❌PUTAR LAGU DI ATAS BAGI YANG MAU!❌
***
"Cause this is life. We don't know when we'll die and when we'll get a chance to live longer."
-Author My Jupiter-***
DORR!
DORR!
Brug!
"ALEXAA!" Teriak Jupiter dengan segera mencoba untuk tetap membuat Alexa sadar.
Tubuhnya terjatuh tak berdaya begitu dua peluru itu mengenai bagian perut dan pahanya, tangan kanannya bergerak menutupi darah yang keluar dari perutnya.
"Oh, god!" Bisik Alexa sambil berusaha menahan dalam-dalam sakitnya yang luar biasa, gadis itu tergeletak tepat di samping Lily.
"Babe, don't leave me!" Lirih Jupiter seraya tangannya membawa Alexa ke dalam pelukannya dan menariknya diatas pangkuannya.
Alexa berusaha tersenyum walaupun cukup susah memang bagi gadis itu untuk mempertahankan kesadarannya lebih lama lagi, "I'll not leave you, but i can't promise."
Tanpa sadar Jupiter menetaskan air matanya, raut wajahnya benar-benar mengedihkan sekarang. "Why, babe?"
Alexa tersenyum, tangannya dengan susah payah berusaha ia ulurkan untuk menyentuh pipi kokoh milik kekasihnya. "Cause this is life. We don't know when we'll die and when we'll get a chance to live longer," ucapnya.
Sisi bijak dari seorang Alexa adalah point terpenting dimana seorang Jupiter bisa mencintainya sejauh ini dan dengan percaya diri ia bisa menjadikan Alexa sebagai ibu dari anak-anaknya kelak.
Jupiter merasakan rasa yang tak enak , hatinya berdegup dengan kencang seolah-olah darahnya memompa tanpa arah. "Kamu janji gak akan tinggalin aku!"
Alexa menggeleng masih dengan tersenyum kecil, "Kalau aku pergi, jangan pernah bosan untuk mencari pengganti aku."
Setelahnya kedua mata gadis itu tertutup secara sempurna dan kini hanya ada dua orang lelaki saja yang masih tersisa dan dalam kondisi sadar.
Jupiter masih menunduk, menatap dengan kosong tubuh gadisnya yang telah terbaring dan mulai menguatkan hatinya. Ia mulai bangkit kemudian menghadap Andre.
"Lo jujur sama gue. Lo, kan, yang rencanain ini semua?"
Andre tanpa babibu lagi, tanpa pengelakan, tanpa kebohongan yang banyak lagi, ia langsung mengangguk namun dengan mata yang masih memandang dua gadis dibawahnya.
"Emang gue dalangnya—"
Jupiter berdecak mengejek seraya mengangguk sudah dapat menebak, "Orang-orang kaya lo begini gak pantes hidup lebih lama lagi!"
Ketika dirinya ingin memukul Andre tepat di wajah, Andre telah lebih dulu menahannya dengan raut wajah yang meyakinkan.
"Ada lagi, hah!?"
"Gue dalangnya, tapi gue gak nyuruh dia untuk bunuh mereka!"
Jupiter menaikkan sebelah alisnya bertanya sekaligus menunggu jawaban kelanjutan dari bibirnya langsung hingga sampai akhirnya suara sirene ambulance menginterupsi percakapan mereka.
Tanpa peduli apa-apa lagi Jupiter langsung menoleh pada Alexa lalu mengangkat tubuh gadisnya itu dalam gendongannya menuju ambulance begitupun Andre pada Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jupiter
Teen Fiction-END- ~~CERITA INI MOSTLY DIALOGNYA PAKAI BAHASA INGGRIS, KALAU KALIAN NGGA NYAMAN DENGAN ITU JUST STOP IT HERE DAN JANGAN MASUKIN CERITA INI KE LIBRARY KALIAN TERIMAKASIH~~ #8 in teen fiction (August 14, 2019) #23 in Cerita Remaja (March 29, 2018) ...