45.Tidak Bisa

9.3K 258 12
                                    

Part 45
'Saya sudah mencoba menyakinkan diri untuk tidak mengikuti perasaan saya, tapi saya kalah oleh besarnya cinta'
===================================

"Gue minta maaf," ujar Alexa.

Jian terseyum,"buat apa?"

Alexa menarik nafas panjang,"maafin gue, gue ga bisa lanjutin hubungan yang penuh sandiwara."

"Maksut lo?" tanya Jian.

"Maaf gue ga bisa lagi bareng lo,"ucap Alexa sedih.

"Karena dia?" tanya Jian lagi.

Alexa hanya menundukan kepalanya.

"Kenapa Xa?  Kurang apa gue sama lo? Kurang bodoh apa gue buat lo?" ucap Jian.

"Lo bukan takdir gue," ujar Alexa.

Jian tersenyum,"apa yang lo sebut takdir lo itu Raihan?  Yang udah ninggalin lo, inget Xa waktu lo terpuruk siapa yang selalu ada buat lo!"

"Yaa gue sadar, gue emang bodoh sangat bodoh! Tapi gue juga ga ngerti sama perasaan gue sendiri. Kalo bisa milih gue mending ga mencintai siapapun di dunia ini hiks...hikss.."jelas Alexa sambil menangis.

"Lo harus lebih cerdas memilah rasa," ucap Jian.

"Gue bodoh, gue udah mencintai seseorang yang udah ngancurin idup gue dan keluarga gue. Lo ga perlu susah payah lagi buat perjuangin gue, gue pengen lo mundur!" ujar Alexa.

"Tanpa lo suruh, gue akan mundur!"bentak Jian.

Alexa menatap Jian kaget, karena Jian tidak pernah memperlakukan Alexa seperti itu.

"Lo kasar banget si," ucap Alexa.

Jian tertawa,"yang kaya gini lo anggep kasar? Apa kabar dengan Raihan yang seperti itu?"

"Cukup! Lo ga perlu jelek-jelekin dia, dengan kaya gini gue sadar lo cuma pura-pura baik selama ini," jelas Alexa.

"Ternyata gue udah perjuangin orang yang salah hehe," ucap Jian.

Alexa menangis didepan Jian,"lo bener gue orang yang salah, gue ga baik buat lo."

"Ga perlu lo akting nangis depan gue, lo buat gue itu sampah yang ga menghargai perasaan orang!" bentak Jian lagi.

Alexa  menangis semakin keras, tetapi Jian memilih untuk meninggalkan Alexa.

"Sial!!" ucap Jian sambil menendang batu didepan nya.

Zidan yang tak sengaja melihat sahabatnya itu lalu menghampiri Jian.

"Kenapa?" tanya Zidan.

"Zidan," ucap Jian kaget.

"Lo kenapa?" tanya Zidan.

Jian masih tak mau bicara, dan Zidan mengajak Jian untuk duduk sambil menenangkan.

"Cerita ke gue," ujar Zidan.

"Hubungan gue dan Alexa udah berakhir," ucap Jian sambil melamun.

"Serius?"tanya Zidan tak percaya.

Jian mengangguk,"yaa, dia lebih memilih mantan suaminya dibandingkan gue."

"Raihan dateng lagi?"tanya Zidan lagi.

"Iya, gue gatau lagi apa maksut dia dateng lagi," jelas Jian.

"Lo ikhlasin Alexa, dia bukan yang dimaksut tuhan buat lo. Lo bisa dapet yang lebih dari dia, lo harus kuat," ujar Zidan memberi nasihat.

"Lo bener, udah saatnya gue lepasin dia," ucap Jian.

"Kalian punya hak untuk sama-sama bahagia, meskipun bahagia kalian bukan bersama," jelas Zidan.

Jian tersenyum,"thanks bro, lo selalu ada buat gue."

"Yoik, jangan lupa dateng ke acara gue!" seru Zidan.

"Siap boss!" ucap Jian sangat antusias.

Tiba-tiba ponsel milik Jian berdering.

Jian melihat ponselnya,ternyata Mamah Alexa.

"Siapa? Knpa ga diangkat?" tanya Zidan.

"Tante Mala," ucap Jian sambil menatap Zidan.

"Angkat, beritahu Tante Mala kalo semua nya udah berakhir," ujar Zidan.

"Males ah," ucap Jian lalu mengantongi ponselnya kembali.

"Bersikap lah layaknya lelaki sejati, jangan jadi pengecut bro," ucap Zidan.

Jian mengangguk pelan,"lo ada benernya juga."

Jian memilih mengirim pesan singkat pada Mala.

Jian : tante,
            Maaf Jian gak bisa angkat telfon.
            Jian sedang rapat.

Mala : iya sayang, engga papa.
Lagi sama Alexa?

Jian : maaf tante, aku dan Exa sudah tidak lagi ada urusan.

Mala: maksutnya?

Jian: semua sudah berakhir, aku gapapa ko tan.

Mala : tante ingin bertemu.

Jian: iya tante.

"Kenapa?" tanya Zidan.

Jian mengantongi ponselnya,"tante Mala ngajak ketemu gue."

Zidan tersenyum,"temuin, ceritain semuanya tanpa menjelekkan posisi Alexa. Lo tau Gada satu orangpun yang mau ada diposisi Alexa, mau pun lo."

Jian mengangguk,"lo bener, btw lo udah mau nikah kenapa si ko bijak bener."

Zidan menjitak kepala Jian,"sembarangan lo!  Nah kek gini ni yang buat Adel Cinta sama gue wkwk."

"Pede gila anjir! Mungkin Adel milih lo karna kepepet udah gada yang lain wkwk," ucap Jian meledek.

"Bacot anjir!" ucap Zidan kesal.

"Udah ah gue mau pergi, mau ke rumah seseorang,"ucap Jian.

"Siapa?"tanya Zidan penasaran.

"Kepo!" seru Jian lalu meninggalkan Zidan sendirian.

"Lah si Jian, gue ditinggal sendirian nih disini," ucap Zidan lalu beranjak pergi juga.

Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys

Jangan lupa follow akun aku ya...

JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang