap hari padamu!" Leo memberikan Rara obat.

" Wait, i must know who are you?" Rara menolak obat pemberian dari Leo.

" Ok, first you must eat it!" Tawar Leo.

" Alright" Jawab Rara sambil meminum obat.

" Aku akan jawab pertanyaanmu!, my name is Leo, and i your husband, but you dont know because kamu mengalami Amnesia" Ucap Leo.

" What? How you can my husband, i dont belive this?" Rara.

" We need have time to make you remember anything your memories, i can help you to find your self!" Leo menggenggam tangan Rara.

" I cant remember all of this, please leave me for here!" Pinta Rara.

" Oke, dont worry i can help you!" Leo meninggalkan Rara.

Rara semakin bertambah bingung, membuat ia mengingat sedikit memori masalalunya dikala ia menodongkan senjata ke seorang pria paruh baya, pada saat itu Rara mengingat kejadian 2 tahun yang lalu sewaktu penyergapan di Bali.

" Apa itu? Kenapa itu terlintas dipikiranku?, apa yang aku lakukan?, tidak mungkin aku membunuh seseorang" Rara semakin frustasi dan panik.

Rara berteriak histeris jika ia mengingat hal tersebut membuat ia harus di suntik agar tenang dan tidak mengamuk.
Semakin hari Kondisi Rara menjadi tidak stabil, Rara mengalami Trauma akibat mengingat masalalunya yang hanya bisa ia ingat separuhnya.

Rara berdiri di balkon teras ruang inapnya sendirian tanpa ada yang menemani, Kemudian Selfi datang untuk menjenguknya.

" Rara..." Selfi memanggil Rara.

Rara segera kembali kedalam dan melihat Selfi berada di depannya.

" Kamu?" Rara teringat masalalunya.

" Ra, apa kamu sudah ingat padaku?" Selfi berjalan menghampiri Rara.

" Sepertinya aku mengenalmu" Rara melangkah mundur untuk menjauh dari Selfi.

" Ra, ada apa denganmu?" Selfi heran melihat Rara berusaha menghindar darinya.

" Aku ingat siapa dirimu!" Rara menghentikan langkah mundurnya.

" Alhamdulillah ingatan kamu sudah kembali" Selfi akan memeluk Rara tetapi Rara menolaknya.

" Stop right there, i know who you are" Rara geram.

" Ra, kenapa, apa ini, kau berusaha menghindar dariku" Selfi kebingungan.

" Pergilah dari sini!" Pinta Rara.

" Ra, ada apa, aku kk mu, apa kamu tidak ingat denganku?" Selfi.

" Ya, aku ingat denganmu, jika kamu kk ku kamu tidak akan melepaskan tanganku dan membiarkanku hanyut disungai saat itu" Rara sedikit geram.

" Ra, itu tidak seperti yang kamu kira, kamu salah paham, bukan itu kejadian yang sebenarnya!" Selfi memaksa untuk mendekati Rara.

" Sudahlah pergi dari sini! Pergilah!" Teriak Rara sambil membuang muka terhadap Selfi

" Ra, dengarkan kk dulu!" Pinta Selfi.

" I say Go...." Tegas Rara yang geram.

" Kk tidak menyangka kamu berfikir seperti itu" Selfi sedikit kecewa dan pergi meninggalkan Rara.

Rara semakin tidak terkendali, pikirannya kacau hingga ia harus disuntik kembali agar tenang dan tidak mengamuk lagi, semua orang merasa iba dan kasihan melihat kondisi Rara seperti itu.

Setelah disuntik Rara tertidur pulas agar kondisinya lebih stabil dan normal, Brie datang memasuki ruangan Rawat Rara sambil membawa Laura dan meletakkan Laura berbaring tepat di samping Rara.

Brie segera pergi meninggalkan Rara dan Laura agar mereka lebih dekat lagi, seketika Rara terbangun tepat pukul 1 malam dan melihat di sampingnya ada seorang bayi yang tengah tertidur pulas, Rara mengelus kepala Laura dengan kasih sayang.

" Siapa anak ini? Kenapa aku seperti memiliki hubungan dengannya?" Rara masih berfikir fikir.

Dari kaca ruangan Leo melihat Rara mengelus dan mencium Laura dengan lembut membuat hatinya semakin baik dan tidak gelisah serta khawatir lagi.

" Syukurlah" Ucap Leo yang Lega dalam hati.

👇

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang