Part 97

490 35 4
                                    

Beberapa saat Brie kembali dengan membawa berbagai makanan yang ia beli.

" Ra, apa kau sudah bangun?" Tanya Brie.

Saat itu tidak ada respon dari Rara, karena ia sedang beristirahat.

" Kemana perginya Laura?" Brie kebingungan karena sudah seharian ia tidak melihat Laura.

Brie memilih untuk keluar kembali untuk mencari Laura, di saat yang sama Rara terbangun dari tidurnya, dan segera bangkit untuk mencari Laura, karena ia takut Laura akan dalam bahaya.

Sementara itu Ridho dan Putri berhasil ditangkap oleh Johan beserta anak buahnya, Johan mengancam kedua adiknya tersebut untuk buka mulut dimana keberadaan Rara saat ini, awalnya Ridho dan Putri enggan mau buka mulut, tetapi akhirnya mereka buka mulut setelah Johan menghukum mereka.

" Sebenarnya aku tidak ingin melakukan hal ini terhadap kalian, tapi kalian sudah membuat ku marah!" Johan menyesali perbuatannya karena ia menyiksa kedua adiknya agar buka mulut.

Setelah mengetahui keberadaan Rara, Johan langsung bergegas menuju dimana Rara saat ini, beberapa saat kemudian mereka telah sampai di RS tempat Rara dirawat, saat itu juga Rara tengah berkeliling mencari Laura, tetapi Laura telah ditemukan oleh Brie dan mereka pun kembali ke kamar Inap Rara untuk makan bersama.

Rara berfikir bahwasanya Laura mungkin sudah ditemukan oleh Brie, saat ia akan kembali kekamar nya, ia tak sengaja melihat 2 orang anak buah Mask Hunter yang pernah ia lihat, tak hanya itu disekeliling RS sudah di penuhi dengan beberapa orang yang sama.

Keadaan Rara saat itu belumlah sepenuhnya pulih, ia masih tertatih-tatih untuk berjalan, dan ia kebingungan bagaimana caranya agar ia bisa kembali kekamar nya tanpa terlihat oleh para penjahat itu.

Rara menyusuri lorong RS di depan resepsionis tepat para penjahat tersebut sedang bertanya dimana ruangan Rara, tapi disayangkan Rara pun akhirnya ketahuan dan memilih untuk kabur keluar dari Rumah sakit.

Rara dikejar-kejar oleh anak buah Mask Hunter, Rara berusaha untuk lari menjauhi mereka tapi apalah daya fisiknya masih lemah karena lukanya belum pulih sepenuhnya, tetapi Rara menguatkan dirinya untuk kabur dan menjauh.

Brie dan Laura telah sampai di ruangan, tetapi mereka sontak kaget serta kebingungan kemana perginya Rara, ruangan itu kosong, rasa khawatir mulai timbul, Brie dan Laura segera pergi untuk mencari Rara sekeliling RS tetapi mereka tidak berhasil menemukan Rara.

Sementara itu Rara berhasil sembunyi dari kejaran Mask Hunter bersama anggota nya, tak sengaja Rara menemukan sebuah mobil yang terparkir di depan sebuah minimarket, timbullah niatnya untuk mencuri mobil itu agar ia bisa segera pergi menjauh dari kejaran mereka.

Sesegera mungkin Rara membobol secara diam-diam, saat ia akan berhasil usahanya diketahui oleh pemilik mobil tersebut, hal tersebut tak sengaja terlihat oleh anggota Mask Hunter lainnya, Rara bergegas memasuki mobil dan tancap gas untuk lari dengan menggunakan mobil curiannya, Rara berhasil ditandai dan dikejar lagi oleh para anggota Mask Hunter.

Sambil menyetir dengan ekstrim Rara menahan rasa sakitnya, ia berkeringat dingin serta merasa kepanasan, tampak dari kaca spion ia hampir dipepet oleh 2 mobil yang sedang mengejarnya, Rara terus menancap kan gasnya tetapi ia tiba-tiba mengerem mendadak karena ada sebuah mobil yang sedang menghadangnya, alhasil Rara kini telah terkepung dan ia segera keluar dari mobil untuk menyerahkan dirinya.

Rara sudah berlutut ditengah jalan, seluruh anggota Mask Hunter telah berkeliling mengepungnya, Rara hanya pasrah saja, karena ia sudah tidak bisa melawan karena kondisinya sudah sangat melemah.

Terlihat Mask Hunter keluar dari sebuah mobil yang ada didepannya saat itu Rara tidak bisa melihat dengan jelas karena kepalanya terasa sakit, Mask Hunter terdiam saat ia sudah berdiri dihadapan Rara.

" Aku minta maaf atas apa yang aku lakukan padamu!" Ucap Mask Hunter sambil membuka Topengnya.

" A..apa.. maksudmu?" Rara terbata-bata.

" Sebelum nya aku tidak tau siapa dirimu, dan kini aku tidak menyangka aku menemukan mu!" Mask Hunter berlutut dihadapan Rara.

Rara sempoyongan ia tidak kuat untuk berbicara lagi.

" Apa mau mu dariku?" Rara.

Seketika Rara jatuh pingsan tepat di pelukan Mask Hunter alias Johan, Johan tidak kuasa menahan air matanya lagi karena melihat kondisi Rara yang seperti ini.

" Aku minta atas semua perbuatan ku!" Johan begitu kesal, ia memohon maaf kepada Rara yang kini tengah Pingsan dipelukannya, Johan segera bangkit dan menggendong Rara untuk dibawa kembali ke RS agar Rara bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sudah hampir satu jam pihak RS berkeliling bersama Brie dan Laura untuk mencari Rara, tetapi mereka tidak berhasil menemukannya, saat itu Brie dan Laura tengah menunggu di ruang keamanan RS untuk mencari tau melalui cctv, pada saat yang bersamaan Johan telah sampai di RS yang sama, ia menggendong Rara dengan penuh tangisannya sambil berteriak meminta bantuan kepada perawat dan Dokter yang ada di IGD RS tersebut.

" Help me!" Teriak Johan.

Beberapa perawat dan Dokter langsung menangani Rara di IGD, sementara itu Brie dan Laura tengah memeriksa cctv, tiba-tiba datanglah seorang perawat yang memberitahukan bahwasanya Rara sudah berhasil ditemukan dan ia berada di IGD saat ini, sesegera mungkin Laura dan Brie bergegas menuju IGD.

Dokter berhasil menangani Rara, saat ini kondisi Rara sudah mulai stabil, Johan terus meratapi Rara dengan penuh rasa penyesalan serta kekhawatiran, ia meneteskan air matanya kembali, sesampainya di IGD Brie dan Laura langsung menemui Rara yang kini tengah terbaring di bankar IGD.

" Mama..." Laura begitu khawatir dan cemas.

" Rara.." begitu dengan Brie.

" Dia akan baik-baik saja!" Sambung Johan.

Brie dan Laura bingung dengan seorang pria yang tengah berdiri dibelakang mereka.

" Maaf anda siapa?" Tanya Laura.

Johan hanya diam saja.

" Apa kau yang membawanya kesini?" Tanya Brie.

" Ya, a..aku tidak sengaja menemukan nya pingsan di jalanan!" Johan terpaksa berbohong.

" Thanks Tuan" ucap Laura.

" Rara bagaimana kau bisa seperti ini?" Kesal Brie.

Laura merasa iba terhadap kondisi Mama nya, ia tidak tahan lagi untuk menangis, ia segera keluar dari IGD melihat Laura keluar Johan pun mengikuti Laura, ia menghampiri Laura yang kini tengah menangis di kursi pojokan RS.

" Maaf aku mengganggu mu, apa kau anaknya wanita itu?" Johan mencoba mengulik tentang Rara.

" She ia my mother, why you ask that?" Laura heran.

" I'm sorry, because your face is so similar to him!" Jawab Johan.

" Thank you, your save my Mom, if there was no you maybe my Mom would be gone!" Laura.

"hey, don't think so, I know how you feel right now, we better pray for your mother's good!" Johan.

" Why you care with my family?" Laura heran.

" Because I'm also in it!" Johan segera pergi untuk mengurus perawatan Rara.

" What do you mean?" Mendengar perkataan Pria itu Laura sedikit kebingungan.

Sementara itu

" Brie, Rara akan segera dipindahkan dan mendapatkan penambahan perawatan yang ekstra!" Ucap Salah satu perawat.

" Ok, but siapa yang meminta penambahan perawatan nya?" Brie.

" Pria yang tadi mengantarkan Rara kesini!" Jawab perawat.

Brie segera pergi dan keluar untuk menemui pria itu tetapi Johan telah menghilang entah kemana setelah ia mengurus semua keperluan dan kebutuhan perawatan Rara.

" Kemana perginya Pria itu?" Brie.

Next komen👇

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang