Part 28
Egoku berbicara bahwa aku benci kamu, tapi tidak dengan hatiku.
Hatiku masih saja menyimpan rasa, rasa dimana aku tidak pernah mau kehilangan mu.=====================================
Sahabat Alexa pun ikut turut menyemangati Alexa."Ini yang terbaik buat bokap lo Xa, lo yang sabar ya," ucap Zidan.
"Iya Xa, gue yakin lo pasti bisa, kita semua ada buat lo," timpal Rara.
"Gue dan kita semua janji Xa, akan terus ada buat lo dan tante Mala," ujar Adel.
"Makasih gengs,"ujar Alexa lalu memeluk sahabatnya.
Tiba-tiba Mala datang membawa coklat.
"Al ini ada coklat buat kamu," ucap Mala sambil menyerahkan coklat itu pada Alexa.
Alexa melepaskan pelukannya pada sahabatnya,"hah coklat? Dari mamah?"
Mala menggeleng pelan,"bukan.mamah nemu didepan tadi."
Alexa bangun dan meraih coklat,"punya orang kali mah."
"Itu ada tulisan nya buat kamu Al," ucap Mala.
Alexa sekilas membaca tulisan yang ada dibelakang coklat, tiba-tiba Alexa lari keluar dan membuang coklat itu.
"Keluar lo!! Gue tau lo masih disini!" Teriak Alexa didepan pintu.
Jian,Rara,Adel,zidan serta Mala pun keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Sayang kamu kenapa?" Tanya Mala lalu mengelus punggung Alexa pelan.
"Mah dia ada disini,Al tau mah," ucap Alexa.
"Dia??siapa,Al?" Tanya Mala tak mengerti.
Alexa tak menjawab pertanyaan Mala, justru dia malah meracau.
"Gue mohon sama lo, lo pergi dari sini.apa lo kurang puas sama penderitaan yang gue alami sekarang? Gue udah ga punya apa-apa lagi!! Papa gue udah lo ambil!!" Seru Alexa.
Tiba-tiba keluar seorang laki-laki. Dia adalah Raihan.
"Rai...." ucap Mala.
"Maaf mah, Rai ganggu mamah dan Alexa. Tapi jujur Rai kesini cuma mau hibur Al mah," jelas Raihan.
"Gue ga butuh hiburan lo!! Sekarang lo pergi! Gue udah muak banget liat muka lo!" Seru Alexa.
Raihan menatap Alexa penuh rasa penyesalan.
"Pergiii!!!!" Teriak Alexa.
"Lo bakal tau semuanya Al," ucap Raihan Lalu pergi.
"Gue benci!!!" Teriak Alexa sambil menangis lalu ambruk seketika.
Jian dengan sigap lalu menangkap Alexa dan menggendong nya untuk masuk kedalam kamar milik Alexa.
"Sayang," ucap Mala membangunkan Alexa.
Tetapi Alexa tak kunjung sadar juga. Sedangkan sahabat Alexa sudah pulang.
Karna semakin larut malam.Berbeda dengan Jian,ia selalu ada disamping Alexa.
"Jian, kamu tidur aja," ucap Mala.
"Engga papa tan, Jian tunggu Exa bangun aja," ujar Jian.
"Apa kamu ga cape?" Tanya Mala.
"Engga kok tan, sekarang tante istirahat aja. Biar Jian yang ngejaga Alexa," ucap Jian.
"Kamu beneran?" Tanya Mala.
"Iya tan," ucap Jian mantap.
'Gue akan lakuin apapun demi lo Xa. Sampe lo sadar kalo gue ini pantes buat lo, lebih dari seorang sahabat.' Ucap Jian dalam hati.Jian menatap Alexa tak tega. Bagaimana mungkin gadis sekecil Alexa harus menanggung beban yang sangat berat. Karna keegoisan seseorang?
"Lo pasti bisa Xa, ngadepin semua ini. Lo harus bisa," ucap Jian sambil mengelus kening Alexa.
"Makasih," ucap Alexa yang tiba-tiba membuka matanya.
"Exa?" Ucap Jian tak percaya.
"Makasih Yan," ucap Alexa lalu menitikan air mata.
"Buat?" Tanya Jian.
"Makasih lo udah jadi orang kedua yang selalu ada buat gue, setelah orang tua gue." Ucap Alexa.
"Iya Xa, gue lakuin ini ikhlas Xa," ucap Jian menggenggam tangan Alexa.
Alexa bangun dari tidurnya lalu memeluk Jian,"gue sayang lo."
"Apa??" Tanya Jian tak percaya.
Namun tidak ada respon dari Alexa. Alexa hanya terdiam dalam pelukan Jian.
Jian melepaskan Alexa lalu membaringkan nya lagi," lo istirahat. Pasti lo capek. Gue ada diluar kamar lo, kalo lo butuh apa-apa panggil aja gue," ucap Jian lalu bangkit dari duduk.
"Lo ngerti?" Tanya Jian lagi.
Alexa hanya mengangguk paham.
'Lo sayang gue Xa? Apa gue ga mimpi Xa?' Batin Jian lalu melirik Alexa sekilas.
Alexa masih mencoba untuk memejamkan matanya.
"Papa....hiks..." ucap Alexa lirih.
Alexa tidak bisa tidur kembali, ia memilih untuk bangun dan berdiri didekat jendela.
Alexa menatap ke arah Taman kecil.
"Dulu kita sering ngobrol disana pah," ucap Alexa.
Alexa bahkan tidak berkedip,"sekarang papa jauh,terus Al mau manja sama siapa lagi pahhhhh."
Tiba-tiba Alexa membanting Vas bunga dan menjatuh kan semua yang ada diatas meja nya.
"Gue benciii!!!!! Kenapa harus papa!! Kenapa? Tuhan ini sangat berat buat gue. Gue kehilangan cinta sekaligus! Gue kehilangan papa dan Suami! Apa salah gue, tuhan!" Seru Alexa dan menggenggam guci kecil lalu melemparkan nya pada cermin.
Prangggggg.........
Jian bergegas masuk dan membuka pintu, ternyata didalam sudah sangat kacau.
Make up yang berserakan dan kaca-kaca yang pecah.
Jian lalu berlari ke arah Alexa lalu memeluk Alexa.
"Xa lo kenapa??" Tanya Jian yang masih memeluk Alexa.
"Gue benciii Yan hikss," ucap Alexa sambil menangis sesenggukan.
"Sabar Xa," ucap Jian.
Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys❤Jangan lupa follow akun aku ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
Fiksi RemajaBagaimana nasib seorang anak SMA yang harus menikah dengan seorang pengusaha sukses karna hutang dari orang tua nya? apakah harus dia membayar nya dengan menjadi istri seorang pengusaha itu? "Maaa.... " rengek seorang gadis "Maafin mama sayang...