Part 78

383 39 5
                                    

Keadaan begitu menyakitkan bagi Irwan, dimana penolakan Rara membuatnya jadi tak karuan, ia mengacaukan seluruh isi dari kamarnya tersebut sambil mengamuk kesal tak berarah karna geram.

" Kenapa? Kenapa? Ini semua terjadi padaku? Kenapa Rara menolakku?" teriak Irwan dengan keras sambil menangis.

Hal tersebut membuat mama, selfi khawatir dengan keadaan Irwan yang mengunci dirinya dikamar.

Selfi segera menelfon Arwan untuk pulang. Setelah sampai dirumah, Arwan langsung berlarian menuju kamarnya Irwan.

" Dimna kk?" tanya Arwan.

" kkmu mengunci dirinya didalam kamar, tolong Arwan, ibu takur sesuatu terjadi padanya!" pinta mama.

" Arwan, pergilah!" ucap Selfi.

Kini Arwan telah berdiri didepan pintu kamarnya Irwan, Arwan mengetuk ngetuk pintu dan berupaya membujuk kknya agar segera keluar.

" Kk, Arwan mohon keluarlah! Ceritakan sama Arwan!" pinta Arwan.

Irwan semakin frustasi dan mengacak ngacak kamarnya kembali.

" Pergilah dari sini! Aku ingin sendirian!" tegas Irwan yang saat itu tengah duduk terdiam di depan kasurnya.

" Kk bukalah pintunya biarkan Arwan masuk!" pinta Arwan.

" Aku tidak ingin menyakiti siapapun lagi! Aku harus melakukan ini sejak dulu!" Irwan.

Arwan teringat kembali bahwa kk nya pernah akan mencoba bunuh diri, Arwan segera mendobrak pintu kamar sekeras mungkin dan akhirnta terbuka, Arwan begitu kaget kala ia melihat Kk nya tengah memegang gunting dan langsung segera merampas guntin tersebut dari kk nya.

" Kk apa yang kau lakukan dengan gunting ini?" Arwan merampas gunting dari tangan kknya.

" Berikan gunting itu!" Tegas Irwan.

" Tidak, aku tidak akan berikan!" Arwan membuang gunting tersebut ke luar jendela.

" Apa yang kau lakukan?" Irwan geram dan marah.

" Seharusnya aku yang taya kenapa kk lakukan ini? Kk, jangan pernah lakukan hal dulu lagi!" Pinta Arwan.

" Apa kau bilang? Aku melakukan ini karna Dia, Dialah yang membuatku seperti ini! Kau tau itukan?" tegas Irwan yang merintih sambil menangis dengan nada yang tinggi.

" Kk dengarkan aku, kk harus belajar merelakannya! Dia sudah menikah dan juga memiliki anak! Begitupun dengan kk!" tegas Arwan dengan nada yang tinggi.

" Aku merasa Dia masih mencintaiku, tetapi kenapa Dia menolakku!" Irwan.

" Kk Rara sudah memiliki tanggung jawab, begitupun dengan kk!" Arwan.

Arwan perlahan mendekati Irwan tetapi...

" Aku tau, tapi hatiku sakit wan, kau tidak tau apa yang aku rasakan, mungkin ini tidak akan terjadi kalau kau menyadari sebelumnya kalau Rara masih mencintaimu! Itu sebabnya dia menolakku!" Irwan mengulik masa lalu mereka.

Mendengar hal tersebut Arwan geram dan menumbuk muka kknya, kemudian Irwan membalas pukulan dari Arwan juga.

" Jangan katakan itu lagi!" Arwan geram.

" Aku kasihan samanya, dia begitu menderita dan menahan semua, tapi kita bersama mengkhianatinya! Inilah akibatnya dan itu terjadi padaku sekarang!" Irwan geram.

" Jangan katakan itu lagi kk!" teriak Arwan.

Pertengkaran mereka terdengar oleh mama dan Selfi, mereka pun segera menghampirinya di kamar.

Hanya Sebatas Mimpi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang