Part 23
Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita.========================
Alexa tidak berangkat kesekolah karena ia mempersiapkan dirinya untuk sidang nanti.
Saat Alexa sedang duduk di taman rumahnya, tiba-tiba sahabat-sahabat Alexa datang lalu memeluk Alexa.
Perlakuan sahabatnya justru membuat Alexa sedih, dia menangis saat dipeluk oleh Zidan.
"Xa, lo pasti kuat. lo pasti bisa kok," ucap Zidan sambil mengelus punggung Alexa.
"Hiks.....lo udah tau Dan?" tanya Alexa sambil menangis.
Zidan melepaskan pelukannya dan menatap Alexa, "lo anggep kita orang apa sih Xa? Sampe lo ada masalah beginian kagak mau cerita sama kita orang? Apa kita orang bukan sahabat lo?"
Alexa menggeleng pelan, "engga gitu Dan, tapi gue ga mau kalo lo orang tau gue lagi terpuruk."
"Lo kenal kita orang bukan sehari dua hari Xa, udah bertahun-tahun," ucap Zidan.
"Iya maafin gue ya gengs," ucap Alexa yang menatap sahabat nya satu persatu.
Adel dan Rara duduk disamping Alexa, mereka menggenggam tangan Alexa.
"Gue ga nyangka Xa, ini bakal terjadi sama lo. Padahal dia kan baik banget sama lo," ujar Rara.
Alexa menoleh kearah Rara, "gue udah ikhlasin semuanya kok Ra. bener kata Jian, mungkin ini ujian buat gue."
"Lo yang kuat ya,"ujar Rara lalu memeluk Alexa, dan diikuti oleh Adel.
Alexa merasa semakin kuat dengan adanya sahabat, seharusnya ia tidak pernah merahasiakan ini dari sahabatnya.
"Udahan kali sedih-sedihan nya," ujar Jian.
"Iri kaga bisa peluk Alexa lo Yan." celetuk Zidan.
"Apaan sih lo Dan, ga jelas deh," ujar Jian.
Mala datang membawa minuman dan makanan ringan untuk sahabat-sahabat Alexa.
"Waduh tante, jangan repot-repot," ujar Jian.
Mala tersenyum, "gapapa, cuma minum aja Yan."
"Makasih tante," ujar Zidan.
"Oh iya sama-sama zi," ucap Mala sambil meletakkan gelasnya dimeja.
"Tante, kita semua nanti boleh ikut kan," ujar Adel.
"Boleh del, sekarang Alexa siap-siap dulu sana," perintah Mala.
Alexa hanya mengangguk lalu berdiri, "gue siap-siap dulu ya,"
"Oke," ucap Rara.
Semuanya sudah siap dan sekarang mereka sedang didalam mobil menuju pengadilan.
Mala melirik sekilas putrinya yang sedang melamun, "sayang,,,,, ayolah semangat."
"Iya ma," ucap Alexa tanpa menoleh ke arah Mala.
Saat rombongan Alexa berada di dalam Alexa izin, ingin pergi ke toilet.
Alexa bertemu dengan Raihan di depan ruangan, Raihan berhenti begitu juga Alexa.
Raihan menatap Alexa yang juga menatap nya, tiba-tiba Asyifa datang dan mengajak Raihan untuk masuk ruangan, "baby ayo kita masuk."
Raihan menoleh sekilas pada Asyifa lalu berjalan tanpa bicara sepatah katapun.
Alexa menatap Raihan yang semakin jauh, dan membuang nafas dengan kasar, "huh gue udah ikhlas kok."
Alexa berjalan kembali ke toilet.
Sidang pertama pun selesai. Alexa dan keluarga pun pulang.
"Xa, besok sekolah kan?" tanya Adel didalam mobil.
Alexa hanya mengangguk, "jemput gue ya Yan."
"Oke," ujar Jian.
Tiba-tiba Alexa memeluk Mala yang berada disampingnya, sambil menangis.
"Hikss.... Mah...." ucap Alexa.
Mala mengelus pelan kepala Alexa, "sabar sayang."
Alexander tidak tega melihat Putri yang sangat dia sayangi harus mengalami masalah sebesar ini.
"Al, maafin papa ya," ucap Alexander.
Alexa menoleh kearah Alexander, "engga pah, ini bukan salah papah kok."
"Kamu pasti bisa sayang," ucap Alexander.
Alexa hanya mengangguk pelan.
Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys❤Jangan lupa follow akun aku ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
Fiksi RemajaBagaimana nasib seorang anak SMA yang harus menikah dengan seorang pengusaha sukses karna hutang dari orang tua nya? apakah harus dia membayar nya dengan menjadi istri seorang pengusaha itu? "Maaa.... " rengek seorang gadis "Maafin mama sayang...