Hidungnya membimbingnya ke suatu tempat yang mewah, segalanya serba putih. Orang lalu-lalang dengan segala kesibukannya tanpa menghiraukan dirinya, seekor anjing kotor yang tersesat oleh ruang dan waktu.
Bukan rasa lapar yang menggerakkan kakinya ke rumah sakit yang aula utamanya mempunyai slogan "Hidup di Atas Segalanya" itu, melainkan instingnya untuk menemukan tempat bernaung dari dunia yang keji. Setelah tuannya meninggal dunia, shepard itu tidak punya tempat kembali dan berteduh.
Kaki-kakinya terus melangkah hingga menemukan tangan-tangan yang bersedia menyuapi mulutnya makan. Akan tetapi, tidak ada satu pun tangan yang berani menjamahnya. Baik binatang maupun manusia, takut mendekatinya. Wajah garang yang berbau horor miliknya menjadi hijab tersendiri yang memisahkan dirinya dengan dunia. Tidak ada yang berani menyentuhnya.
Namun, ada satu makhluk yang mendekati, menyentuh, bahkan memberikannya kudapan berupa roti. Kebaikan yang menjelma menjadi makhluk itu adalah seekor kucing hitam yang bersemayam di RSS bertahun-tahun lamanya. Orang-orang memanggilnya dengan sebutan Mr. Black.
Mr. Black dan anjing liar itu bersahabat akrab dalam hitungan menit. Buntelan hitam berbulu itu mengalirkan kasih sayang yang tak surut-surut kepada sang anjing, bahkan membiarkan tangannya menjabat sahabat yang dahulu menjadi musuh bebuyutannya yaitu Luna. Mereka bertiga pun tak terpisahkan seperti ada lem yang melekati mereka.
Tidak ada yang dapat menceraikan mereka, kecuali Selasa selaku ratu yang bermahkotakan kekuasaan tertinggi di RSS. Selasa menendang anjing kotor itu dari rumah sakitnya sejauh mungkin sampai tak terlihat lagi batang hidungnya sedikit pun. Tidak ada yang dapat memastikan anjing berwajah seram itu masih hidup atau sudah tamat.
Berpaling, Selasa menemukan anjing lain dalam bentuk manusia. Anjing itu lebih menyusahkan Selasa karena tidak ada cara yang baik untuk mengusir anjing tersebut tanpa mengundang konflik. Tidak seperti anjing liar yang dibuangnya ke tempat sampah, anjing tersebut memiliki kedudukan, pangkat, dan nama. Orang-orang menyebut anjing itu Mad Dog, sementara pria yang menggenggam tali kekang anjing itu bernama Sidik.
Selasa tidak mempunyai kekuatan untuk mengusir bahkan membelenggunya. Anjing kotor itu pun dibiarkan mengendus-endus rumah sakitnya dengan hidung tajamnya dengan harap-harap hidung mereka tidak mendapati daging busuk yang disembunyikan di RSS.
Mereka mewawancarai setiap unsur RSS dengan ribuan pertanyaan. Mulai dari cleaning service sampai pasien yang telah resmi menjadi penduduk RSS dijejali pertanyaan-pertanyaan. Mereka mengendus ke berbagai sudut ruangan: radiologi, lab, ruang autopsi, sampai bangsal anak-anak.
"Tidak mudah menemukan organ yang dicuri di rumah sakit ini. Mencari jarum dalam jerami jauh lebih mudah daripada ini," keluh Sidik.
"Tetap mencari," kata Mad Dog mengembuskan asap rokok. "Kita tidak akan pulang sebelum menemukan sesuatu."
Acara hisap-hisap rokok berhenti sejenak ketika seorang anak kecil melototinya dengan mata menghardik. Sesegera mungkin Mad Dog melumat batang pembunuh itu di lantai agar anak kecil itu menghentikan tatapannya.
"Apa Anda tahu alti papan di atas?" tanya Luna menunjuk tanda dilarang merokok tepat di atas kepala Mad Dog.
"Aku sudah mematikannya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," elak Mad Dog dengan mata menyeramkannya. "Kau boleh pergi sekarang. Pergi, hus, pergi bermain dengan teman-teman sebayamu."
Bukannya terbirit-birit, Luna merapatkan bokongnya ke bangku putih di sebelah Mad Dog. Kemudian, gadis polos itu menjamah tubuh Mad Dog dengan mata keingintahuannya. Tiba-tiba, di tengah kecanggungan, perut Luna membunyikan alarmnya.
"Kau lapar rupanya?" tanya Mad Dog. "Orang tuamu mana?"
"Bunda sibuk mengulusi pasien dan murlid-murlidnya. Aku tidak belani mengganggunya," jawab Luna melepas napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakon Semesta
TerrorKirana adalah seorang dokter yang menderita congenital insensitivity to pain with anhidrosis (tidak bisa merasakan sakit). Dia dan putrinya berjuang untuk keluar dari sistem rumah sakit dan para dokter yang memanen organ tubuh manusia dari pasien.