Part 76

375 43 3
                                    

" Laura bangunlah! Ayo bersiap siap!" teriak Leo.

" Bentar Dad!" teriak Laura dari kamarnya.

Setelah selesai saran Leo segera mengantarkan Laura ke sekolah, lalu kemudian ia pergi bekerja ke Interpol Indonesia karna ada sebuah tugas yang menantinya.

" Pagi Angle!" sapa Leo ke Angle saat memasuki ruangan Rapat.

Rapat Agent dipimpin oleh Leo sendiri mewakili Jendral yang sedang tidak hadir, Rapat tersebut mengenai penindak tegasan peredaran narkoba jaringan internasional yang semakin hari semakin meluas, hal tersebut membuat para Interpol dari berbagai negara bekerjasama untuk mengungkap sindikat besar peredaran Narkoba di seluruh penjuru Dunia dengan berkoordinasi ke polisi lokal setempat.

Sebagai Anggota Interpol dan BIN yang masih aktif, Rara mendengar kabar tersebut dan enggan untuk mengikuti misi tersebut karna ia berfokus untuk mengulik masalalunya, sehingga Rara beberapa kali mengabaikan panggilan untuk bertugas dari kedua lembaga tersebut.

Rara masih terus berdiri diam ditengah hujan yang mengguyur membasahi dirinya, sambil mencoba untuk memfokuskan ingatannya kembali, beberapa kali Rara menemukan potongan potongan memori lamanya di Perumahan tersebut, dengan berupaya sekeras mungkin Rara memaksakan untuk mengingat kembali.

" Ahhhhhrggrrr... Kenapa? Kenapa hanya itu yang aku ingat?" teriak Rara dengan keras di halaman rumahnya.

Sebuah mobil datang memasuki halaman tersebut dan keluarlah seorang perempuan cantik yaitu Selfi dari dalam mobil menggunakan payung, Lalu Selfi memasuki rumah tersebut.

Dari dalam Rumah Selfi menemui bik Lia.

" Apa yang Dia lakukan disana bik?" tanya Selfi sambil melihat Rara berdiri ditengah tengah hujan sendirian.

" Non Rara berusaha untuk mengingat kembali masalalunya, Ia begiti frustasi dan masih belum bisa mengingat semuanya" ucap bik Lia.

Petir mulai bergemuruh, tetapi Rara masih belum beranjak dari sana, hal itu membuat Selfi turun ketaman dan berjalan menghampiri Rara lalu memayungi Rara.

Merasa ada yang aneh kenapa Rara tidak terkrna hujan lagi Rara membalikkan badannya dan melihat Selfi berdiri dihadapannya.

" Ra, Ayo kita masuk!" ajak Selfi.

Rara hanya Diam saja sambil pergi meninggalkan Selfi begitu saja.

" Apa yang ada dipikirannya? Aku tidak mengerti?" pikir Selfi sambil menyusul Rara kedalam Rumah.

Setelah selesai membersihkan diri Rara turun dari kamarnya menuju ruang tamu karna Selfi sudah menunggunya untuk mengajaknya berbicara.

" Katakan ada apa kk kesini?" Rara sedikit cuek sambil duduk di sofa tepat depan Selfi dengan menatap kearah segelas teh hangat yang sedang ia hirup.

" Ra, apa kamu baik* saja?" Selfi sedikit khawatir.

" Kenapa kk kesini?" tegas Rara.

" Ra, kk butuh bantuanmu!" Pinta Selfi.

" Kenapa?" Rara.

" Sebebarnya Kk Irwan mengalami Depresi, seminggu yang lalu Kk Irwan bersama kk Lena mengalami kecelakaan tunggal, Akibatnya kk Lena meregang nyawa dalam kecelakaan itu, kepergian kk Lena membuat kk Irwan psikisnya terganggu karena kk Irwan menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Kk Lena!" Jelas Selfi.

Mendengar penjelasan dari Selfi sejenak Rara terdiam, sambil memikirkan sesuatu.

" Ra, kk mohon bantuan kamu demi kesbuhan kk Irwan, agar dia bisa pulih lagi seperti semula!" pinta Selfi.

" Bagimana caranya agar aku bisa membantunya?" tanya Rara.

" Kk hanya ingin kamu menemui kk Irwan, cobalah bicara dengannya!" Selfi.

" Baiklah, aku akan mencoba untuk membantunya, tapi aku tidak tau akan berhasil atau tidak?" Rara sedikit Ragu.

" Thanks Ra, besok kk akan jemput kamu untuk kerumah Kk Irwan" Selfi segera pergi dari rumah Rara.

Hari mulai memasuki tengah malam, sebuah mobil datang memasuki halaman rumah Rara, tampak Leo dan Laura yang keluar dari mobil tersebut dan masuk kedalam rumah Rara, karan sebelumnya bik Lia mengabari ke Leo bahwa Rara ada dirumah.

" Tuan, Non Rara ada dikamarnya" ucap bik Lia.

" Apa dia sudah tidur bik?" tanya Leo.

" sepertinya Nona sudah tidur!" bik Lia.

" Dad, apa Laura bisa bertemu dengan mama?" tanya Laura.

" Sayang, mama sudah tidur, besok kita akan menemuinya lagi, ohh ya bik Lia tolong jagain Laura sebentar!" pinta Leo sambil menuju tangga.

Leo menuju kamarnya Rara dan masuk perlahan tanpa membangunkannya, Leo mendekati serta meletakkan hp istrinya itu Disamping Rara, Leo mengecup kening Rara dengan perlahan dan mengelus kepala Rara dengan penuh kasih sayang.

" Ra, kau tau Laura begitu ingin bertemu denganmu, tapi aku datang disaat yang tidak tepat, aku harap besok Laura akan bisa bertemu denganmu!" Ucap Leo dengan pelan.

Setelah itu Leo meletakkan hadiah sebuah kotak kecil di genggaman tangan Rara, lalu dengan berat hati pergi meninggalakann Rara.

Next komen👇

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang