20.Cerai

18.6K 447 4
                                    

Part 20
Melepaskan mu adalah kelemahan terberatku, apa lagi harus melepaskan mu demi orang lain.
==========================

Mala terus menenangkan putrinya. Sebelum Raihan pamit datanglah kedua orangtua Raihan, yang sebelumnya sudah ditelfon oleh Mala.

"Rey ada apa ini?" tanya Ranti yang baru tiba, dan sekarang sedang menggoyangkan badan Raihan.

"Semuanya udah selesai mah." ucap Raihan.

"Apa maksutmu Rey?" tanya Ranti tak mengerti.

"Aku dan Alexa, sudah tidak bisa melanjutkan pernikahan kami." ucap Raihan menatap kedepan dengan pandangan kosong.

"Kenapa Rey?? Kalo ada masalah, bisa dibicarain baik-baik bukan nya malah mau pisah." ucap Ranti sedih.

"Ngga bisa mah, Raihan udah mutusin buat menceraikan Alexa." sekilas Raihan melirik Alexa yang sedang menangis.

"Semua ini gara-gara Asyifa kan, mamah tau Rey." ucap Ranti sambil menatap nanar pada Putranya.

"Jangan salahin Asyifa mah." ucap Raihan lalu menatap Ranti.

"Kenapa? Dari awal mamah ga setuju sama pernikahan kamu dan Asyifa, tapi karna ini permintaan dari Alexa, makanya mamah kasih restu." jelas Ranti.

"Seharusnya, pernikahan antara aku dan Alexa memang ga harus terjadi mah." ucap Raihan yang masih menatap Ranti.

Ucapan Raihan benar-benar membuat Reno papa Raihan marah. Bagaimana mungkin Raihan mempermainkan gadis kecil itu. Sedangkan Alexander menatap tajam ke pada Raihan, kedua putrinya sudah dipermainkan oleh Raihan.

Reno bangkit dari duduknya, dan mendekati Raihan.

"Papa ga suka, cara kamu yang banci begini Rey!" bentak Reno.

"Papa gakan pernah tau, perasaan Rey! Karna papa cuma sibuk kerja, kerja dan kerja!" ujar Raihan lalu bangkit dari duduknya,dan menatap Reno.

"Kamu benar-benar gila Rey! Kamu ga kasian liat Istri mu seperti itu!" seru Reno sambil menunjuk Alexa.

"Engga! Alexa pun ga pernah kasian sama Rey!" ucap Raihan.

Reno geram mendengar kata-kata putranya, dia mendekati Raihan dan menarik kerah baju Raihan. "Pengecut!! Kamu benar-benar pengecut Rey!" ucap Reno.

Alexa pun bangkit dari tempat duduk dan mencoba memisahkan perkelahian antara anak dan orangtua.

Alexa memegangi tangan Reno, agar melepaskan tangan nya pada kerah baju Raihan.

"Pah, lepasin kak Raihan. Kak Rey bener pah, harusnya pernikahan ini ga terjadi hiks." ucap Alexa sambil menangis.

Reno sekilas melihat Alexa iba, lalu di melepaskan Raihan dan memeluk Alexa.

"Alexa, papah menyayangi mu. Ada apa ini? Kenapa pernikahan ini harusnya tidak terjadi?" tanya Reno yang masih memeluk Alexa.

Alexa tidak menjawab pertanyaan Reno, ia masih menangis sesenggukan. Perlahan Reno mengusap lembut kepala Menantunya itu.

"Karna kak Raihan, ga pernah Cinta sama Alexa pah hikss." ucap Alexa lalu melepaskan pelukannya lalu mengusap air matanya.

Tiba-tiba Ranti memeluk Alexa, dia tidak menyangka jika Alexa akan segera diceraikan oleh Raihan.

"Perceraian akan ku urus." ucap Raihan lalu pergi meninggalkan semuanya.

****

Sudah satu minggu sejak kejadian, dan Alexa benar-benar sudah pisah dengan Raihan. Tidak ada komunikasi lagi antara mereka berdua.

Alexa masih tetap belum bisa move on, dia masih mengurung dirinya dikamar. Sudah satu minggu ia mengurung diri dikamar.

Teman-teman Alexa mencoba hubungi Alexa, namun Alexa tidak ada kabar. Jian memutuskan untuk datang kerumah Alexa sendirian, tanpa kawan-kawan nya yang lain

"Selamat siang tante." sapa Jian pada Mala.

"Siang Jian, ada yang bisa tante bantu?" tanya Mala pada Jian yabg berada didepan pintu rumah Alexa.

"Em...Jian pengen ketemu Alexa tante, Alexa nya ada kan tante?" tanya Jian.

"Alexa ada, tapi dia lagi...."ucapan Mala terhenti dia berpikir sejenak, dia akan meminta bantuan pada Jian untuk menghibur Alexa. Tidak ada salahnya kan, toh Jian sudah tau tentang pernikahan Alexa.

"Tante...."panggil Jian pada Mala yang sedang melamun.

"Eh iya, Alexa ada dikamarnya Yan. Kamu bisa nemuin dia diatas." ujar Mala.

"Oh iya tan." ucap Jian lalu berjalan menuju kamar Alexa.

Jian sudah tau seluk beluk rumah Alexa, karna dia sudah sahabatan dengan Alexa sejak masih Sd.

Bahkan orang tua Jian dan Alexa sudah sangat dekat. Tak heran jika Mala sangat dekat dengan Jian.

"Jian tunggu"!seru Mala.

"Iya tante, ada apa?" tanya Jian yang menoleh ke arah Mala.

"Kemarilah." ucap Mala meminta agar jian duduk bersama nya.

Mala menceritakan semua yang terjadi kepada Alexa. Mala berharap Jian mau membantunya untuk menghibur Alexa.

Dan Jian pun sanggup, ia tidak mau melihat Alexa terus-menerus sedih karna Raihan.

Jian pun bangkit dan menuju ke kamar Alexa.

Tok tok tok
Jian mengetuk pintu kamar Raihan.

"Siapa??" tanya Alexa dari dalam Kamar dengan suara parau.

"Gue Xa,Jian." ucap Jian.

"Jian?? Ada apa?" tanya Alexa yang belum membuka pintu.

"Lo ga nyuruh gue masuk apa?" tanya Jian mengalihkan pertanyaan Alexa.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan gadis yang sangat kacau dalam berpenampilan. Alexa hanya mengenakan kaos oblong hitam dan celana pendek, serta rambut yang acak-acakan.

Jian langsung memeluk Alexa yang masih didepan pintu.

"Exa...gue mohon jangan sedih lagi." ucap Jian.

"Jiannnnnn hiks...." ucap Alexa yang mengeratkan pelukan nya sambil menangis.

"Lo jangan nangis ya." ucap Jian sambil mengelus-elus punggung Alexa.

Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys❤

Jangan lupa follow akun aku ya...



JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang