CHAPTER 38 •Your Boyfriend•

32.6K 1.6K 27
                                    

"Kalau kamu gak mau cium aku. Kalau gitu aku yang cium kamu sekarang!"
-My Jupiter-

***

Setelah dokter memeriksa kondisi Alexa dan mengatakan jika gadis itu sudah lebih baik dari kondisi yang sebelumnya, hanya tinggal menunggu luka di perut gadis itu tak mengeluarkan rasa nyeri lagi dokter itu pun pamit undur diri.

Alexa tersenyum pada Jupiter, tangannya perlahan naik untuk menyentuh pipi Jupiter dengan lembut dan penuh perasaan.

"Hai, how are you?" Tanya Alexa masih dengan nadanya yang lirih.

Jupiter tak menjawab, lelaki itu mengambil minum yang ada di nakas samping Alexa agar tenggorokan gadis itu sedikit basah dan bisa berbicara lancar.

Alexa meminumnya sedikit kemudian menunggu jawaban dari Jupiter. "I'm bad, i feel bad without you."

Alexa tersenyum sebelum Jupiter membantunya untuk bangkit dan mengubah posisi kasur rumah sakit menjadi sandaran bagi punggung Alexa.

"Feel better, babe?" Tanya Jupiter seraya mengelus sebelah pipi gadisnya dengan lembut sambil diiringi senyuman tipis miliknya.

Alexa mengangguk, gadis itu mengernyit ketika merasa aneh dengan keadaan di sekitarnya. "Kamu sendiri?" Tanyanya.

Jupiter mengerutkan dahi lantas menggeleng, "Tadi aku sam—" ketika lelaki itu menoleh ke arah sofa dan tak menemukan Andre disana membuat ia semakin mengerutkan dahinya.

"Tadi aku sama Andre cuma gak tau dia pergi kemana," jawab Jupiter sekenanya.

Alexa menunduk, kedua lengan gadis itu tertaut dengan suhu badan yang tiba-tiba saja memanas. Gadis itu merasa bersalah pada Andre.

Alexa menoleh menatap Jupiter, "Aku minta maaf."

Jupiter menggeram, lelaki itu menggeleng keras menolak permintaan maaf itu. "For what? Kamu gak salah apapun!"

Alexa menggeleng, menolak perkataan Jupiter, mata gadis itu sudah mulai berair sekarang. Entah kenapa Alexa sekarang lebih mudah berkaca-kaca.

"Aku salah! Lily seharusnya enggak ninggalin kamu dan Andre! Seharusnya Lily masih hidup buat bahagiain Andre dan mungkin juga kamu!" Sangkal Alexa.

Jupiter berdiri, wajah marah lelaki itu tak bisa lagi disangkal Alexa. Jupiter mencengkram erat kedua bahu Alexa membuat gadis itu menatapnya dalam-dalam.

"Dengerin aku baik-baik. Aku cuma butuh kamu, dan cuma satu yang aku mau yaitu hidup kamu. Dan masalah Lily itu aku udah ikhlasin! Bukan kamu yang salah, sayang," jelas Jupiter sembari membawa Alexa pada pelukan hangatnya.

Alexa menurut saja seperti anak anjing, gadis itu menatap kosong pada tembok bercat putih khas rumah sakit yang menjadi pengalih perhatiannya.

Tiba-tiba saja gadis itu bergumam hal yang membuat Jupiter berdecak gusar, "Seharusnya masa hidup Lily masih 3 bulan lagi."

Jupiter menunduk untuk mengecup puncak kepala gadisnya, ia tak tau lagi bagaimana cara menghilangkan rasa bersalahnya terhadap Lily yang tak ada gunanya lagi itu.

Ia menarik dagu Alexa untuk mendongak menatapnya, "Kamu gak salah, ini semua takdir, dan kau harus hilangin rasa bersalah kamu itu."

Alexa menggeleng kecil, tangan gadis itu mencengkram erat pakaian Jupiter untuk menghilangkan rasa kegugupannya. "I can't."

"Yes, you can! Believe in yourself!" Jupiter menyemangatinya, lelaki itu tak berhenti mengelus rambut gadisnya sampai suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatiannya.

My Jupiter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang