CHAPTER 16 •Our Hapiness•

37.5K 2K 54
                                    

In this life, you don't have to prove nothing to nobody but yourself. And after what you've gone through, if you haven't done that by now, it ain't gonna never happen. Now go on back.
-Rudy-

***

Sejak Alexa pertama kali membuka matanya pagi ini, gadis itu sama sekali belum beranjak dari tempat tidur kesayangannya.

Tubuhnya seperti menolak untuk meraih air di atas nakas samping tempat tidurnya sekalipun. Langit pun sudah terik saat ini.

Gadis itu melewatkan sarapannya hanya karena satu hal. Alexa belum mendapat pesan apapun dari Jupiter.

Ia mengambil ponselnya di samping dan akhirnya memilih untuk dia yang mengalah untuk menghubungi Jupiter lebih awal.

Sampai akhirnya pada nada dering ketiga dan muncul lah sebuah suara yang Alexa tau itu bukan suara Jupiter.

"Paul? Mana Angel? Gue mau ngomong sama dia!" Belum menyapa Alexa sudah berujar dengan paniknya.

"Hei sabar dulu, Jupiter ada di sebelah gue kok. Kita lagi ngumpul di belakang sekolah, keadaan pacar lo agak kurang baik jadi kalo lo mau nyam—"

TUTT

Tanpa banyak penjelasan lagi darinya Alexa sudah mengerti dari nada bicara Paul yang memberikan arti tidak baik.

Gadis itu mengambil jaket, dompet, dan ponselnya lalu berlari keluar dari kamarnya. "PA! MA! Alexa keluar sebentar aja!"

Begitu selesai berteriak gadis itu berlari keluar rumah untuk mencari halte bus dan menunggu sekitar 15 menit untuk bus itu datang.

Di dalm bus gadis itu tak berhenti untuk berdoa, mengharapkan yang terbaik untuk Angel-nya yang ia sendiri bahkan tak tau keadaannya.

Jupiter tak memberikannya kabar dan itu tak biasanya Jupiter lakukan.

Begitu bus sampai di halte bus dekat sekolah, Alexa langsung berlari ke belakang sekolah yang disambut dengan keheningan.

Tak biasanya tempat berkumpul Jupiter ini sepi karena biasanya tempat ini hanya di penuhi oleh canda dan tawa.

Ada apa sebenarnya? Batin Alexa.

Paul menoleh ketika merasakan kehadiran seseorang, lelaki itu mendekati Alexa sengan gerakan tanpa suara.

"Ikut gue sebentar," bisik Paul kemudian menarik Alexa menjauh dari tempat itu.

Paul memulai mimik serius, lelaki itu bersedekap dada lalu membuang nafas lelah. "Gue tau lo lagi bingung sekarang, lo gak seharusnya tau soal ini."

Ketika Alexa ingin protes mendengarnya tetapi Paul kembali melanjutkan omongannya. "Tapi karena lo pacar Jupiter jadi gue memutuskan untuk lo harus tau."

Paul pun mulai menceritakan tentang kejadian yang terjadi beberapa jam sebelumnya dan Alexa mendengarkannya dengan seksama.

Berbagai ekspresi Alexa berikan sebagai reaksi dari cerita Paul, kesal, sedih, marah, sakit hati dan banyak lagi.

Sampai pada puncak cerita, Paul mulai memberikan nafas beratnya sebelum berkata lagi untuk yang terakhir.

"Anak yang lahir di luar nikah sudah pasti hidupnya tidak diinginkan tuhan."

"Sejak Jupiter dengar itu, dia mulai diem dan sadar lagi kalo dia anak yang memang lahir di luar nikah."

Alexa marah, kedua tangannya terkepal dan gadis itu tak suka dengan kata-kata Andre yang seolah sedang mengejek.

My Jupiter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang