24.Dendam Terbalaskan

15.9K 400 3
                                    

Part 24
Mungkin kekecewaan akan dapat terbalaskan dengan balas dendam, namun apa yang kita lakukan justru malah mempersulit diri kita, hari ini dan esok.
==============================

Setelah sidang ketiga Alexa dan Raihan sudah resmi bercerai, mereka sudah benar-benar saling melepaskan.

Alexa sudah terlihat mulai biasa saja saat menghadapi masalahnya.

"Mah, nanti Alexa diajak kumpul sama Rara, gapapa kan?" tanya Alexa.

"Iya sayang gapapa, malah mamah seneng kamu bisa kumpul lagi bareng temen-temen mu," ujar Mala.

"Iya mah, Al nanti diajak kerumah Adel. Karna tante Asih pulang dari Amerika," ucap Alexa menjelaskan.

"Loh tante Asih udah pulang?" tanya Mala.

Alexa hanya mengangguk. "Yaudah ya mah, Al mau siap-siap dulu,"

"Iya sayang," ucap Mala lalu tersenyum.

Saat Alexa sudah pergi, datanglah Asyifa.

"Papah kemana?" tanya Asyifa pada Mala tanpa basa-basi.

"Papah ada diruang kerja, ada apa Fa?" tanya Mala balik.

Asyifa tidak menjawab pertanyaan Mala, justru dia malah pergi dan berjalan keruang kerja Alexander.

Mala hanya menggeleng pelan.

"Pah......."panggil Asyifa pada Alexander.

"Asyifa?" ucap Alexander kaget.

"Iya, ada apa pah? Kok kaget gitu," ucap Asyifa lalu duduk di depan Alexander.

"Mau apa kamu kesini?" tanya Alexander.

"Papah kok gitu sama anak sendiri, papah ga boleh gitu," ucap Asyifa.

Alexander menarik nafas panjang, "Asyifa cepat katakan, apa yang kamu lakukan disini?"

"Enak ya pah jadi Alexa, dia bisa disayang sama papah seutuhnya. Engga kaya Asyifa, yang selalu di beda-bedakan," ucap Asyifa.

"Apa maksudmu?" tanya Alexander.

"Alexa lebih beruntung dari Asyifa pah, dia bisa ngerasain kasih sayang papa seutuhnya, sedangkan Asyifa?" ucap Asyifa.

Alexander hanya terdiam, saat Asyifa berbicara.

"Maafin Asyifa ya pah, udah buat anak kesayang papah jadi janda" ucap Asyifa dengan mimik wajah yang pura-pura sedih.

"Jadi ini semua ulah kamu?" tanya Alexander.

Asyifa tersenyum kecut."ini juga salah papah,"

Alexander berdiri dan menatap Asyifa murka. "Apa maksudmu Fa?"

Asyifa juga ikut berdiri dan berjalan kesamping Alexander. "Kalo seandainya papah ga pernah nyakitin mamah, Asyifa ga bakal sejahat ini pah,"

"Papah ga pernah nyakitin mamah kamu, dan kamu tau? Mama kamu itu wanita ga bener!"seru Alexander.

"Cukup!!! Udah cukup papah nyakitin mamah, dan sekarang papah ga berhak buat bilang mamah itu wanita ga bener pah!" seru Asyifa.

Mala yang mendengar debatan diruang kerja Alexander langsung berlari dan masuk kedalam ruangan.

"Apa dia yang papah bilang wanita bener? Yang merebut suami orang?" tanya Asyifa yang menunjuk Mala yang berada didepan pintu.

"Turunkan tanganmu Fa!" bentak Alexander.

"Kenapa? Papa ga mau wanita yang papa cintai Asyifa perlakukan seperti ini?" tanya Asyifa.

"Ga seharusnya kamu seperti ini Fa,dia adalah papa kamu.kalo kamu ga baik sama mama,mama bisa terima tapi tidak dengan papa kamu," ucap Mala.

"Mama? Haha maaf tante saya tidak pernah mau punya mama yang suka merebut suami orang!" seru Asyifa.

"Kamu tidak tau yang sebenarnya Fa," ucap Alexander.

"Asyifa tau pah, maka dari itu Asyifa bales dendam, dan sekarang? Alexa janda kan?"ucap Asyifa.

Mala menatap Asyifa tak percaya, anak yang selama ini ia anggap seperti anaknya sendiri tega melakukan perbuatan sekeji itu pada putrinya.

"Tugas Asyifa udah selesai pah," ucap Asyifa lalu berjalan keluar dan sedetik ia berhenti di samping Mala dan menatap Mala tajam lalu pergi.

"Dasar anak kurang ajar!!!" seru Alexander lalu tiba-tiba ambruk.

"Papahhhhhhh...." teriak Mala lalu berlari menuju suaminya.

"Mmmahhh..pa...pa minta ma....af," ucap Alexander terbata-bata.

"Papah ngomong apa sih, ayo pah kita kerumah sakit," ucap Mala lalu membantu suaminya untuk berdiri.

Dengan bantuan tetangganya, Alexander pun sudah dibawa kerumah sakit.

Mala mencoba menelfon Alexa, namun tidak ada jawaban dari Alexa.

Mala akhirnya mengirim pesan singkat pada Alexa.

Mala : papa sakit, sekarang dirumah sakit. Cepatlah pulang.

Setelah satu jam Mala mengirim pesan, akhirnya ada balasan dari Alexa.

Alexa : papa sakit mah? Oke Al kerumah sakit sekarang.

Alexa cepat-cepat menuju rumah sakit bersama jian. Sesampainya disana ia melihat papa nya terbaring lemah dengan bantuan Alat pernapasan.

"Hiks....papah..." ucap Alexa didepan kaca kamar Alexander.

Mala baru saja dari ruangan dokter, dan melihat Alexa yang sedang menangis, Mala segera memeluk putrinya.

"Sayang hiks," ucap Mala.

"Mah, ada apa ini? Bukanya tadi papa baik-baik aja?" tanya Alexa pada Mala.

Mala mengajak Alexa duduk dan menceritakan semua kejadian nya.

"Kurang ajar! Kurang menderita apa gue dibuat Raihan dan Asyifa!" seru Alexa.

"Sabar Xa," ucap Jian menenangkan.

"Yan, lo tau sendiri kan gue selama ini udah sabarnya kaya apa," ucap Alexa.

Jian mengusap pelan punggung Alexa." iya gue tau, tapi lo harus sabar. Apa lo ga kasian liat mama papa lo kaya gini?"

Alexa menatap Jian sekilas, benar kata Jian. Yang terpenting sekarang adalah Kedua orangtuanya. Bukan untuk balas dendam.

"Temenin gue ya yan," pinta Alexa lalu duduk.

Jian hanya mengangguk pelan, lalu ikut duduk.

Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa vote dan komen guys❤

Jangan lupa follow akun aku ya...

JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang